Pengaruh STAD Terhadap Keterampilan Menghitung Keliling dan Luas Bangun Datar
                                                                                23
hidup  sehat,  3  belajar  bekerja  kelompok,  4  belajar  peranan sosial berdasarkan jenis kelamin, 5 belajar membaca, menulis, dan berhitung agar
dapat berpartisipasi dalam masyarakat, 6 memperoleh konsep untuk berpikir efektif,  7  mengembangkan  kata  hati,  moral,  dan  nilai-nilai,  8  mencapai
kemandirian pribadi. Anak-anak usia  sekolah  dasar  memiliki  karakteristik  yang  berbeda-beda.
Oleh  sebab  itu, hendaknya  guru  mengembangkan  pembelajaran  yang mengandung unsur permainan, mengusahakan siswa berpindah atau bergerak,
bekerja  atau  belajar  dalam  kelompok,  serta  memberikan  kesempatan  untuk terlibat  langsung  dalam  pembelajaran.  Penggunaan  model  pembelajaran
mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam  pembelajaran menghitung keliling
dan luas bangun datar di kelas III SD Siluk  Imogiri  yaitu model cooperative learning tipe STAD.
Penggunaan model cooperative  learning tipe  STAD pada  pembelajaran materi  keliling  dan  luas  bangun  datar  tidak  hanya  mengajak  siswa  duduk
secara  penuh  mendengarkan  penjelasan  guru,  akan  tetapi  siswa  diajak  untuk belajar bekerja kelompok, mengeluarkan ide-ide mereka untuk menyelesaikan
suatu  masalah. Pembentukan  kelompok  secara  heterogen,  diharapkan  siswa yang  memiliki  kemampuan  lebih  tinggi,  bisa  diajak  bekerja  sama  untuk
membantu  temannya yang  kurang  mengerti. Selain  itu,  dengan  dibentuknya sebuah kelompok memungkinkan siswa untuk mengembangkan strategi yang
dibangun  sendiri  oleh  siswa  untuk  menyelesaikan  masalah  yang  berkaitan
24
dengan  keliling  dan  luas  bangun  datar.  Dengan  adanya  diskusi  antar  siswa akan  memungkinkan  terjadi  tukar  pikiran,  sehingga  siswa  menjadi  lebih
“kaya” dalam pemecahan masalah. Dari  uraian  di atas  dapat  disimpulkan  bahwa  anak  di  usia  Sekolah  Dasar
suka  pembelajaran  secara  langsung.  Seorang  guru  juga  harus  lebih  pintar mengemas pembelajaran supaya  anak  akan  lebih  mudah  memahami  materi
yang disampaikan. Selain pembelajaran secara langsung anak juga dibebaskan untuk  menyelesaikan  permasalahan  sendiri secara  kelompok sehingga  akan
terkenang terus bagaimana menyelesaikan permasalahan secara benar. Dengan adanya
kemampuan pemecahan
masalah, diharapkan
siswa dapat
meningkatkan  kemampuan  dalam  memahami suatu  masalah,  menerapkan berbagai  strategi,  merencanakan  masalah, menyelesaikan  masalah  dan
mengoreksi  kembali  jawaban  yang  diperoleh melalui  langkah-langkah  yang tepat.
Sesuai  dengan  karakterisitik  anak  kelas III  sekolah  dasar  yaitu  pada  fase operasional  konkret  maka  kemampuan  di  dalam  memecahkan  masalah
khususnya materi keliling dan luas bangun datar digunakan salah satu langkah pemecahan masalah  dengan  menerapkan model cooperative  learning yaitu
tipe  STAD.  Dengan  menggunakan pembelajaran  tipe STAD  ini,  akan mendorong  siswa  mempunyai  rasa  tanggung  jawab  terhadap  kelompok,
penghargaan  kelompok  dan permasalahan  menghitung  keliling  dan  luas bangun datar dapat diatasi.
25
                