107 Dalam pasal 71 di atas ada empat hal pokok yang
diatur, yaitu: 1. penundaan berlakunya UUY; 2. dasar hukum penundaan berlakunya UUY; 3.
Kewajiban menyesuaikan AD; dan 4. akibat hukum ketentuan peralihan terhadap yayasan yang tidak
melakukan penyesuaian AD dengan ketentuan UU setelah masa penundaan sementara berakhir. Pokok
1, 2, dan 3 secara berturut-turut dibahas pada sub bab ini, sementara pokok 4 dibahas pada sub bab
berikutnya.
1. Penundaan Undang-Undang Yayasan
Berdasarkan ketentuan Pasal 71 ayat 1 dan ayat 2, yayasan yang telah berdiri sebelum UUY
pada prinsipnya dapat diakui sebagai badan hukum menurut versi UUY. Yayasan dimaksud
ialah yayasan menurut versi ayat 1, yang didi- rikan menurut kebiasaan, doktrin, atau yurispru-
densi Mahkamah Agung dan versi ayat 2, yaitu yayasan yang didirikan dengan Akta Notaris atau
tanpa Akta Notaris. Dalam rumusan ayat 1 ada dua kategori
yayasan, yaitu: a. telah didaftarkan di Pengadilan Negeri dan diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara; dan b. telah didaftarkan di pengadilan negeri dan memiliki ijin melakukan kegiatan dari
instansi terkait. Yayasan di luar kategori itu merupakan bagian dari kategori ayat 2. Agar
108 tetap menjadi badan hukum berdasarkan UUY,
yayasan tersebut wajib melakukan penyesuaian AD dengan UUY.
Penyesuaian AD dimaksud meliputi banyak hal seperti perubahan fungsi dan kewenangan
organ yayasan, struktur organisasi, persyaratan pendirian yayasan, pengelolaan kekayaan dan
sumber kekayaan yayasan. Penyesuaian AD ini dinilai butuh waktu yang relatif lama. Dalam
proses penyesuaian itulah diperlukan ketentuan peralihan. Ia menjadi dasar hukum penundaan
berlakunya UUY untuk sementara waktu seraya memberi kesempatan kepada yayasan memelajari
dan memahami UUY dan akhirnya melakukan penyesuaian AD.
Selama masa penundaan, keberadaan yayasan dan kegiatannya tetap diakui dengan pengaturan
berdasarkan AD yayasan yang ada. Itu artinya, meskipun UUY sudah dinyatakan berlaku sejak
tanggal 6 Agustus 2002, ketentuan pokok yang ada di dalamnya belum diberlakukan bagi yaya-
san dalam kategori ayat 1 dimaksud. Ditinjau dari asas pembentukan UU ketentuan
tersebut semestinya tidak diperlukan, sebab pada saat peraturan yang baru ditetapkan danatau
dinyatakan berlaku, maka ketentuan lama AD lama yayasan dengan sendirinya tidak berlaku.
Prinsip ini ternyata tidak diterapkan secara kaku
109 dalam UUY. Pembuat UU menilai bahwa yayasan
di Indonesia belum siap. Untuk itu, yayasan yang telah berdiri sebelum UUY perlu diberi kesem-
patan menyesuaikan diri dengan menunda berla- kunya UUY.
Bagi Jimly Asshiddiqie
11
penundaan semacam itu disebut penyimpangan sementara atas UU.
Disebut demikian karena apa yang ditetapkan dalam ketentuan peralihan, sifatnya temporer.
Manakala waktu yang ditetapkan telah berakhir, maka ketentuan yang berlaku adalah ketentuan
baru, dalam hal ini UUY. Dalam kurun waktu tersebut ketentuan hukum yang berlaku bagi
yayasan adalah AD
12
lama. Hal ini berlaku sampai tanggal 6 Agustus 2007 atau lima tahun
setelah UU No. 16 Tahun 2001 dinyatakan mulai berlaku pada tanggal 6 Agustus 2002.
Pembuat UU tampaknya yakin bahwa dalam kurun waktu tersebut, yayasan melakukan
penyesuaian AD dengan ketentuan UU No. 16 Tahun 2001. Kenyataannya tidak demikian.
Sebelum berakhirnya batas waktu penundaan
11
Jilmy Asshiddiqie, Ibid, hal 129. Lihat juga Maria Farida Indrati S., Ilmu Perundang-undangan 2, Proses dan Teknik Pemben-
tukannya, Penerbit Kanisius, Cet-1, Tahun 2007, hal. 130.
12
Pasal 72A menyatakan, pada saat UU ini mulai berlaku, ketentuan Angagran Dasar Yayasan sebagaimana dimaksudkan
pada ayat 1 dan ayat 2 yang belum disesuaikan dengan UU ini, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan UU ini.
110 berdasarkan ketentuan Pasal 71 ayat 2, respon
yayasan tidak sama. Sebagian besar yayasan ti- dak melakukan penyesuaian AD dengan UUY.
Keadaan di atas mendorong DPR untuk mengubah UU No. 16 Tahun 2001 dengan UU No.
28 Tahun 2004. Berdasarkan UU terakhir, masa penundaan diperpanjang sampai 6 Oktober 2008
atau 3 tiga tahun setelah UU No 28 Tahun 2004 dinyatakan berlaku tanggal 6 Oktober 2005. Total
waktu penundaan 6 enam tahun 2 dua bulan. Terhadap yayasan versi ayat 2 batasan
penyesuaian AD lebih singkat, yaitu paling lam- bat tanggal 6 Agustus 2003 atau 1 satu tahun
sejak UU No. 16 Tahun 2001 dinyatakan mulai berlaku tanggal 6 Agustus 2002. Dengan terbit-
nya UU No. 28 Tahun 2004, waktu tersebut diperpanjang menjadi paling lambat tanggal 6
Oktober 2006 atau 1 satu tahun sejak UU No. 28 Tahun 2004 dinyatakan mulai berlaku. Total
waktu penundaan 2 dua tahun 2 dua bulan.
2. Dasar hukum penundaan pemberlakuan