Pengertian Narkotika Tingkat Pengetahuan Siswa Siswi Sekolah Menengah Atas Harapan Tahun 2011 Tentang Bahaya Narkotika Dan Efek Sampingnya

2.1 Pengertian Narkotika

Kata narkotika berasal dari bahasa Yunani narkotikos yang artinya dalam bahasa medis adalah lethargy, yaitu seseorang yang berada dalam keadaan lesu,lemah, letih dan kelelahan. Menurut Encyclopedia Americana, “ Narcotic is a dulls the senses relieves pain, induces sleep and can produce addiction in varying degrees ”. Jika diartikan secara bebas, narkotika adalah sejenis obat yang dapat menumpulkan perasaan, mengurangi rasa sakit, menyebabkan mengantuk, dan dapat menciptakan ketergantungan dalam berbagai tingkatan.Encyclopedia Americana,1983 Narkotika menurut Soedjono adalah sejenis zat yang bila dipergunakan dimasukkan dalam tubuh akan membawa pengaruh terhadap tubuh pengguna, pengaruh tersebut berupa menenangkan, merangsang, dan menimbulkan khayalan- khayalan halusinasi.Di Indonesia, istilah narkotika berasal dari bahasa Inggris, narcotics yang berarti obat bius, yang sama artinya dengan kata narcosis dalam bahasa yunani yang artinya menidurkan atau membius. Secara umum pengertian narkotik adalah suatu zat yang dapat menimbulkan terjadinya perubahan perasaan, penalaran dan pengamatan; karena zat tersebut berpengaruh terhadap sistem saraf pusat. Darmono,2006 Yang dimaksud dengan narkotika menurut medis adalah segala bahan yang bila dimasukkan kedalam tubuh maka akan bekerja pada susunan syaraf pusat yang mempunyai pengaruh terhadap badan, jiwa atau pikiran beserta tingkah laku. Depkes RI,1999 Universitas Sumatera Utara Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari alami ,baik sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan dan perubahan kesadaran, hilangnya rasa dan rasa nyeri, dan menimbulkan ketergantungan.Undang-Undang RI No. 2 tahun 1997 Narkotika dapat dibedakan dalam beberapa golongan: Golongan I Golongan ini hanya dapat digunakan untuk kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan saja dan tidak digunakan untuk terapi. Ia disebabkan karena golongan ini mempunyai potensi sangat tinggi akan terjadinya efek ketergantungan obat atau adiksi ketagihan. Contoh narkotik golongan I ini adalah: i Tanaman Papaver Somniferum L. opiot ii Tanaman Erytroxylum coca kokain iii Tanaman Canabis sativa ganja Golongan II Narkotika golongan II ini berkhasiat untuk pengobatan, tetapi digunakan sebagai pilihan terakhir dalam pengobatan tersebut. Narkotika golongan ini juga digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga berpotensi tinggi mengakibatkan ketergantungan; contohnya: morfin,petidin, metadon, opium, dihidromorfin dan ekogin. Golongan III Golongan III narkotika ini banyak digunakan dalam perkembangan ilmu pengetahuan, dan juga dalam terapi serta berkhasiat dalam pengobatan. Potensi ketergantungan obat ini adalah ringan. Misalnya: kodein, etil-morfin,asetil dihirokodein,dekstropropoksifen,dihidrokodein dan norkodein. Darmono,2006 Universitas Sumatera Utara

2.2 Jenis dan Efek yang ditimbulkan oleh obat terlarang Narkotika