d. Pengalaman hidup sebelumnya
Pengalaman hidup baik yang positif maupun negatif dapat mempengaruhi Spiritual sesorang dan sebaliknya juga dipengaruhi oleh bagaimana seseorang
mengartikan secara spiritual pengalaman tersebut. Peristiwa dalam kehidupan seseorang dianggap sebagai suatu cobaan yang diberikan Tuhan kepada manusia
menguji imannya.
e. Krisis dan perubahan
Krisis dan perubahan dapat menguatkan kedalam spiritual seseorang. Krisis sering dialami ketika seseorang menghadapi penyakit, penderitaan, proses
penuaan, kehilangan dan bahkan kematian, khususnya pada pasien dengan penyakit terminal atau dengan prognosis yang buruk. Perubahan dalam kehidupan
dan krisis yang dihadapi tersebut merupakan pengalaman spiritual yang bersifat fisikal dan emosional.
f. Asuhan Keperawatan yang Kurang Sesuai
Ketika memberikan asuhan keperawatan kepada klien, perawat diharapkan untuk peka terhadap kebutuhan spiritualitas klien, tetapi dengan berbagai alasan
ada kemungkinan perawat menghindar untuk memberikan asuhan keperawatan spiritualitas. Hal tersebut terjadi karena perawat merasa kurang nyaman dengan
kehidupan spiritualnya, kurang menganggap penting kebutuhan spiritualitas, tidak mendapatkan pendidikan tentang aspek spiritualitas dalam keperawatan atau
merasa bahwa pemenuhan kebutuhan spiritualitas klien bukan merupakan tugasnya tetapi tanggung jawab pemuka agama.
Universitas Sumatera Utara
Asuhan keperawatan untuk kebutuhan spiritualitas mengalir dari sumber spiritualitas perawat. Perawat tidak dapat memenuhi kebutuhan spiritualitas tanpa
terlebih dahulu memenuhi kebutuhan spiritualitas mereka sendiri. Perawat yang bekerja digaris terdepan harus mampu memenuhi semua kebutuhan manusia
termasuk juga kebutuhan spiritualitas klien. Berbagai cara perawat untuk memenuhi kebutuhan klien mulai dari pemenuhan makna dan tujuan spiritualitas
sampai dengan menfasilitasi untuk mengekspresikan agama dan keyakinannya.
g. Isu Moral Terkait Terapi
Prosedur medik sering kali dapat dipengaruhi oleh pengajaran agama, misalnya transplantasi organ, pencegahan kehamilan, dan sterilisasi. Tidak jarang
terapi medis yang diberikan tidak sesuai atau tidak dapat diterima oleh sebagian kepercayaan klien sehinggan timbul konflik.
h. Terpisah dari ikatan spiritual
Ketika individu mengalami penyakit akut sering kali individu merasa terisolasi dan kehilangan kebebasan peribadi dan sistem dukungan sosial. Sebagai
contoh pasien yang sedang dirawat di rumah sakit terhalang untuk menghadiri kegiatan keagamaan atau tidak dapat berkumpul dengan keluarga dan teman
dekat. Terpisahnya klien dari ikatan spiritual dapat beresiko terjadinya perubahan fungsi spiritualnya.
1.4 Karakteristik Spiritualitas
Spiritualitas memiliki beberapa karakteristik, adapun karakteristik spiritualitas antara lain:
Universitas Sumatera Utara
a. Hubungan dengan diri sendiri