21
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Pengukuran Pencapaian Kinerja Organisasi
Pengukuran pencapaian kinerja organisasi Bappeda Kabupaten Bulukumba Tahun 2015, dilakukan dengan mengukur pencapaian kinerja pada masing-masing
sasaran strategis. Adapun metode analisis yang digunakan adalah sebagai berikut : 1.
Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2015. 2.
Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir.
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target
jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi.
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional.
5. Analisis penyebab keberhasilankegagalan atau peningkatanpenurunan kinerja
serta alternative solusi yang telah dilakukan. 6.
Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya. 7.
Analisis programkegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja.
Adapun Sasaran Strategis Bappeda Kabupaten Bulukumba sebagaimana yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Tahun 2010-2015 berjumlah 9 sasaran.
Namun, karena adanya perubahan struktur organisasi dan kelembagaan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 12
Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, Lembaga Teknis
Daerah dan Lembaga Lain Kabupaten Bulukumba dan Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 59 Tahun 2014 tentang Tugas Pokok dan Uraian Tugas Jabatan Struktural
pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bulukumba, maka pada tahun 2015 Bappeda Bulukumba hanya menargetkan 8 sasaran. Dari 8
sasaran pada tahun 2015 terdapat 14 indikator sasaran yang akan menjadi ukuran keberhasilan pencapaian sasaran Formulir PPS Terlampir. Dari 8 sasaran dan 14
indikator sasaran yang ditetapkan tersebut, seluruhnya telah mencapai kinerja yang optimal.
22 Dengan menggunakan metode anĂ¡lisis tersebut, maka diperoleh hasil
pengukuran pencapaian kinerja pada masing-masing sasaran strategis yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Sasaran 1 terdiri atas satu indikator sasaran. Pencapaian indikator sasaran didukung dengan 1 program dan 8 kegiatan yaitu:
a. Penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air dan listrik, dengan capaian masukan input sebesar 88,36 persen dan capaian keluaran output sebesar
100 persen b. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas operasional,
dengan capaian masukan input sebesar 59,86 persen dan capaian keluaran output sebesar 100 persen.
c. Penyediaan jasa kebersihan kantor, dengan capaian masukan input sebesar 100 persen dan capaian keluaran output sebesar 100 persen.
d. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja, dengan capaian masukan input sebesar 100 persen dan capaian keluaran output sebesar 100 persen.
e. Penyediaan komponen instalasi listrik penerangan bangunan kantor, dengan capaian masukan input sebesar 99,97 persen dan capaian keluaran output
sebesar 100 persen. f. Rapat-Rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah, dengan capaian masukan
input sebesar 99,96 persen dan capaian keluaran output sebesar 100 persen. g. Penatausahaan kesekretariatan SKPD, dengan capaian masukan input sebesar
99,70 persen dan capaian keluaran output sebesar 100 persen.
Analisis pencapaian Sasaran 1:
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun ini diperoleh dengan membandingkan capaian keluaran dengan capaian input dana yakni rata-rata
100:98,19, ini berarti pencapaian keluaran lebih tinggi daripada realisasi dana pada tahun yang bersangkutan.
Sasaran 1 Tertib Administrasi Perkantoran