Hubungan dengan alam Hubungan dengan Tuhan Spiritualitas Ibu Hamil

Cinta kasih dan dukungan sosial Love and social support. Keinginan untuk menjalin dan mengembangkan hubungan antar manusia yang positif melalui keyakinan, rasa percaya dan cinta kasih. Teman dan keluarga dekat dapat memberikan bantuan dan dukungan emosional untuk melawan banyak penyakit dan situasi krisis. Hart, 2002 dalam Kozier erb Wilkinson, 1995.

c. Hubungan dengan alam

Harmoni merupakan gambaran hubungan seseorang dengan alam yang meliputi pengetahuan tentang tanaman, pohon, margasatwa, iklim dan berkomunikasi dengan alam serta melindungi alam tersebut Kozier, Erb, Blais Wilkinson, 1995. Kedamaian Peace. Kedamaian merupakan keadilan, rasa kasihan dan kesatuan. Dengan kedamaian seseorang akan merasa lebih tenang dan dapat meningkatkan status kesehatan Hamid, 2009. Rekreasi Joy. Rekreasi merupakan kebutuhan spiritual seseorang dalam menumbuhkan keyakinan, rahmat, rasa terima kasih, harapan dan cinta kasih. Dengan rekreasi seseorang dapat menyelaraskan antara jasmani dan rohani sehingga timbul perasaan kesenangan dan kepuasaan dalam pemenuhan hal-hal yang dianggap penting dalam hidup seperti nonton televisi, dengar musik, olah raga dan lain-lain Puchalski, 2004.

d. Hubungan dengan Tuhan

Meliputi agama maupun tidak agamais. Keadaan ini menyangkut sembahyang dan berdoa, keikutsertaan dalam kegiatan ibadah, perlengkapan keagamaan, serta bersatu dengan alam Kozier, Erb, Blais Wilkinson, 1995. Universitas Sumatera Utara Dapat disimpulkan bahwa seseorang terpenuhi kebutuhan Spiritual apabila mampu merumuskan arti personal yang positif tentang tujuan keberadaannya di duniakehidupan, mengembangkan arti penderitaan serta meyakini hikmah dari satu kejadian atau penderitaan, menjalin hubungan yang positif dan dinamis, membina integritas personal dan merasa diri berharga, merasakan kehidupan yang terarah terlihat melalui harapan dan mengembangkan hubungan antar manusia yang positif Hamid, 2009.

1.5 Spiritualitas Ibu Hamil

Faktor spiritualitas merupakan unsur penting dari kesehatan dan kesejahteraan. Para penyelenggara perawatan kesehatan semakin sadar untuk memusatkan perhatian pada hubungan antara siritualitas dan kesehatan Young, 2007. Pemenuhan kebutuhan spiritualitas pada individu didasarkan pada kebutuhan spiritualitas individu yang terdiri dari kebutuhan spiritualitas yang berkaitan dengan Tuhan, hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan orang lain, dan hubungan dengan lingkungan Bukhardt 1993 dalam Kozier, Erb, Blais, 1995. Menurut Hawari 2006 pada saat cemas salah satu respon individu yaitu mencari dukungan dari keyakinan agamanya. Hal ini sesuai dengan peneltian yang dilakukan oleh Darwanti dkk 2007 mengenai pengaruh bimbingan rohani terhadap kecemasan ibu yang akan melakukan persalinan kala I. Dalam penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa klien yang mendapat bimbingan rohani tingkat kecemasannya terhadap persalinan mejadi menurun. Sebaliknya klien yang tidak diberikan bimbingan rohani tigkat kecemasannya meningkat. Respon Universitas Sumatera Utara akan pentingnya keyakinan agama dalam penurunan kecemasan juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Maimunah Retnowati 2011 mengenai pengaruh relaksasi dzikir untuk kecemasan. Hasil penelitian mereka terhadap sepuluh ibu hamil yang sedang mengalami kecemasan melaporkan bahwa kecemasan ibu berkurang dan ibu menjadi lebih rileks setelah diberikannya terapi dzikir. Hasil penelitian ini juga menguatkan penelitian-penelitian sebelumnya yang telah membuktikan bahwa terapi berbasis keyakinan agama yang dimiliki dapat membantu meningkatkan kesehatan mental seseorang Trimulyaningsih dalam Maimunah Retnowati, 2011. Nilai-nilai spiritual yang ditanamkan dapat memberikan kekuatan atau energi untuk beradaptasi terhadap stress fisik maupun emosional. Darwanti dkk, 2007. Selain dari keterhubungan dengan Tuhan, spiritualitas juga merupakan menggambarkan keterhubungan dengan manusia Bukhardt 1993 dalam Kozier, Erb, Blais, 1995. Salah satu bentuk spiritualitas dalam keterhubungan dengan manusia khususnya ibu hamil adalah adanya dukungan keluarga pada saat kehamilan dan persalinan. bagi ibu hamil dukungan dari keluarga sangat penting, mendapat dukungan pada saat kehamilan dan persalinan merupakan faktor penting dalam menciptakan pengalaman persalinan yang positif bagi ibu Junita, 2004 dalam Tursilowati, 2007. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian yang telah dilaporkan oleh Pitt 1994 bahwa dukungan sosial yang diterima oleh individu akan berpengaruh bagi individu tersebut untuk mengurangi tingkat kecemasan, hal ini dikarenakan keyakinan akan adanya orang terdekat membuat individu nyaman yang berdampak pada penurunan kecemasan. Universitas Sumatera Utara Hal ini diperkuat juga oleh adanya penelitian oleh Gladieux Dagun, 1990 dalam Diponegoro dan Hastuti, 2009 mengenai “dukungan suami terhadap kecemasan ibu hamil” terhadap 26 pasangan suami istri. Hasil penelitiannya menggambarkan bahwa istri yang mendapat dukungan emosional dari suami lebih mudah menyesuaikan diri dengan situasi kehamilannya. Penelitian ini didukung Kartono 1992 bahwa dukungan suami pada ibu hamil sangat berharga, ibu hamil menginginkan suami melakukan tindakan yang suportif dan memberikan rasa aman. Diponegoro dan Hastuti 2009 juga melakukan penelitian sejenis mengenai ‘pengaruh dukungan suami terhadap lama persalinan kala II pada ibu primipara, hasil penelitian mereka melaporkan bahwa ibu yang mendapat dukungan dari suami lebih mudah dan cepat dalam melalui persalinan kala II. Sementara ibu yang tidak mendapat dukungan dari suami lebih lama dalam melalui persalinan kala II dikarenakan ibu mengalami kecemasan dan merasakan kurang nyaman dalam melakukan proses persalinan tanpa dukungan dan dorongan dari suami.

2. Kecemasan