Bising Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Gangguan Pendengaran Akibat Bising dan Hubungan Intensitas Kebisingan dengan Peningkatan Tekanan Darah (Penelitian pada Karyawan Pabrik Kelapa Sawit Begerpang PT. PP. Lonsum Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

banyak perusahaan sebagai sektor formal yang belum melakukan Program Konservasi Pendengaran, sebagai perlindungan terhadap pekerjanya, sehingga risiko terjadinya gangguan pendengaran pada pekerja akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh berbagai kendala, antara lain adalah kurangnya kesadaran para pekerja tentang bahaya timbulnya gangguan pendengaran akibat bising di tempat kerja Mallapiang, 2008; Bashiruddin, 2010.

2.4 Bising

Bising memiliki pengertian baik secara fisik, fisiologi dan psikologi yang masing-masing berbeda. Secara fisik bising merupakan bunyi kompleks yang memiliki periodisitas yang kecil atau tidak sama sekali yang dapat diukur atau dianalisa. Secara fisiologi dapat diartikan sebagai signal yang tidak memiliki informasi dan memiliki berbagai intensitas yang acak. Sedangkan secara psikologi bising merupakan bentuk suara atau bunyi apapun tanpa memandang jenis gelombangnya, dimana bunyi tersebut mengganggu atau tidak dikehendaki Atmaca, Peker Altin, 2005; Seidman Standring, 2010 Bising sama seperti bunyi, memiliki durasi tertentu, spektrum frekuensi yang diukur dalam Hertz Hz, intensitas diukur dalam Sound Presure Level dengan satuan besaran yang dinyatakan dalam desibel dB. Berdasarkan sifat dan spektrum frekuensi bunyi, bising dapat dibagi atas Buchari,2007: 1. Bising kontinyu dengan spektrum frekuensi yang luas. Bising ini relatif tetap dalam batas kurang lebih 5 dB untuk periode 0,5 detik berturut- turut. 2. Bising yang kontinyu dengan spektrum frekuensi yang sempit. Bising ini relatif tetap, akan tetapi hanya mempunyai frekuensi tertentu saja pada frekuensi 500, 1000, dan 4000 Hz. 3. Bising intermitten. Bising disini tidak terjadi secara terus menerus, melainkan ada periode relatif tenang. Universitas Sumatera Utara 4. Bising impulsif. Bising jenis ini memiliki perubahan tekanan suara melebihi 40 dB dalam waktu sangat cepat dan biasanya mengejutkan pendengaran. 5. Bising impulsif berulang. Sama dengan bising impulsif, hanya saja disini terjadi secara berulang-ulang. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 51 tahun 1999 memperlihatkan tentang nilai ambang batas faktor fisik dalam lingkungan kerja, termasuk didalamnya tentang kebisingan Keputusan Menteri Tenaga Kerja, 1999. Intensitas bising dan waktu paparan perhari dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Intensitas Bunyi dan Waktu Paparan yang Diperkenankan Keputusan Menteri Tenaga Kerja, 1999. Intensitas Bising dB Waktu paparan perhari jam 85 8 87,5 6 90 4 92,5 3 95 2 100 1 105 ½ 110 ¼

2.5 Patogenesis dan Histopatologi