e. Fasilitas SMK Negeri 1 Bandung
No. Fasilitas
Jumlah 1
Ruang Kelas 30 Ruang
2 Laboratorium Komputer
2 Ruang 3
Bengkel TKR 2 Ruang
4 Bengkel TSM
2 Ruang 5
Bengkel Las 1 Ruang
6 Laboratorium Akuntansi
2 Ruang 7
Laboratorium IPA 1 Ruang
8 Laboratorium KKPI
1 Ruang 9
Mushola 1 Ruang
10 Ruang Kantor
1 Ruang 11
Ruang OSIS 1 Ruang
12 Ruang PMR
1 Ruang 13
Ruang PMR 1 Ruang
14 Koperasi
1 Ruang 15
Perpustakaan 1 Ruang
16 Jaringan Internet Nirkabel
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Al- Qur’an adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi
setiap muslim. Membaca Al- Qur’an bagi seorang muslim dinilai sebagai
ibadah. Bahkan sebagian ulama berpendapat bahwa mempelajari Al- Qur’an
hukumnya adalah wajib karena Al- Qur’an sebagai pedoman paling pokok
bagi setiap muslim. Dalam agama Islam, melaksanakan pendidikan dan pengajaran Al-
Qur’an adalah amalan ibadah kepada Allah swt. Oleh karena itu, dalam pendidikan Islam juga sangat diperlukan adanya pendidikan dalam
baca tulis Al- Qur’an, agar peserta didik memiliki kemampuan dalam
membaca dan memahami firman Allah swt.tersebut. Begitu pentingnya kegiatan membaca Al-Q
ur’an bagi kehidupan di dunia dan akhirat. Untuk itu perlu adanya upaya untuk peningkatan
kemampuan dan pentingnya motivasi dalam membaca Al- Qur’an pada siswa.
Hal ini dikarenakan pergaulan remaja saat ini tergolong bebas dan aktivitas keagamaan yang dilakukan semakin berkurang.
Oleh karena itu, dalam pendidikan di sekolah umum pun perlu adanya pengajaran tentang baca tulis Al-
Qur’an, dimana pengajaran tersebut masuk dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dan biasanya di sekolah
umum jam pelajaran PAI khususnya pengajaran tentang baca tulis Al- Qur’an
lebih sedikit porsinya dibandingkan dengan sekolah yang berlabel agama. Maka tidak heran jika kebanyakan siswa dari tingkat SD sampai tingkat atas
SMASMK bahkan di perguruan tinggi yang kurang mampu dalam membaca Al-
Qur’an.hal ini bukan dikarenakan mereka tidak bisa sama sekali atau belum pernah belajar dalam membaca Al-
Qur’an. namun krena kurangnya kesadaran, kurangnya motivasi, dan pembiasaan disri siswa dalam membaca
Al- Qur’an sehingga berpengaruh pada kemampuan setiap individu dalam
membaca Al- Qur’an.
Dalam hal ini peneliti mengadakan penelitian di SMK Negeri 1 Bandung untuk memperoleh data mengenai upaya guru PAI dalam
meningkatkan kemampuan baca tulis Al- Qur’an siswa. Dimana adanya
pembelajaran baca tulis Al- Qur’an di SMK Negeri 1 Bandung ini dilatar
belakangi oleh, Al- Qur’an merupakan kitab yang dijadikan sebagai pedoman
dan tuntunan bagi setiap manusia sepanjang hidup di dunia. Karena Al- Qur’an merupakan kitab yang dijadikan sebagai pedoman sepanjang hidup,
maka sebagai manusia kita harus memiliki kemampuan dalam baca tulis Al- Qur’an untuk bisa mempelajari, memahami serta mengamalkan isi dari Al-
Qur’an. Sebagaimana pernyataan dari bapak Maryani selaku Waka
Kurikulum, beliau berpendapat: Menurut saya begini mbak, karena Al-
Qur’an merupakan pedoman bagi manusia dan tuntunan untuk seumur hidup, maka kita sebagai
umat Islam harus belajar baca tulis Al- Qur’an agar mampu dalam
mempelajari, memahami, dan mengamalkan isi dari Al- Qur’an
tersebut.
137
Dari hasil observasi yang diperoleh, adanya pelaksanaan pengajaran baca tulis Al-
Qur’an itu juga karena membaca Al-Qur’an merupakan amalan ibadah kepada Allah swt. Dimana dengan adanya pengajaran tersebut maka
secara tidak langsung akan melatih siswa dalam beribadah kepada Allah swt melalui membaca Al-
Qur’an.Pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an di SMK Negeri 1 Bandung ini tidak terlepas dari pelajaran Pendidikan Agama Islam
137
Hasil wawancara dengan bapak Maryani , Jum’at, 15 Mei 2015, pukul 14.00, di SMK
Negeri 1 Bandung
PAI, yaitu bahwa pelajaran baca tulis Al- Qur’an diajarkan ketika adanya
KBM mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dimana materinya sesuai dengan kurikulum yang digunakan oleh sekolah tersebut. Selain dilaksanakan
pada saat KBM, juga diadakan ekstra baca tulis Al- Qur’an dimana
pelaksanaannya diadakan di mushola dan hari pelaksanaannya sesuai kesepakatan antara siswa dengan guru PAI diluar jam pelajaran. Dan
diadakannya membaca Al- Qur’an untuk memperingati hari-hari besar Islam
seperti adanya perlombaan untuk membaca Al- Qur’an.
Dari hasil observasi dan wawancara diperoleh, dalam pembelajaran Al-
Qur’an itu perlu ditingkatkan kemampuan dalam membacanya, mengingat pembelajaran Al-
Qur’an itu sangat penting. Dimana pembelajaran antara guru satu dengan guru yang lain itu berbeda-beda dalam mengajarkannya. Upaya-
upauya yang dilakukan oleh masing-masing guru pun berbeda-beda. Diantaranya adalah memberikan motivasi kepada siswa dengan catra
memberikan nasihat-nasihat bahwa begitu pentingnya membaca Al- Qur’an,
memberikan tuntunan agar siswa terlatih untu membaca Al- Qur’an,
menumbuhkan minat siswa, pendekatan secara individual bagi siswa yang belum mampu, penerapan metode yang efektif seperti metode drill dan
metode demonstrasi dan memberikan jam tambahan di luar jam pelajaran. Metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran Al-
Qur’an adalah metode drilllatihan, metode demonstrasi, metode uswah pemberian contoh,
dan metode hafalan.
Dari hasil observasi dan wawancara juga diperoleh data tentang faktor-faktor pendukung dan penghambat dari upaya-upaya tersebut. Faktor-
faktor pendukung adalah adanya 5 guru PAI yang linier terhadap bidangnya, adanya motivasi dari guru dan orang tua, adanya kesadaran siswa, adanya
pembelajaran yang dibimbing langsung oleh guru PAI, dan sarana-prasarana yang mendukung seperti tersedianya Al-
Qur’an dan LCD, serta penerapan metode yang efektif. Sedangkan faktor-faktor penghambat adalah kurangnya
kesadaran siswa, keterbatasan waktu dalam pembelajaran, sarana yang kurang, motivasi dan perhatian dari orang tua yang kurang dan pengaruh dari
lingkungan. Perbedaan yang diperoleh dari sebelum dan sesudah adanya
pembelajaran Al- Qur’an, yaitu dari anak yang belum mampu dalam baca tulis
Al- Qur’an menjadi lancar dalam baca tulis Al-Qur’an.yang belum terbiasa
dalam membaca Al- Qur’an menjadi terbiasa.
C. Temuan Penelitian