7 mempersilakan siswa untuk menutup handout. Setelah itu guru mengambil
tongkat dan memberikannya kepada salah satu siswa, kemudian guru memberi pertanyaan dan siswa yang memegang tongkat harus menjawabnya.
Demikian seterusnya sampai sebagian besar siswa mendapat bagian untuk menjawab setiap pertanyaan dari guru. Kemudian guru memberikan
kesimpulann, melakukan evaluasi, dan menutup pembelajaran. Model pembelajaran talking stick ini dapat menguji kesiapan siswa,
melatih siswa untuk bekerja sama dalam mempelajari materi bersama teman, melatih keterampilan dalam membeca dan memahami dengan cepat, melatih
konsentrasi siswa, membuat siswa lebih giat dalam belajar, mengajak siswa untuk terus siap dalam situasi apapun, dapat mengukur tingkat pemahaman
siswa secara langsung dan secara individu, meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka perlu model pembelajaran talking stick pada pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil di SMK N 1 Ngawen untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di SMK Negeri 1 Ngawen, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Prestasi belajar siswa pada pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil masih
banyak yang belum memenuhi standar KKM, yaitu masih banyaknya siswa yang belum mencapai nilai 70 yakni 64 siswa belum memenuhi standar
KKM, sehingga guru harus memberikan remidi kepada siswa.
8 2.
Model pembelajaran yang digunakan guru pada saat mengajar kurang menarik, dengan menggunakan model pembelajaran ceramah, untuk itu
guru perlu menerapkan model pembelajaran baru yang dapat menjadikan siswa lebih aktif dan lebih termotivasi pada saat pembelajaran dan
mempermudah mereka dalam memahami materi, sehingga siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Bahan ajarmateri yang digunakan guru untuk mengajar masih kurang.
4. Partisipasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran masih kurang,
terutama dalam bertanya atau berpendapat tentang materi pemeliharaan bahan tekstil, siswa juga kurang antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran, siswa kurang aktif pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung, sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman materi oleh
siswa.
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan untuk menyederhanakan dan membatasi ruang lingkup penelitian agar lebih terfokus, mudah dipahami, dan sesuai dengan
tujuan penelitian. Untuk menyelesaikan masalah peningkatan prestasi belajar siswa, maka batasan masalah pada penelitian ini terbatas pada penerapan
model pembelajaran talking stick untuk meningkatan prestasi belajar dan keaktifan siswa pada mata pelajaran Memilih Bahan Baku Busana pada materi
Pemeliharaan Bahan Tekstil. Pencapaian prestasi belajar disini dibatasi pada ranah kognitif saja.
9
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran talking stick pada pembelajaran
pemeliharaan bahan tekstil siswa kelas X Tata Busana A di SMK N 1 Ngawen?
2. Apakah model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan keaktifan
siswa kelas X Tata Busana A pada pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil di SMK N 1 Ngawen yang meliputi motor activities, visual activities, listening
activities, drawing activities, oral activities, mental activities, emotional activities, dan writing activities?
3. Apakah model pembelajaran talking stick dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas X Tata Busana A pada pembelajaran pemeliharaan bahan tekstil di SMK N 1 Ngawen?
E. Tujuan Penelitian