berkelanjuntan menyebabkan pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara, kerusakan penglihatan pada malam hari, mengalami kerusakan pada liver dan ginjal,
peningkatan resiko terkena virus HIV dan hepatitis dan penyakit infeksi lainnya melalui jarum suntik dan penurunan hasrat dalam hubungan sex, kebingungan dalam
identitas seksual, kematian karena overdosis. BNN, 2009
2.4 Penyalahgunaan Zat
Penyalahgunaan zat adalah pemakaian zat atau obat tanpa indikasi medik, tanpa petunjuk ataupun resep dokter, digunakan untuk pemakaian sendiri secara teratur atau
berkala, sekurang-kurangnya selama satu bulan dan dapat menciptakan keadaan yang tidak terkuasai oleh individu.
Pada umumnya zat atau obat yang disalahgunakan oleh pemakai adalah zat yang termasuk golongan obat psikoaktif psychoaktif drugs, yaitu obat yang dapat
memeberikan perubahan-perubahan pada fungsi mentalpikiran dan perasaan, kesadaran,persepsi tingkah laku dan fungsi motorik. Zat ini mempunyaipotensi unutl
menimbulkan ketergantungan, baik fisik maupun secara psikis atau kedua-duanya.
Pemakaian zat merupakan suatu pola penggunaan zat yang bersifat patologik sehingga akan menimbulkan ganguan fungsi social. Ditandai dengan adanya
ketidakmampuan memenuhi kewajiban terhadap keluarga dan teman – temannya karena perilakunya tidak wajar, impulsive, atau karena ekspresi perasaan agresif yang
tidka wajar. Hawari D,2006
Universitas Sumatera Utara
2.5 Tanda-tanda Penyalahgunaan Narkotika :
Terdapat tiga bagian yang terganggu akibat penyalahgunaan narkotika, yaitu gangguan terhadap kondisi fisik, gangguan terhadap kehidupan mental emosional dan
ganguan terhadap kehidupan sosial penguna narkotika.
1. Terhadap kondisi Fisik : Tanda –tanda yang dapat dilihat adalah berat badan
turun secara drastis, mata terlihat cekung dan merah, muka pucat dan bibir kehitam hitaman, tangan penuh dengan bintik-bintik merah seperti bekas gigitan
nyamuk dan ada tanda bekas luka sayatan. Pada tempat bekas suntikan terdapat goresan dan perubahan warna kulit. Selain itu buang air besar dan kecil kurang
lancar, sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
2. Emosi : Pengguna narkotika sangat sensitif dan cepat bosan. Apabila ditegur atau
dimarahi malah menunjukkan sifat dengan membangkang. Emosinya tidak stabil dan tidak ragu untuk memukul orang atau berbicara kasar terhadap anggota
keluarga atau orang disekitarnya. Selain itu nafsu makannya tidak menentu.
3. Perilaku : Pengguna narkotika tampak malas serta sering melupakan
tanggungjawab dan tugas-tugas rutin, menunjukkan sikap tidak peduli dan jauh dan keluarga, sering bertemu dengan orang yang tidak dikenali oleh keluarga,
pergi tanpa kebenaran dan pulang lewat tengah malam, suka mencuri uang di rumah atau di sekolah maupun tempat pekerjaan dan menggadaikan barang-
barang berharga di rumah. Begitupun dengan barang-barang berharga miliknya banyak yang hilang. Selalu kehabisan wang serta waktunya di rumah kerap kali
dihabiskan di kamar tidur, kloset, gudang, ruang yang gelap, kamar mandi atau tempat-tempat lainnya, dan takut akan air. Jika terkena air akan terasa sakit,
karena itu mereka jadi malas mandi. Sering batuk-batuk dan pilek berkepanjangan. Biasanya terjadi pada saat gejala “putus obat” sikapnya
cenderung jadi manipulatif dan tiba-tiba tampak manis bila ada maunya, seperti saat membutuhkan uang untuk beli obat, sering berbohong dan ingkar janji
Universitas Sumatera Utara
dengan berbagai macam alasan; jantung berdebar-debar, mengeluarkan air mata berlebihan, mengeluarkan keringat berlebihan, sering mimpi buruk, nyeri kepala,
nyeringilu sendi-sendi. Weka Gunawan,2003
Universitas Sumatera Utara
Bab 3 Kerangka Konsep Dan Definisi Operasional
3.1 KERANGKA KONSEP