HASIL Hubungan Penggunaan Kateter Urin dan Infeksi Saluran Kemih pada Anak

BAB 4 HASIL

Penelitian ini dilakukan di instalasi rawat inap dan rawat insentif anak Pediatric Intensive Care UnitPICU RSUP Haji Adam Malik Medan dengan jumlah sebanyak 60 orang diikutkan dalam penelitian, namun sebanyak 5 orang di eksklusikan oleh karena pasien memiliki gangguan ginjal, sehingga jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 55 orang. Sampel diambil dari pasien dengan diagnosis bedah dan non bedah. Adapun yang termasuk dalam diagnosis bedah yaitu post craniotomy 10 orang, post op laparatomy 7 orang, invaginasi 3 orang, appendicitis 3 orang, subdural hematom 3 orang, abses otak 2 orang, dan masing-masing satu orang pada kasus trauma kepala, epidural hematom, post op tumor removal, post op relaparatomy dan post op astrocytoma. Dan dengan diagnosis non bedah yaitu gagal nafas 7 orang, luka bakar 5 orang, congestif heart faiure 2 orang, infeksi susunan syaraf pusat 3 orang, dan masing masing satu orang pada kasus retinoblastoma, croup, bronchopneumonia, dengue syok syndrome, guillane barre syndrome, DHF grade III. Dilakukan pemeriksaan fungsi ginjal, urinalisa, kultur urin dan kultur darah. Dari pemeriksaan urinalisa dan kultur urin, didapati gambaran pasien ISK dan tidak ISK setelah pemasangan kateter urin dalam 72 jam yaitu nitrit + pada 9 sampel, leukosituria + pada 5 sampel dan bakteriuria + pada 1 sampel. Namun tidak dijumpai adanya gambaran ISK pada pemeriksaan yang dilakukan dalam 24 jam pertama. Universitas Sumatera Utara Adapun hasil Kultur urin pada penelitian ini didapati paling banyak adalah Escherichia Coli 6 sampel kemudian diikuti masing-masing 2 sampel pada Streptococcus β haemoliticus, Enterobacter aeroginosa, Acinetobacter baumanii dan 1 sampel untuk masing-maing bakteri Enterobacter agglomerans, Streptococcus gamma haemoliticus, Streptococcus saprohyticus. Hasil kultur darah pada penelitian ini didapati Acinetobacter Baumanii 3 sampel, Pseudomonas aeroginosa 2 sampel dan masing masing 1 sampel Klebsiella ornithinolytic dan Enterobacter kloaca. Pada Tabel 4.1, menggambarkan karakeristik sampel, didapat sampel yang berusia 5 tahun ada 28 orang 50,9 dan yang berusia 5 tahun ada 27 orang49,1. Kami mendapatkan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dari perempuan yaitu ada 34 orang 61,8. Adapun tinggi badan sampel 120 cm didapati sebanyak 27 orang 49,1 dan tinggi badan 120 cm ada 28 orang50,9. Sebagian besar sample berada pada skor GCS 9-12 56,4, skor GCS 12 36,4 dan skor GCS ≤ 8 7,3. Kultur urin positif ada 15 orang 27,3 dimana kultur urin positif terbanyak adalah kuman Escherichia coli 40. Penelitian ini mendapatkan hasil kultur darah positif pada 7 orang 12,7 dimana kuman terbanyak sebagai penyebab adalah Acinetobacter Baumanii 42. Lama rawatan rumah sakit kurang dari 10 hari didapatkan ada 36 orang 65,5 dan lebih dari 10 hari didapatkan ada 19 orang 34,5. Sampel dengan diagnosis bedah ada 32 orang58,2 dan diagnosis non bedah di dapatkan 23 orang41,8. Sampel dengan ISK ada 13 orang 23,6 dan tanpa ISK ada 42 orang 76,3. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Karakteristik sampel Variabel N Usia ≤ 5 tahun 5tahun 28 27 50.9 49.1 Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 34 21 61.8 38.2 Tinggi Badan ≤120 cm 120 cm 27 28 49.1 50.9 GCS Berat ≤8 Sedang9-12 Ringan12 4 30 21 7,3 56,4 36,4 Kultur urin Positif Negatif 15 40 27.3 72.7 Kultur darah Positif Negatif 7 48 12.7 87.3 Lama rawatan ≤ 24 jam ≥ 72 Jam 36 19 65.5 34.5 Diagnosis Bedah Non bedah 32 23 58.2 41.8 ISK atau Non ISK ISK Tidak ISK 13 42 23,6 76,3 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2. Analisis data bivariat antara variabel-variabel independen dengan kejadian ISK Variabel ISK P Ada ISK Tidak ISK n n GCS Berat ≤8 Sedang9-12 Ringan12 215,40 753,80 430,80 215,40 2354,8 1740,50 0,122 Lama rawatan ≤ 24 jam 72 jam 861,50 538,50 2866,70 1433,30 0,49 kolmogorov-smirnov test, fisher’s exact test Dari analisis bivariat Tabel 4.2 tidak ada perbedaan yang bermakna antara inisial GCS dengan ISK dimana nilai P= 0,122. Dari hasil lama rawatan di rumah sakit tidak didapatkan hasil yang signifikan dengan kejadian ISK dimana nilai P=0,49. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN