Dasar hukum penundaan pemberlakuan

110 berdasarkan ketentuan Pasal 71 ayat 2, respon yayasan tidak sama. Sebagian besar yayasan ti- dak melakukan penyesuaian AD dengan UUY. Keadaan di atas mendorong DPR untuk mengubah UU No. 16 Tahun 2001 dengan UU No. 28 Tahun 2004. Berdasarkan UU terakhir, masa penundaan diperpanjang sampai 6 Oktober 2008 atau 3 tiga tahun setelah UU No 28 Tahun 2004 dinyatakan berlaku tanggal 6 Oktober 2005. Total waktu penundaan 6 enam tahun 2 dua bulan. Terhadap yayasan versi ayat 2 batasan penyesuaian AD lebih singkat, yaitu paling lam- bat tanggal 6 Agustus 2003 atau 1 satu tahun sejak UU No. 16 Tahun 2001 dinyatakan mulai berlaku tanggal 6 Agustus 2002. Dengan terbit- nya UU No. 28 Tahun 2004, waktu tersebut diperpanjang menjadi paling lambat tanggal 6 Oktober 2006 atau 1 satu tahun sejak UU No. 28 Tahun 2004 dinyatakan mulai berlaku. Total waktu penundaan 2 dua tahun 2 dua bulan.

2. Dasar hukum penundaan pemberlakuan

Undang-Undang Yayasan Telah disebutkan di depan bahwa berlakunya UUY ditunda untuk sementara waktu. Agar penundaan tersebut sah, maka UUY memberi dasar hukum, yaitu a. ketentuan Pasal 73; b. 111 ketentuan Pasal 71 ayat 1, huruf b; dan c. ketentuan Pasal 72 A. a. Ketentuan Pasal 73 UUY. Pasal ini menegas- kan: “Undang-undang ini mulai berlaku 1 satu tahun terhitung sejak tanggal diundang- kan.” UU No 16 tahun 2001 disahkan pada tanggal 6 Agustus 2001 dan dinyatakan berlaku terhitung sejak tanggal 6 Agustus 2002. Ini artinya sekalipun UU sudah diundangkan, yayasan boleh menyimpanginya dengan tetap menggunakan AD lama sebagai dasar hukum kegiatan yayasan. b. Ketentuan Pasal 71 ayat 1, huruf b UU No. 16 Tahun 2001. Ketentuan dalam Pasal ini menegaskan: “...tetap diakui sebagai badan hukum dengan ketentuan dalam jangka waktu paling lambat 5 lima tahun terhitung sejak tanggal Undang-undang ini mulai berlaku, Yayasan tersebut wajib menyesu- aikan Anggaran Dasarnya dengan keten- tuan Undang-undang ini .” Istilah 5 lima tahun dalam ketentuan di atas mengandung pengertian lima tahun sejak UU No. 16 Tahun 2001 dinyatakan berlaku pada tanggal 6 Agustus 2002 sampai paling lambat tanggal 6 Agustus 2007. Pada UU No 28 Tahun 2004, waktu tersebut diubah men- 112 jadi paling lambat 3 tiga tahun sejak UU No. 28 Tahun 2004 dinyatakan berlaku pada tanggal 6 Oktober 2005 sampai paling lambat tanggal 6 Oktober 2008. Ini artinya bahwa sampai tanggal 6 Oktober 2008 status hukum yayasan masih diakui berdasarkan AD lama. c. Ketentuan Pasal 72A UU No 28 Tahun 2004. Ketentuan dalam pasal ini berbunyi : “Pada saat Undang-undang ini mulai ber- laku, ketentuan Anggaran Dasar Yayasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat 1 dan ayat 2 yang belum disesu- aikan dengan ketentuan Undang-undang ini, tetap berlaku sepanjang tidak berten- tangan dengan Undang- undang ini.” Dasar hukum di atas merupakan pene- gasan dasar hukum bagi yayasan selama masa penundaan berlakunya UUY. Pernyataan “ketentuan Anggaran Dasar yayasan..., tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan undang- undang ini”, merupakan legalisasi masih berlakunya AD lama. Dengan ketentu- an-ketentuan tersebut, tampak bahwa kebera- daan yayasan yang belum menyesuaikan AD dan seluruh kegiatannya memiliki dasar hu- kum yang jelas. Yang menjadi masalah ialah ketentuan tersebut dapat melemahkan daya paksa UUY 113 sebagai hukum positif. Ia dapat menimbulkan anggapan bahwa penyesuaian AD tidak harus dilakukan dalam waktu terbatas. Sekalipun batas akhir masa penyesuaian AD terlewati dan yayasan belum melakukan penyesuaian AD lama yayasan tetap diakui sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan UUY. Dasar hukum seperti itu tampak ambigu. Di satu sisi merupakan hukum positip, tetapi di sisi ia terus memberi kelonggaran yang seolah-olah tanpa batas. Ada kemungkinan bahwa rumusan tersebut sengaja dipakai untuk mencegah kekosongan hukum bagi yayasan yang belum melakukan penyesuaian AD. Sekalipun bermanfaat, namun ketentuan seperti itu tampaknya secara implisit meng- akui tidak adanya urgensi eksekusi ketentuan peralihan bagi yayasan yang tidak melakukan penyesuaian AD.

3. Kewajiban Menyesuaikan Anggaran Dasar