Tabel 12. Hasil Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model
R R
Square Adjusted
R
Square Std. Error of
the Estimate
1 .393
a
.155 .123
20.28590 a.
P redictors
:
Constant
, MOWN, DAR b.
Dependent Variable
: DPR Sumber: Lampiran 11, halaman 90
Pada tabel 12 terlihat nilai
Adjusted
R
Square
sebesar 0,123 atau 12,3, bahwa
Managerial Ownership
dan
Debt to Asset Ratio
memengaruhi
Dividend P ayout Ratio
sebesar 12,3, sedangkan sisanya 87,7 dijelaskan oleh variabel lain di luar model
B. Pembahasan
1. Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kebijakan Dividen
Hasil analisis statistik untuk variabel Struktur Kepemilikan diketahui bahwa koefisien regresi bernilai negatif sebesar -0,511. Hasil statistik uji-
t untuk variabel Struktur Kepemilikan diperoleh nilai signifikansi sebesar -2,158 dengan tingkat signifikansi lebih kecil dibandingkan taraf
signifikansi yang telah ditetapkan 0,036 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
Managerial Ownership
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Dividend P ayout Ratio
pada perusahaan yang melakukan Inisiasi Dividen setahun setelah
go public
di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Wulandari 2000
yang menyatakan jika tingkat kepemilikan oleh manajer semakin besar, maka manajer tidak akan membayarkan dividen yang besar, tetapi akan
meningkatkan gajinya. Semakin tinggi
Managerial Ownership
maka semakin rendah dividen yang dibayarkan oleh perusahaan.
2. Pengaruh Struktur Modal terhadap Kebijakan Dividen
Hasil analisis statistik untuk variabel Struktur Modal diketahui bahwa koefisien regresi bernilai negatif sebesar -0,296. Hasil statistik uji-
t untuk variabel Struktur Modal diperoleh nilai signifikansi sebesar - 2,380 dengan tingkat signifikansi lebih kecil dibandingkan taraf
signifikansi yang telah ditetapkan 0,021 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
Debt to Asset Ratio
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
Dividend P ayout Ratio
pada perusahaan yang melakukan Inisiasi Dividen setahun setelah
go public
di Bursa Efek Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Sharma 2001,
dan Jain
et al
. 2003 yang secara ringkas menyatakan bahwa semakin besar ketergantungan perusahaan dana eksternal hutang semakin
intensif pengawasan oleh penyedia dana eksternal kreditur terhadap kinerja manajemen sehingga memperkecil potensi masalah keagenan
agency problem
antara manajer dengan pemegang saham. Perusahaan yang memiliki struktur modal yang tinggi dengan indikasi hutang dalam
jumlah besar maka semakin kecil dividen yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham, dan begitu juga sebaliknya.