Uji Paired Sample T Analisis O-Score

93 c. X 3 Earning before taxes total aset memiliki sampel N sebanyak 4, dengan nilai minimum terkecil sebesar 0,00, nilai maksimum terbesar sebesar 0,04, dan mean nilai rata-rata sebesar 0,190. Standar Deviation simpangan baku variabel ini adalah 0,159. d. X 4 Market Equity Total liablitias memiliki sampel N sebanyak 4, dengan nilai minimum terkecil sebesar 0,39, nilai maksimum terbesar sebesar 0,73, dan mean nilai rata-rata sebesar 0,538. Standar Deviation simpangan baku variabel ini adalah 0,153.

4.1.2 Uji Paired Sample T

A paired sample t-test is used to determine whether there is a significant difference between the average values of the same measurement made under two different conditions. sumber : http:www.stats.gla.ac.uk . Uji paired sample digunakan untuk melihat adakah perbedaan signifikan antara rata-rata 2 model pengukuran dalam kondisi yang berbeda. Universitas Sumatera Utara 94 Sumber : hasil pengolahan SPSS,2014 Sumber : hasil pengolahan SPSS,2014 Tabel 4.5 Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 X 1 1,01500 4 ,017321 ,008660 X 2 ,60025 4 ,193472 ,096736 Tabel 4.6 Paired Samples Correlations N Correlatio n Sig. Pair 1 X 1 X 2 4 -,944 ,056 Universitas Sumatera Utara 95 Sumber : hasil pengolahan SPSS, 2014 Dalam hasil uji Paired Sample T ini diketahu bahwa Sig.2-tailed adalah 0,29. Dikarenakan nilai tersebut lebih besar daripada 0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil kesimpulan perhitungan model Altman dan model Ohslon.

4.1.3 Analisis O-Score

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa PT.PLN memiliki resiko kebangkrutan yang tinggi dengan skor masing-masing sebesar 1,0 pada tahun 2009, 1,0 pada tahun 2010, 1,03 pada tahun 2011 dan 1,03 padatahun 2012. Berdasarkan hasil ini PT.PLN jelas memasuki zona Distress. Tabel dibawah akan menunjukan korelasi antara variabel-variabel yang digunakan dalam Model O-score. Uji Pearson adalah uji Tabel 4.7 Paired Samples Test Paired Differences t df Sig. 2- tailed Mean Std. Deviat ion Std. Error Mean 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 X 1 - X 2 ,4147 50 ,20990 9 ,104954 ,080739 ,748761 3,95 2 3 ,029 Universitas Sumatera Utara 96 statistik yang digunakan untuk menilai hubungan antara variabel- variabel. Apabila Skor Pearson mendekati nilai 1 maka secara statistik dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel tersebut kuat. Keterangan : X 1 = Size X 2 = Leverage Measure X 3 = Working capital measure X 4 = Inverse current ratio X 5 = discontinuity correctionfor leverage measure X 6 = return on assets X 7 = fund to debt ratio X 8 = Discontinuity correction for return on assets X 9 = Change in net income X 10 = O-Score Universitas Sumatera Utara 97 Tabel 4.8 Tabel Korelasi O-Score X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 X 9 X 10 X 1 Pearson Correlation 1 ,99 1 ,839 ,188 . a -,964 - ,973 -,826 ,817 ,839 Sig. 2- tailed ,00 9 ,161 ,812 . ,036 ,027 ,174 ,183 ,161 N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 X 2 Pearson Correlation ,991 1 ,818 ,288 . a -,952 - ,979 -,892 ,885 ,818 Sig. 2- tailed ,009 ,182 ,712 . ,048 ,021 ,108 ,115 ,182 N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 X 3 Pearson Correlation ,839 ,81 8 1 -,251 . a -,952 -,913 -,577 ,559 1,000 Sig. 2- tailed ,161 ,18 2 ,749 . ,048 ,087 ,423 ,441 ,000 N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Universitas Sumatera Utara 98 X 4 Pearson Correlation ,188 ,28 8 -,251 1 . a ,002 -,143 -,645 ,662 -,251 Sig. 2- tailed ,812 ,71 2 ,749 . ,998 ,857 ,355 ,338 ,749 N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 X 5 Pearson Correlation . a . a . a . a . a . a . a . a . a . a Sig. 2- tailed . . . . . . . . . N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 X 6 Pearson Correlation -,964 - ,95 2 - ,952 ,002 . a 1 ,988 ,752 -,739 - ,952 Sig. 2- tailed ,036 ,04 8 ,048 ,998 . ,012 ,248 ,261 ,048 N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Universitas Sumatera Utara 99 X 7 Pearson Correlation -,973 - ,97 9 -,913 -,143 . a ,988 1 ,843 -,832 -,913 Sig. 2- tailed ,027 ,02 1 ,087 ,857 . ,012 ,157 ,168 ,087 N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 X 8 Pearson Correlation -,826 - ,89 2 -,577 -,645 . a ,752 ,843 1 - 1,000 -,577 Sig. 2- tailed ,174 ,10 8 ,423 ,355 . ,248 ,157 ,000 ,423 N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 X 9 Pearson Correlation ,817 ,88 5 ,559 ,662 . a -,739 -,832 - 1,000 1 ,559 Sig. 2- tailed ,183 ,11 5 ,441 ,338 . ,261 ,168 ,000 ,441 N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Universitas Sumatera Utara 100 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa : a. X 1 memiliki hubungan yang kuat dengan semua variabel kecuali dengan X4 b. X 2 memiliki hubungan yang kuat dengan semua variabel kecuali dengan X 4 c. X 3 memiliki hubungan yang kuat dengan semua variabel kecuali dengan X 4 , X 8 dan X 9 d. X 4 tidak memiliki hubungan yang kuat dengan variabel manapun e. X 5 dikarenakan bersifat dummy variabel dan tidak memiliki konstanta maka tidak dapat diolah X 10 Pearson Correlation ,839 ,81 8 1,000 -,251 . a -,952 -,913 -,577 ,559 1 Sig. 2- tailed ,161 ,18 2 ,000 ,749 . ,048 ,087 ,423 ,441 N 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Sumber : Diolah peneliti 2014 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant. . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Universitas Sumatera Utara 101 f. X 6 memiliki hubungan yang kuat dengan semua variabel kecuali dengan X 4 , X 8 dan X 9 g. X 7 memiliki hubungan yan gkuat dengan semua variabel kecuali dengan X 4 h. X 8 memiliki hubungan yang kuat dengan semua variabel kecuali dengan X 3 , X 4 X 6 dan X 10 i. X 9 memiliki hubungan yang kuat dengan semua variabel dengan X 4 , X 6 dan X 10 sebagai pengecualian j. X 10 memiliki hubungan yang kuat dengan semua variabel kecuali dengan, X 8 , dan X 9 Hal lain yang perlu diperhatikan berikutnya adalah bahwa ternyata variabel X 4, X 6 , X 7 , dan X 8 memiliki skor Pearson bernilai negatif hal ini menunjukan bahwa apabila terjadi kenaikan terhadap variabel tersebut akan menurunkan skor O-score begitu juga sebaliknya. Variabel X 6 memiliki korelasi yang lebih tinggi dengan skors sebesar – 964 dibandingkan X 4, X 7 , dan X 8 yang masing- masing hanya bernilai -251. -913 dan -577 maka dapat disimpulkan secara statistik bahwa nilai variabel X 6 mempengaruhi nilai O-score. Dari tabel dapat dilihat juga bahwa O—score dipengaruhi oleh total liabilitas yang dimilikinya namun tidak dipengaruhi oleh liabilitas lancar. Hal ini terlihat dari skor Pearson X 10 terhadap X 2 Universitas Sumatera Utara 102 dan X 7 . Pada X 2 dan X 7 skor pearson memiliki angka masing- masing sebesar -0,952 dan -0,913 yang artinya mereka memiliki hubungan yang kuat dengan hasil O-Score dan dikarenakan formula masing-masing variabel menggunakan total liabilitas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai total liabilitas dalam perusahaan mempengaruhi hasil O-Score. Lebih lanjut dari tabel diatas dapat diketahui bahwa total aset PT.PLN pada tahun 2009-2012 juga memiliki pengaruh terhadap hasil perhitungan O-Score hal ini dapat dilihat dari skor X 2 . X 3 dan X 6 yang memiliki skor Pearson masing-masing sebesar 0,818, 1, dan -0,952 terhadap X 10 . Ketiga variabel tersebut menggunakan total aset sebagai bagian dari formula mereka sehingga penulis menarik kesimpulan bahwa total aset memiliki pengaruh yang kuat terhadap perhitungan O-Score. Net Income tampaknya memiliki pengaruh yang sedikit terhadap O-Score hal ini terlihat dari skor Pearson variabel X 9 yang hanya bernilai 0,559 terhadap X 10 . Hal ini menunjukan bahwa Net income tidak terlalu mempengaruhi hasil perhitungan O-score. Hal ini juga dapat dilihat dari variabel X 8 yang hanya memiliki skor - 0,557. Maka oleh karena itu penulis menarik kesimpulan bahwa net income tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap O-Score. Universitas Sumatera Utara 103

4.1.4 Analisis Z-Score