analisis potensi kebangkrutan Tinjauan Teoritis .1. Laporan Keuangan

61 menghasilkan laba dari modal yang telah diberikan atau diinvetasikan para pemegang saham. ROE = laba bersih setelah pajak rata-rata ekuitas

2.1.11 analisis potensi kebangkrutan

Kebangkrutan adalah sebuah status hukum dari seseorang atau organisasi yang tidak mampu membayar hutangnya pada kreditor. Pada umumnya kebangkrutan diputuskan dengan putusan hakim dan biasanya dilaporkan oleh debitor. ketika hutang yang dimiliki oleh sebuah organisasi lebih tinggi dibandingkan nilai asetnya maka kebangkrutan terjadi Gitman,1996 . Kesulitan usaha merupakan kondisi kontinum mulai dari kesulitan keuangan yang ringan seperti masalah likuiditas, sampai pada kesulitan yang lebih serius, yaitu tidak solvabel utang lebih besar dibandingkan dengan aset. Pada kondisi ini perusahaan praktis bisa diakatakan sudah bangkrut” Hanafi, 2010:638. Definisi kebangkrutan lainnya dikemukakan oleh Weston Copeland 1997:510, bahwa kebangkrutan adalah sebagai suatu kegagalan yang terjadi dalam perusahaan tersebut dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Kegagalan Ekonomi Economic Distressed Kegagalan dalam arti ekonomis bahwa pendapatan perusahaan tidak mampu lagi menutup biayanya yang berarti bahwa tingkat labanya masih lebih kecil daripada biaya modalnya. Definisi yang berkaitan adalah Universitas Sumatera Utara 62 bahwa nilai sekarang dari arus kas perusahaan itu lebih kecil dari kewajibannya 2. Kegagalan keuangan financial distressed Insolvensi memiliki dua bentuk yakni default teknis yang terjadi bila suatu perusahaan gagal memenuhi salah satu atau lebih kondisi di dalam ketentuan hutangnya, seperti rasio aktiva lancar dengan hutang lancar yang ditetapkan, serta kegagalan keuangan atau ketidakmampuan teknik yang terjadi apabila perusahaan tidak mampu memenuhi kewajibannya pada waktu yang telah ditentukan walaupun harta totalnya melebihi hutangnya Menurut Hanafi 2003:264 kebangkrutan yang terjadi sebenarnya dapat diprediksi dengan melihat beberapa indikator-indikator sebagai berikut : 1. Analisis aliran kas untuk saat ini atau masa mendatang 2. Analisis strategi perusahaan 3. Struktur biaya relatif terhadap pesaingnya 4. Kualitas manajemen 5. Kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya Menurut Suwarsono 1995, ada beberapa tanda atau indikator manajerial dan operasional yang muncul ketika perusahaan akan mengalami kebangkrutan antara lain : 1. Indikator dari lingkungan bisnis Universitas Sumatera Utara 63 Pertumbuhan ekonomi yang rendah menjadikan indikator yang cukup penting pada lemahnya peluang bisnis,apalagi jika disaat yang sama banyak perusahaan baru yang memasuki pasar, besarnya perusahaan tertentu menjadi sebab mengecilnya perusahaan lain 2. Indikator internal Man manajemen tidak mampu melakukan perkiraan bisnis dengan alat analisa apapun yang digunakan, sehingga manajemen kesulitan mengembangkan sikap proaktif, lebih cenderung bersikpa reaktif, dan oleh karena itu baisanya terlambat mengantisipasi perubahan 3. Indikator kombinasi Seringkali perusahaan yang sakit disesbakan oleh interaksi ancaman yang datang dari lingkungan bisnis dan kelemahan yang berasal dari lingkungan perusahaan itu sendiri. Jika disebabkan oleh keduanya, biasanya membawa akibat yang lebih kompleks dibanding yang disesbakan oleh salah satu saja Menurut Jauch dan Glueck , faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kebangkrutan pada perusahaan adalah : a. Faktor umum  Sektor ekonomi Faktor-faktor penyebab kebangkrutan dari sektor ekonomi adalah gejala inflasi dan deflasi dalam harga barang dan jasa kebijakan keuangan, suku bunga dan devaluasi atau Universitas Sumatera Utara 64 revaluasi uang dalam hubungannya dengan uang asing serta neraca pembayaran, surplus atau defisit dalam hubunganya dengan perdagangan luar negeri  Sektor sosial Faktor sosial sangat berpengaruh terhadap kebangkrutan cenderung pada perubahan gaya hidup masyarakat yang mempengaruhi permintaan terhadap produk dan jasa ataupun cara perusahaan berhubungan dengan karyawan. Faktor sosial yang lain yaitu kerusuhan atau kekacauan yang terjadi di masyarakat  Teknologi Penggunaan teknologi informasi juga menyebabkan biaya yang ditanggung perusahaan membengkak terutama untuk pemeliharaan dan implementasi. Pembengkakan terjadi, jika penggunaan teknologi informasi tersebut kurang terencana oleh pihak manajemen, sistemnya tidak terpadu dan para manajer pengguna kurang profesional  Sektor pemerintah Pengaruh dari sektor pemerintah berasal dari kebijakan pemerintah terhadap pencabutan subsidi pada perusahan dan industri, pengenaan tarif ekspor dan impor barang berubah, Universitas Sumatera Utara 65 kebijakan undang-undang baru bagi perbankan atau tenaga kerja dan lain-lain b. Faktor eksternal perusahaan  Faktor pelanggan Perusahaan harus bisa mengidentifikasi sifat konsumen, karena berguna untuk menghindari kehilangan konsumen, juga untuk menciptakan peluang untuk menemukan konsume baru dan menghindari menurutnya hasil penjualan dan mencegah konsumen berpaling ke pesaing lain  Faktor pemasok Kekuatan terletak pada pemberian pinjaman dan mendapatkan jangka waktu pengembalian hutang yang tergantung kepercayaan kreditor terhadap kelikuiditasan suatu bank  Faktor pesaing Faktor ini merupakan hal yang harus diperhatikan karena menyangkut perbedaan pemberian pelayanan kepada pelanggang, perusahaan juga jangan melupakan pesaingnya karena jika produk saingan lebih diterima oleh masyarakat maka perusahaan tersebut akan kehilangan nasabah dan mengurangi pendapatan yang diterima. Universitas Sumatera Utara 66 informasi tentang prediksi kebangkrutan suatu perusahaan akan sangat bermanfaat bagi beberapa kalangan. Menurut hanafi 2000 :261 informasi kebangkrutan dapat bermanfaat untuk : • Pemberi pinjaman Informasi kebangkrutan bisa bermanfaat untuk pengambilan keputusan siapa yang akan diberi pinjaman dan kemudian bermanfaat untuk mengambil kebijakan memonitor pinjaman yang ada • Investor Saham yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan tentunya akan sangat berkepentingan melihat adanya kemungiinan bangkrut atau tidaknya perusahaan yang menjual surat berharga tersebut. Investor yang menganut strategi aktif akan mengembangkan model prediksi kebangkrutan untuk melihat tanda-tanda kebangkrutan seawal mungkin dan kemudian mengantisipasi kemungkinan tersebut • Pemerintah Pada beberapa sektor usaha, lembaga pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk mengatasi jalannya usaha tersebut.pemerintah mempunyai kepentingan untuk melihat tanda- tanda kebangkrutan lebih awal supaya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan bisa lebih awal Universitas Sumatera Utara 67 • Akuntans mempunyai kepentingan terhadap informasi kelangsungan suatu usaha karena akuntan akan menilai kemampuan going concern suatu perusahaan • Manajemen Informasi kebangkrutan digunakan untuk melakukan langkah- langkah preventif sehingga biaya kebangkrutan bisa dihindari atau dapat diminimalisir

2.1.13. Analisis Altman Z-Score