Desain Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Perkiraan Besar Sampel Etika Penelitian Cara Kerja Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan secara cross sectional, untuk menilai infeksi saluran kemih pada anak dengan penggunaan kateter urin yang dirawat di rumah sakit pusat Haji Adam Malik Medan.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di ruang rawat inap anak dan rawat intensif anak di RSUP H. Adam Malik di kota Medan, Sumatera Utara. Waktu penelitian adalah mulai bulan Maret 2014 - Juni 2014.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi target adalah pasien anak yang dirawat di bangsal anak dan ruang intensif anak. Populasi terjangkau adalah populasi target yang dirawat di bagian anak RSUP H.Adam Malik kota Medan. Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi. Cara pengambilan sampel adalah consecutive sampling.

3.4. Perkiraan Besar Sampel

Besar sampel dihitung dengan mempergunakan rumus besar sampel untuk uji hipotesis satu arah terhadap risiko relatif, yaitu: 30 Universitas Sumatera Utara n 1 = Z 1- α √P0 1-P0 + Z 1- β √P a 1-Pa 2 Pa-Po n = jumlah subjek kelompok penggunaan kateter urin dengan infeksi nosokomial saluran kemih 2 Z α = nilai baku normal = 1,64 α = 5 Kesalahan tipe 1 tingkat kepercayaan 95 Z β = 1,28 β = 1,01  kesalahan tipe 2 power kekuatan penelitian 90 P 1 P = Insidens efek pada kelompok dengan faktor risiko = 0,72 2 = Insidens efek pada kelompok tanpa faktor risiko = 0,52 31 Dengan menggunakan rumus di atas didapat jumlah sampel untuk masing-masing kelompok sebanyak 49 orang. 3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.5.1. Kriteria Inklusi Subjek penelitian harus memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut: a. Anak yang dirawat diruang bangsal anak dan ruang intensif anak b. Anak yang dirawat di rumah sakit umum pusat Haji. Adam Malik yang membutuhkan pemasangan kateter urin tanpa gangguan saluran kemih sebelumnya.

3.5.2. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara - Anak dengan kelainan ginjal dan kelainan saluran kemih -Anak dengan infeksi saluran kemih simplek dan kompleks yang membutuhkan perawatan dirumah sakit

3.6. Etika Penelitian

Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3.7. Cara Kerja Penelitian

1. Peneliti memberikan penjelasan mengenai penelitian dan pemeriksaan yang akan dilakukan. 2. Sebelum pengambilan sampel urin, pasien akan di periksa darah rutin dan fungsi ginjal guna menentukan apakah pasien tersebut masuk ke dalam kriteria inklusi. 3. Setelah dilakukan pemasangan kateter urin, dimana sebelum dilakukan pengambilan sampel urin, alat-alat untuk pemasangan kateter urin disiapkan, petugas yang akan memasang kateter menggunakan sarung tangan handscone, setelah itu dilakukan pembersihan asepsis dengan betadine dan alkohol pada daerah kemaluan yang akan dilakukan pemasangan kateter dan hal ini dilakukan agar pada saat tindakan pemasangan kateter tersebut steril. 4. Setelah dilakukan tindakan sterilitas, kemudian dilakukan pemasangan kateter urin dalam hal ini yang kita pergunakan adalah kateter folley indwelling , lalu setelah kateter masuk kita ketatkan kateter dengan cara memasukkan cairan aquabidest sebanyak 5-10 cc. 5. Setelah kateter urin terpasang, urin yang keluar pertama kali di keluarkan ± 1 menit, kateter diklem lalu segera dilakukan pengambilan sample urin hari pertama 24 jam sebanyak 3ml setelah ujung kateter di bersihkan dengan alkohol, klem dibuka kemudian urin ditampung dan di bawa untuk dilakukan urinalisis dan kultur urin untuk 24 jam. Universitas Sumatera Utara 6. Setelah dilakukan penampungan urin, dokumentasi segera dilakukan berupa tanggal, bulan dan tahun pemasangan kateter. Dan pasien dipersiapkan untuk dibawa keruang rawat inap. 7. Hasil urinalisis dan kultur urin 24 jam kemudian akan dilihat apakah hasilnya positf jika nitrit, atau leukosituria maupun bakteriuria dijumpai ataupun ditemukannya kuman di kultur darah, maka pasien tersebut di eksklusikan dari penelitian, jika negatif, maka pasien tersebut akan masuk ke dakam kriteria inklusi untuk selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan urin hari ke-3 atau 72 jam. 8. Hal yang sama juga dilakukan disaat pengambilan sampel untuk urin 72 jam, lalu di ambil sampel urin sebanyak 3 ml untuk dilakukan pemeriksaan urinalisis dan kultur urin kembali. Urin diambil 3 ml untuk keperluan pemeriksaan urinalisa dan kultur urin, dari hasil urinalisa dan kultur urin akan dilihat apakah ada pertumbuhan kuman 72 jam setelah penggunaan kateter sehingga di ketahui apakah ISK timbul akibat pemasangan kateter urin pada anak yang dirawat di rumah sakit? Universitas Sumatera Utara

3.8. Alur Penelitian