106 tradisional dan kesenian tradisi yang sudah mulai jarang dimainkan,
sehingga kegiatan ini dapat dijadikan sebagi kegiatan diluar jam sekolah untuk mengenal kebudayaan yang mulai ditinggalkan. 3 lokasi kegiatan
berada di desa yang berudara sejuk dan jauh dari keramaian kota memberikan kenyamanan dan keamanan bagi peserta dalam mengikuti
kegiatan. 4 sarana dan prasarana seperti pendopo, lesung, pengeras suara, kolam ikan dan lainnya tersedia dengan baik sehingga mendukung
kelancaran pelaksanaan
outbound
. 5 warga Dusun Pandes ramah dan memiliki gotong royong yang tinggi dalam mendukung pelaksanaan
outbound
. Faktor penghambat dalam pelaksanaan
outbound
meliputi; 1 peserta datang terlambat membuat waktu pelaksanaan menjadi terbatas
sehingga terkadang kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya ada yang tidak bisa dilaksanakan. 2 peserta anak-anak banyak yang tidak
mau berhenti bermain sehingga waktu pelaksanaan melebihi yang sudah ditentukan. 3 cuaca tidak menentu, terutama bila hujan kegiatan
outbound
tidak berjalan lancar karena kebanyakan kegiatan dilakukan di luar ruangan. 4 dukungan dari pemerintah kurang. Kegiatan ini
merupakan suatu bentuk pelestarian kebudayaan yang mulai hilang sehingga dukungan dari pemerintah tentunya dapat lebih membantu
keberhasilan program dalam pelestarian kebudayaan. 6 jumlah peserta yang banyak tidak diimbangi dengan jumlah pemandu yang memadai
sehingga pengkondisian peserta kurang.
107
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pelaksanaan
outbound
di Yayasan Among Siwi Pandes Panggungharjo Sewon Bantul dapat disimpulkan bahwa:
1. Pelaksanaan
outbound
mengandung unsur budaya universal yang meliputi; kesenian, bahasa, sistem pengetahuan, peralatan dan teknologi,
religi
, dan organisasi sosial. Unsur-unsur tersebut kemudian memperjelas hubungan
outbound
dengan orientasi nilai budaya yang ada di masyarakat Dusun Pandes yang berhubungan dengan hakikat hidup, alam, waktu, sesama
manusia dan hasil karya. Keseluruhan unsur budaya yang terdapat dalam pelaksanaan
outbound
dipandang kedalam tiga wujud kebudayaan sebagai ide, interaksi antara masyarakat, pemandu dan peserta serta benda hasil
dari pelaksanaan
outbound
yaitu permainan tradisional. Pelaksanaan
outbound
selanjutnya dapat dikatakan melestarikan kebudayaan lokal karena mengandung unsur budaya dan melibatkan masyarakat Dusun
Pandes yang berperan sebagai pemandu dan pemain kesenian tradisi. 2.
Pelaksanaan
outbound
terdiri dari tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Perencanaan kegiatan melibatkan peserta didik agar kegiatan
outbound
dapat memenuhi minat dan kebutuhan belajar peserta
outbound
. Materi kegiatan
outbound
yang terdiri dari kesenian tradisi dan permainan tradisional. Pelaksanaan kegiatan disesuaikan dengan perencanaaan yang
telah dibuat sebelumnya. Kegiatan evaluasi dilakukan oleh pihak internal
108 lembaga tanpa melibatkan peserta
outbound
. Evaluasi dilakukan dengan memperbaiki hambatan-hambatan pelaksanaan
outbound
. Pelaksanaan
outbound
sebagai media pembelajaran mampu memberikan pengalaman bagi peserta dalam pengembangan diri ke arah yang positif melalui budaya
lokal khususnya permainan tradisional. Pengembangan diri tersebut meliputi kerjasama, kerja keras, pengembangan motorik, bahasa,
kejujuran, sportifitas dan saling menghargai yang didapat peserta dari kegiatan bermain secara individu maupun kelompok.
3. Faktor pendorong berjalannya
outbound
adalah a minat peserta mengikuti
outbound
tinggi; b kegiatan
outbound
berupa permainan tradisional mengandung banyak unsur budaya; c lokasi kegiatan berada di desa
sehingga nyaman dan aman; d sarana dan prasarana tersedia untuk kelancaran pelaksanaan
outbound
; e warga Dusun Pandes ramah. Faktor penghambat pelaksanaan
outbound
meliputi: a peserta datang terlambat sehingga waktu pelaksanaan menjadi terbatas. b peserta tidak mau
berhenti bermain dalam setiap kegiatan; c cuaca tidak menentu; d kompetensi pemandu kurang; e kurangnya dukungan dari pemerintah
setempat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian terhadap pelaksanaan
outbound
sebagai media pembelajaran untuk melestarikan budaya lokal di Yayasan Among Siwi
Pandes Panggungharjo Sewon Bantul, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :