35
Ditinjau  dari  kemampuan  kognitif  anak  usia  remaja  awal  tersebut di  atas  maka  media  pembelajaran  berbentuk  CD  yang  memuat  materi
tentang guling depan akan diterima siswa tanpa mengalami hambatan yang berarti.
B. Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian  yang  dilakukan  oeh  Erwin  Nur  Hendrajaya  pada  tahun  2014
dengan judul “Pengembangan Sumber Belajar Berbasis Adobe Flash Cs3 Materi Lompat Jauh Gaya Jongkok Untuk Siswa Kelas VII SMP Dengan
Compact  Disk  CD ”  penelitian  ini  merupakan  jenis  penelitian
pengembangan  dengan  metode  Research    Developtment  RD.  Hasil validasi  menurut  ahli  materi  “sangat  baik”  dengan  skor  82,5  dan  ahli
media  “sangat  baik”  degan  skor  91,2.  Tanggapan  siswa  uji  coba  satu lawan satu mendapat skor 92,2 dengan kategori “sangat baik” tanggapan
dari  uji  coba  siswa  kelompok  kecil  mrndapatkan  skor  87,08  dengan kategori  “sangat  baik”  dan  tanggapan  siswa  uji  coba  kelompok  besar
mendapatkan skor 87,07 dengan katego ri “sangat baik”.
2. Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Irwan  Rinaldi  pada  tahun  2011  dengan
judul  “Pengembangan  Compact  Disk  Pembelajaran  Interaktif  Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Materi Pencak Silat
Bagi  Siswa  SMK”.  Hasil  penelitian  pengembangan  ini  berupa  produk media  pembelajaran  dengan  data  validasi  dari  ahli  materi  “sangat  baik”
dengan skor 4,3. Menurut ahli media adalah “sangat baik” dengan rerata skor  4,27.  Sedangkan  penilaian  siswa  secara  keseluruhan  adalah  “baik”
36
dengan  rerata  skor  setiap  aspek  adalah;  pada  aspek  tampilan  memiliki rerata  ,  aspek  isi  atau  materi  memiliki  rerata  skor  3,9,  dan  aspek
pembelajaran  memiliki  rerata  skor  3,5.  Kesimpulan  secara  keseluruhan penilaian siswa adalah 3,8 termasuk kriteria baik.
C. Kerangka Berfikir
Pembelajaran  merupakan  suatu  kegiatan  transfer  ilmu  melalui  proses komunikasi yang berkaitan dengan usaha mencapaai tujuan yg telah ditetapkan.
Kegiatan tersebut tidak sesederhana dan semudah teori yang ada karena dalam kenyataanya  sering  terjadi  kendala  dalam  pelaksanaanya  baik  kendala  berupa
fisik  maupun  nonfisik  yang  bisa  datang  dari  lingkungan  dalam  maupun  luar sistem  pembelajaran  itu  sendiri.  Salah  satu  cara  dalam  mempermudah  proses
pembelajaran  adalah  dengan  melakukan  inovasi  terhadap  media  atau  sumber belajar.  Mengingat  pentingnya  keberadaan  media  maka  sebagai  pendidik
seharusnya mampu
melakukan pengembangan
atau inovasi
media pembelajaran yang sesuai untuk mendukung kelancaran pembelajaran.
Media  adalah  pengantar  pesan  dari  pengirim  ke  penerima  atau  dapat disebut sebagai perantara Arif S. Sadiman, dkk, 1996:6. Media pembelajaran
sebagai  alat  bantu  mengajar  yang  turut  mempengaruhi  iklim,  kondisi,  dan lingkungan  belajar  yang  ditata  dan  diciptakan  oleh  guru,  diharapkan  mampu
memperjelas  informasi  maupun  pesan  yang  ingin  disampaikan  agar  tidak terlalu  verbalistis.  Selain  itu  media  pembelajaran  dapat  menjadi  jembatan
dalam  proses  interaksi  komunikasi  interaksi  edukatif  komunikasi  yang  lebih