independen LDR X1, CAR X2 dan BOPO X3 dapat menerangkan variabel independen yaitu pertumbuhan laba Y sebesar 15,8.
Sedangkan sisanya sebesar 84,2 diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi pada penelitian ini.
Selanjutnya standard error of the estimate adalah sebesar 0.3067 dimana semakin kecil angka ini maka akan membuat model
regresi semakin tepat dalam memprediksi pertumbuhan laba.
4.3.2.2 Uji Parsial t-test
“Uji t dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secara individu terhadap variabel dependen dengan
menganggap variabel lain bersifat konstan”, Sulaiman, 2004:86. Langkah-langkah Uji t adalah sebagai berikut :
a Merumuskan Hipotesis H0 : β = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antar
variabel independen X terhadap variabel dependen Y. H1 : β ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel
independen X terhadap variabel dependen Y. b Menentukan Tingkat Signifikan
Tingkat signifikan pada penelitian ini adalah 5, artinya risiko kesalahan mengambil keputusan adalah 5.
c Pengambilan Keputusan
Universitas Sumatera Utara
1 Jika probabilitas sig t α 0,05 maka H
diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen
X terhadap variabel dependen Y. 2
Jika probabilitas sig t α 0,05 maka H
a
diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen X.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika thitung t-tabel, maka H diterima,
Jika thitung t-tabel, maka H
a
diterima. Dengan nilai signifikansi 0,05
Berikut ini adalah hasil dari uji t :
Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial Uji T
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 1.111
.531 2.094
.042 LDR
-.005 .003
-.287 -1.706
.095 CAR
.029 .026
.169 1.117
.270 BOPO
-.009 .007
-.209 -1.285
.205 a. Dependent Variable: PERT.LABA
Sumber :Output SPSS 18.0, diolah Penulis, 2013
Dari tabel di atas, maka hasil regresi berganda dapat dianalisis sebagai berikut:
a
Loan to Deposit Ratio X1 terhadap Pertumbuhan Laba Y
Universitas Sumatera Utara
Nilai t-hitung untuk variabel LDR X1 adalah sebesar 0,003 dan t- tabel untuk df = n-3 48-3
dan α = 5 diketahui sebesar 2,014. dengan demikian nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel 0,003 2,014 dan
nilai signifikansi sebesar 0,095 0,05 artinya H0 diterima, bahwa LDR X1 secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Pertumbuhan Laba bank Y pada tingkat kepercayaan 95. b
Nilai t-hitung untuk variabel CAR X2 adalah sebesar 1,117 dan t- tabel untuk df = n-3 48-3
dan α = 5 diketahui sebesar 2,014. dengan demikian nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel 1,117 2,014 dan
nilai signifikansi 0,270 0,05 artinya H0 diterima , bahwa CAR X2 secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Pertumbuhan Laba bank Y umum pada tingkat kepercayaan 95. Capital Adequancy Ratio X2 terhadap Pertumbuhan Laba Y
c Nilai t-hitung untuk variabel BOPO X3 adalah sebesar -1,285 dan
t-tabel untuk df = n-3 48-3 dan α = 5 diketahui sebesar 2,014.
dengan demikian nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel -1,285 2,014 dan nilai signifikansi 0,270 0,05 artinya H0 diterima , bahwa
BOPO X3 secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pertumbuhan Laba bank Y pada tingkat kepercayaan 95.
Rasio BOPO X3 terhadap Pertumbuhan Laba Y
Universitas Sumatera Utara
4.3.2.3 Uji Simultan F-test