3.8. Alur Penelitian
24 jam 72 jam
Urinalisa, kultur urin- Urinalisa, kultur urin +
ISK Gambar 3. Alur Penelitian
Pengambilan sample urin untuk pemeriksaan urinalisis dan kultur urin Populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi
Pasien anak yang dirawat di RSUP H.Adam Malik
Pemasangan kateter intralumen yang menetap
Jika urinalisa, kultur urin + Eksklusi dari penelitian
Universitas Sumatera Utara
3.9. Identifikasi Variabel
Variabel bebas Skala
Penggunaan kateter urin Nominal
Variabel tergantung Skala
Infeksi saluran kemih nominal
Inisial GCS nominal
3.10. Definisi Operasional
1. Penggunaan kateter urin adalah kateter intralumen yang menetap yang dipasang dan digunakan selama tiga hari atau lebih pada pasien rawat inap dibagian Anak
RSUP. H. Adam Malik Medan 2. Infeksi saluran kemih adalah bertumbuh dan berkembang biaknya kuman atau
mikroba dalam saluran kemih dalam jumlah bermakna yang ditandai dengan pemeriksaan laboratorium diketahui kategori positip jika dijumpai kuman
≥10
5
cfuml urin dan interpretasi biakan urin dengan teknik pengambilan urin pancar tengah clean
catch-midstream bermakna dengan jumlah kuman 50x10
3
cfuml urin. Kategori negative digunakan jika tidak dijumpai kuman
≥10
5
cfuml urin dan interpretasi biakan urin dengan teknik pengambilan urin dengan pancar tengah midstream bermakna
dengan jumlah kuman 50x10
3
cfuml urin.
3
Universitas Sumatera Utara
3. Bakteriuria: adanya bakteria dalam urin yang tampak secara mikroskopi atau kultur kuantitatif. Bakteriuria bermakna jika jumlah bakteria dalam urin diatas nilai ambang
diagnosis adanya infeksi dalam urine. Nilai ambang tergantung pada usia, jenis kelamin dan risiko kontaminasi selama pengambilan sampel urine. Bakteriuria asimtomatis
adalah bakteriuria signifikan tanpa gejala atau tanda.
3.11. Pengolahan dan Analisis Data
Data akan dianalisa secara deskriptif untuk melihat distribusi frekwensi dari karakteristik sampel. Nilai mean dan standar deviasi SD akan ditampilkan kemudian dilanjutkan dengan
analisa analitik, dimana analisa bivariat yaitu Chi- Square dan Fischer exact test untuk menilai variabel-variabel independen yang berhubungan dengan kejadian ISK, selanjutnya dilakukan
analisis multivariat yaitu regression logistic digunakan untuk melihat faktor risiko terjadinya ISK dengan penggunaan kateter urin pada anak yang dirawat di rumah sakit. selanjutnya untuk
melihat besarnya risiko maka nilai rerata ratio RR dan 95 interval kepercayaan akan ditampilkan Pengolahan data dilakukan dengan perangkat lunak SPSS versi 15.0 dengan
tingkat kemaknaan P 0,05 dan interval kepercayaan 95.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL
Penelitian ini dilakukan di instalasi rawat inap dan rawat insentif anak Pediatric Intensive Care UnitPICU RSUP Haji Adam Malik Medan dengan jumlah sebanyak 60
orang diikutkan dalam penelitian, namun sebanyak 5 orang di eksklusikan oleh karena pasien memiliki gangguan ginjal, sehingga jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak
55 orang. Sampel diambil dari pasien dengan diagnosis bedah dan non bedah. Adapun
yang termasuk dalam diagnosis bedah yaitu post craniotomy 10 orang, post op laparatomy 7 orang, invaginasi 3 orang, appendicitis 3 orang, subdural hematom 3
orang, abses otak 2 orang, dan masing-masing satu orang pada kasus trauma kepala, epidural hematom, post op tumor removal, post op relaparatomy dan post op
astrocytoma. Dan dengan diagnosis non bedah yaitu gagal nafas 7 orang, luka bakar 5 orang, congestif heart faiure 2 orang, infeksi susunan syaraf pusat 3 orang, dan
masing masing satu orang pada kasus retinoblastoma, croup, bronchopneumonia, dengue syok syndrome, guillane barre syndrome, DHF grade III. Dilakukan
pemeriksaan fungsi ginjal, urinalisa, kultur urin dan kultur darah. Dari pemeriksaan urinalisa dan kultur urin, didapati gambaran pasien ISK dan
tidak ISK setelah pemasangan kateter urin dalam 72 jam yaitu nitrit + pada 9 sampel, leukosituria + pada 5 sampel dan bakteriuria + pada 1 sampel. Namun tidak dijumpai
adanya gambaran ISK pada pemeriksaan yang dilakukan dalam 24 jam pertama.
Universitas Sumatera Utara