Saran PELAKSANAAN OUTBOUND SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MELESTARIKAN BUDAYA LOKAL DI YAYASAN AMONG SIWI PANDES PANGGUNGHARJO SEWON BANTUL.

109 1. Pengelola progam outbound disarankan untuk lebih meningkatkan pengelolaan program termasuk pada kegiatan evaluasi agar hambatan- hambatan dalam pelaksanaan outbound yang ditemui pengelola maupun peserta dapat diperbaiki sehingga tidak terulang lagi. Pengelolaan yang baik akan meningkatkan kualitas outbound yang berdampak pula pada kepuasan peserta dalam mengikuti outbound . 2. Perlu adanya pelatihan bagi pemandu dan pembuat mainan tardisional dalam memberi layanan outbound yang prima. Pelatihan tentang pembuatan mainan dan cara memainkan permainan tradisional yang sudah diberikan lembaga bagi pemandu dan pembuat mainan tradisional dirasa kurang dalam memberikan kemampuan bagi pemandu maupun pembuat permainan tradisional untuk mengelola outbound . 3. Peran pemerintah dalam pengembangan program sangat diperlukan, karena program ini merupakan bentuk dari pelestarian budaya yang merupakan aset suatu wilayah yang menjadi identitas atau pembeda dengan masyarakat wilayah lain, sehingga keterlibatan pemerintah sangat diperlukan untuk lebih menunjang keberhasilan program. Keterlibatan pemerintah dapat berupa dukungan dan promosi kegiatan. 110 DAFTAR PUSTAKA Agus Salim. 2006. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial . Yogyakarta: Tiara Wacana. Anonim. 2003. Undang-Undang Sisdiknas N0. 20 Tahun 2003 . Bandung: Citra Umbara. Azhar Arsyad. 2006. Media Pembelajaran . Jakarta: Raja Grafindo Persada. Badiatul Muchlisin Asti. 2009. Fun Outbound Merancang Kegiatan Outbound yang Efektif. Yogyakarta: DIVA Press. Bambang S. Kartika. 2009. Permainan Tradisional Anak : Antara Kepentingan Kesiapsiagaan Terhadap Ancaman Bencana Disaster Hazard pada Anak-Anak dan Pelestarian Nilai Budaya Lokal . Diambil dari www.isjn.or.idindex.php?, pada tanggal 10 Desember 2011. Djamaluddin Ancok. 2003. Outbound Management Training Aplikasi Ilmu Perilaku Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: UII Press. D. Sudjana S. 2000. Strategi Pembelajaran. Bandung: Falah Production. Hasan Alwi. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka. http:id.wikipedia.orgwikiPermainan, pada Kamis, 12 Januari 2012. Irma Awwaliyah. 2011. Inovasi Pembelajaran Berbasis Permainan Tradisional Dalam Rangka Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa . Diambil dari repository.ipb.ac.id…PKM-GT-2011-IPB-Irma-Inovasi Pembelajaran.pdf. pada 2 Desember 2011, 19:52:23. Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi . Jakarta: Rineka Cipta. _____________. 1994. Kebudayaan Jawa . Jakarta: Balai Pustaka. _____________. 1997. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia . Jakarta: Djambatan. _____________. 2002. Pengantar Antropologi II. Jakarta: Rineka Cipta. _____________. 2003. Pengantar Antropologi I . Jakarta: Rineka Cipta. 111 Lexy J. Moleong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja Rosdakarya. Martinis Yamin Maisah. 2009. Manajemen Pembelajaran Kelas Strategi Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press. Mayke S. Tedjasaputra. 2005. Bermain, Mainan, dan Permainan . Jakarta: Grasindo. M. Munandar Sulaiman. 2005. Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar . Bandung: Refika Aditama. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2005. Media Pengajaran Penggunaan dan Pembuatannya. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Nurul Zuriah. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi aksara. Oka A. Yoeti. 1986. Melestarikan Seni Budaya Tradisional yang Nyaris Punah . Jakarta: Depdikbud. Syaiful Sagala. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: ALFABETA. Sukirman Dharmamulya, dkk. 2008. Permainan Tradisional Jawa Sebuah UpayaPelestarian. Yogyakarta: Kepel Press. S. Nasution. 2003. Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito. S. Nasution. 2006. Metode Research Penelitian Ilmiah . Jakarta: Bumi Aksara. Suharsimi Arikunto. 2010. Manajemen Penelitian . Jakarta: Rineka Cipta. Sujamto. 1997. Refleksi Budaya Jawa: Dalam Pemerintahan dan Pembangunan. Semarang: Dahara Prize. Sukadi. 2010. Pola Permainan dan Kreativitas Anak . Diambil dari file.upi.eduDirektoriFPTK...12-Pola_Permainan_Anak.pdf , pada tanggal 10 Desember 2011. Suwardi Endraswara. 2010. Foklor Jawa: Bentuk, Macam dan Nilainya . Jakarta: Penaku. Usman Pelly dan Asih Menanti. 1994. Teori-teori Sosial Budaya . Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 112 Yatim Riyanto. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana. 113 Lampiran 1. Pedoman Dokumentasi PEDOMAN DOKUMENTASI

A. Tujuan

Dokumentasi merupakan langkah menyempurnakan data. Dokumentasi dilakukan peneliti dengan cara mengumpulkan bahan dan tulisan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi agar data yang diperlukan menjadi valid dan lengkap.

B. Pembatasan

Kegiatan dokumentasi menyangkut hal-hal berikut: 1. Dokumentasi tertulis berkaitan dengan pelaksanaan outbound sebagai media pembelajaran untuk melestarikan budaya lokal di komunitas Yayasan Among Siwi Dusun Pandes, Panggungharjo, Sewon, Bantul. 2. Foto maupun gambar yang berkaitan dengan pelaksanaan outbound sebagai media pembelajaran untuk melestarikan budaya lokal di Yayasan Among Siwi Dusun Pandes Panggungharjo Sewon Bantul. 114 Lampiran 2. Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI No Aspek yang diteliti Deskripsi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Lokasi dan keadaan penelitian a. Letak dan alamat b. Status bangunan c. Kondisi bangunan dan fasilitas Sejarah berdirinya a. Latar belakang Visi dan misi lembaga Struktur kepengurusan Keadaan pengurus a. Jumlah b. Usia c. Tingkat pendidikan Keadaan anggota a. Jumlah b. Usia c. Pekerjaan d. Tingkat pendidikan Pendanaan a. Sumber b. Penggunaan Program layanan outbound a. Tujuan