Pengukuran Pencapaian Kinerja Organisasi

22 Dengan menggunakan metode análisis tersebut, maka diperoleh hasil pengukuran pencapaian kinerja pada masing-masing sasaran strategis yang dapat diuraikan sebagai berikut : Sasaran 1 terdiri atas satu indikator sasaran. Pencapaian indikator sasaran didukung dengan 1 program dan 8 kegiatan yaitu: a. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik, dengan capaian masukan input sebesar 88,36 persen dan capaian keluaran output sebesar 100 persen b. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas operasional, dengan capaian masukan input sebesar 59,86 persen dan capaian keluaran output sebesar 100 persen. c. Penyediaan jasa kebersihan kantor, dengan capaian masukan input sebesar 100 persen dan capaian keluaran output sebesar 100 persen. d. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja, dengan capaian masukan input sebesar 100 persen dan capaian keluaran output sebesar 100 persen. e. Penyediaan komponen instalasi listrik penerangan bangunan kantor, dengan capaian masukan input sebesar 99,97 persen dan capaian keluaran output sebesar 100 persen. f. Rapat-Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah, dengan capaian masukan input sebesar 99,96 persen dan capaian keluaran output sebesar 100 persen. g. Penatausahaan kesekretariatan SKPD, dengan capaian masukan input sebesar 99,70 persen dan capaian keluaran output sebesar 100 persen. Analisis pencapaian Sasaran 1:

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini diperoleh dengan membandingkan capaian keluaran dengan capaian input dana yakni rata-rata 100:98,19, ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi daripada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan. Sasaran 1 Tertib Administrasi Perkantoran 23 b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; Analisis ini merupakan proses untuk melihat terjadinya peningkatan atau penurunan terhadap pencapaian sasaran pada tahun berjalan terhadap tahun- tahun sebelumnya. Hal tersebut dapat digambarkan pada table berikut : Tabel 5. Perbandingan antara realisasi kinerja Sasaran 1 tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir Sasaran Realisasi 2011 2012 2013 2014 2015 Tertib Administrasi Perkantoran 100 99,15 96,36 80 80 Berdasarkan data pada table 5 di atas, tampak bahwa realisasi kinerja sasaran 1 Tertib Administrasi Perkantoran mengalami mengalami penurunan sejak 2 Dua tahun terakhir yakni pada tahun 2014 dan 2015. c. Perbandingan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; Analisis ini dilakukan dengan membandingkan antara capaian kinerja sasaran 1 pada tahun 2015 terhadap rencana kinerja yang tercantum dalam Rencana Strategis Renstra Bappeda periode 2010-2015. Berdasarkan hal tersebut, maka diperoleh bahwa target capaian kinerja sasaran 1 yang tercantum dalam Renstra Bappeda Tahun 2015 adalah 100 sedangkan realisasi capaian kinerja sasaran 1 pada tahun 2015 adalah sebesar 80. Dengan demikian, maka realisasi capaian kinerja sasaran 1 pada tahun 2015 adalah lebih rendah dibandingkan dengan target yang direncanakan dalam Renstra periode kelima. d. Analisis penyebab keberhasilankegagalan atau peningkatanpenurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan; Berdasarkan data pada huruf a, b dan c di atas, tampak bahwa terjadi penurunan capaian kinerja Sasaran 1 dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh adanya 2 dua kegiatan yang tidak terlaksana sebagai konsekuensi daripada dinamika pemerintahan yang semakin mengarah pada efisiensi dan efektivitas yaitu kegiatan Penyediaan Jasa Surat-menyurat dan kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan. Hal