6. Pemakaian APD pendengaran adalah penggunaan alat penutup telinga pada karyawan PKS, pada penelitian ini pengukurannya
dikategorikan atas: Pakai APD dan Tidak Pakai APD. 7. Usia adalah periode waktu yang dimiliki seseorang setelah terjadi lahir
hidup dinyatakan dalam angka tahun sampai dengan penelitian ini dilaksanakan, pada penelitian ini dikategorikan atas: 35 tahun dan
35 tahun Mallapiang, 2008. 8. Masa kerja adalah lamanya waktu yang digunakan untuk bekerja
terhitung dari mulainya karyawan bekerja di bagian proses dan atau non-proses sampai pada penelitian ini dilakukan yang dinyatakan
dalam satuan tahun, pada penelitian ini dikategorikan atas: 10 tahun dan 10 tahun Tana, et al, 2002.
9. Peningkatan tekanan darah adalah naiknya tekanan darah sesudah kerja dibandingkan sebelum kerja. Tekanan darah adalah kekuatan
darah mengalir di dinding pembuluh darah yang keluar dari jantung pembuluh arteri dan yang kembali ke jantung pembuluh balik yang
diukur dengan menggunakan tensimeter sphygmomanometer yang dinyatakan dalam satuan mmHg Ganong,1999.
3.6 Bahan dan Alat Penelitian
1. Kuisioner penelitian. 2. Lampu kepala.
3. Spekulum telinga merek Hartmann. 4. Otoskop merek Reister.
5. Larutan Peroksida 3 H
2
O
2
6. Alat penghisap suction merek Thomas Medipump tipe 1132 GL.
3.
7. Kanul penghisap nomor 6 dan 8 tipe Fergusson. 8. Spekulum hidung merek Renz.
9. Spatel lidah. 10. Kaca laringoskopi dan kaca rinoskopi.
Universitas Sumatera Utara
11. Pengait serumen. 12. Audiometer merek Rexton tipe D67 dan telah dikalibrasi.
13. Sound level meter merek Larson Davis 720 SLM serial 0553 dan telah dikalibrasi.
14. Tensimeter air raksa merek Riester, Jerman, tipe 0124 dan telah dikalibrasi.
15. Stetoskop merek Litmann.
3.7 Cara Kerja
Responden terlebih dahulu mengisi kuesioner yang telah disediakan. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik THT dengan menggunakan
lampu kepala, spekulum, spatel lidah dan otoskop. Jika terdapat serumen, dilakukan pembersihan liang telinga dengan menggunakan pengait
serumen, kapas lidi, larutan peroksida 3 dan alat penghisap. Dari hasil kuesioner dan pemeriksaan fisik THT, responden yang memenuhi kriteria
inklusi diperiksa tekanan darah 15 menit sebelum bekerja dengan menggunakan tensimeter air raksa merek Riester tipe 0124 dan diperiksa
pendengarannya dengan menggunakan audiometer nada murni merek Rexton Type D67 dengan menggunakan frekuensi 125 – 8000 Hz untuk
hantaran udara dan 250 – 4000 Hz untuk hantaran tulang. Selanjutnya 15 menit setelah bekerja tekanan darah responden kembali diperiksa. Derajat
ketulian ditentukan dengan mengukur nilai rata-rata ambang pendengaran pada frekuensi percakapan 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz dan 4000 Hz
terhadap skala ISO Bashiruddin, et al, 2008; tekanan darah diklasifikasikan menurut JNC VII JNC VII,2004.
3.8 Analisis Data 3.8.1 Analisis univariat
Hasil penelitian dideskripsikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan analisis prosentase meliputi: umur, tingkat pendidikan,status
Universitas Sumatera Utara
perkawinan,tempat kerja, jenis tugas, masa kerja, gangguan pendengaran akibat bising, keluhan tinitus dan pemakaian APD pendengaran.
3.8.2 Analisis bivariat
Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel terikat terhadap variabel bebas dengan menggunakan uji statistik Chi-Square Uji X
2
1. Hubungan usia terhadap terjadinya GPAB. ,
sedang tabel silang untuk mengetahui distribusi frekuensi antar variabel yang akan diteliti, meliputi:
2. Hubungan masa kerja terhadap terjadinya GPAB. 3. Hubungan intensitas kebisingan terhadap terjadinya GPAB.
4. Hubungan pemakaian APD Pendengaran terhadap terjadinya GPAB.
5. Hubungan antara intensitas kebisingan dengan peningkatan tekanan darah.
Prosedur untuk menentukan Rasio Prevalensi RP:
a RP = 1 : usia, masa kerja, intensitas kebisingan dan
pemakaian APD bukan merupakan faktor risiko gangguan pendengaran akibat bising.
b RP 1 : usia, masa kerja, intensitas kebisingan dan
pemakaian APD merupakan faktor risiko gangguan pendengaran akibat bising.
c RP 1 : usia, masa kerja, intensitas kebisingan dan
pemakaian APD merupakan faktor protektif gangguan pendengaran akibat bising.
Tabel 2x2 : GANGGUAN PENDENGARAN
Ada Tidak
Jumlah FAKTOR
RISIKO Ya
a b
a + b Tidak
c d
c + d
Universitas Sumatera Utara
Untuk menghitung RP dengan menggunakan rumus: a
c RP
= :
a + b c + d
RP = rasio prevalensi
a = subjek dengan faktor risiko dan efek positif
b = subjek dengan faktor risiko positif dan efek negatif
c = subjek dengan faktor risiko negatif dan efek positif
d = subjek dengan faktor risiko dan efek negatif
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di Pabrik Kelapa Sawit Begerpang PT. PP. Lonsum mulai bulan Juli 2013 sampai bulan Desember 2013. Sampel
dikumpulkan sebanyak 60 orang yang memenuhi kriteria penelitian.
4.1 Hasil Analisis Univariat
Berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner, pengukuran intensitas kebisingan dan pemeriksaan pendengaran karyawan didapat gambaran
karakteristik responden sebagai berikut:
4.1.1 Karakteristik responden
Karyawan yang terpilih sebagai sampel banyaknya 60 orang dan semua berjenis kelamin laki-laki. Karakteristik umur, pendidikan, status
perkawinan, tempat kerja, jenis tugas, pajanan bising dan masa kerja terlihat pada Tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden n=60 Variabel
Jumlah Persentase
Umur - 35 tahun
20 33,33
- 35 tahun 40
66,67 Rata-rata
39 Tingkat pendidikan
- SD 10
16,67 - SMP
3 5,00 - SMA
44 73,33
- AkademiPT 3
5,00 Status perkawinan
- Belum menikah 5
8,33 - Menikah
55 91,67 Tempat kerja
- Kantor
9 15,00
- Workshop 21
35,00 - Loading Ramp
3 5,00
- Boiler 3
5,00 - Thresing
3 5,00
- Waterplant 3
5,00 - Kernel
8 13,34
- Clarification 2
3,33 - Sterilizer
6 10,00
- Pressing 2
3,33 Jenis tugas
- Non-proses 30
50,00 - Proses
30 50,00
Masa kerja - 10 tahun
30 50,00
- 10 tahun 30
50,00 Rata-rata
13,67 Sebagian besar 40 orang 66,67 karyawan berusia diatas 35 tahun
dan yang berusia dibawah 35 tahun sebesar 33,33 dengan rata-rata 39 tahun. Pendidikan responden terbanyak SMA yaitu 73,33, SD 16,67,
SMP 5,00 dan AkademiPerguruan Tinggi 5,00. Masa kerja responden
Universitas Sumatera Utara
diatas 10 tahun sebesar 50 dan dibawah 10 tahun 50, dengan rata- rata 13,67 tahun. Jenis tugas responden sebagai komponen proses
sebesar 50 sedangkan sebagai komponen non-proses sebesar 50.
4.1.2 Kebisingan lingkungan kerja
Tempat kerja yang dijadikan objek penelitian adalah kantor, workshop, loading ramp, boiler, thresing, waterplant, kernel, clarification, sterilizer,
pressing, dimana kantor dan workshop termasuk komponen non-
proses, sementara bagian lainnya merupakan komponen proses. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian berdasarkan Intensitas
Bising Jumlah
Persentase n
85 dB 15 25,00
- Kantor 60 dB - Waterplant 80 dB
- Loading Ramp 82,4 dB 85 dB
45 75,00 - Workshop 85,1 dB
- Sterilizer 85,2 dB - Clarification 86,8 dB
- Pressing 87,2 dB - Boiler 89 dB
- Thresing 90 dB - Kernel 94,5 dB
Jumlah 60 100
Tabel 4.2 menunjukkan intensitas kebisingan terendah didapatkan di kantor sebesar 60 dB dan tertinggi di unit kernel 94,5 dB. Terdapat 45
orang 75,00 terpapar intensitas kebisingan 85 dB dan 15 orang 25,00 yang terpapar intensitas kebisingan 85 dB.
Universitas Sumatera Utara
4.1.3 Hasil pengukuran audiometri
Tabel 4.3 Distribusi Gangguan Pendengaran Akibat Bising GPAB Jumlah
Persentase n
GPAB + 21 35,00
- Tuli ringan 8
- Tuli sedang 9
- Tuli sedang-berat 2
- Tuli berat
2 -
Tuli sangat berat 0
GPAB - 39 65,00
Jumlah 60 100
Tabel 4.3. menunjukkan distribusi hasil pengukuran gangguan pendengaran akibat bising GPAB dengan audiometri yaitu sebanyak 21
orang 35,00 mengalami GPAB dan 39 orang 65,00 tidak mengalami GPAB. Duapuluh satu karyawan yang mengalami GPAB
semuanya mengalami GPAB di kedua telinga kanan dan kiri dengan derajat ketulian ringan 8 orang, sedang 9 orang, sedang-berat 2 orang,
berat 2 orang dan tidak ada yang mengalami GPAB dengan derajat ketulian sangat berat. Hasil pemeriksaan audiometri ditunjukkan pada
gambar 4.1.
a b
c d
Tuli Sedang 9
Tuli Sedang-Berat 2 Tuli Ringan 8
Tuli Berat 2
Gambar 4.1. Hasil pemeriksaan audiometri yang menunjukkan GPAB; a Tuli ringan; b Tuli sedang; c Tuli sedang-berat dan
d Tuli berat.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Keluhan tinitus
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian berdasarkan Keluhan Tinitus
Jumlah Persentase
n Tinitus
11 18,33
Tidak Tinitus 49 81,67
Jumlah 60 100
Tabel 4.4. menunjukkan keluhan tinitus yang dialami karyawan, dimana terdapat 11 orang 18,33 yang mengalami keluhan tinitus.
4.1.5 Pemakaian APD pendengaran
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian berdasarkan Pemakaian APD Pendengaran
Jumlah Persentase
n Pakai APD 36 60,00
Tidak pakai APD 24 40,00 Jumlah 60 100
Tabel 4.5. menunjukkan distribusi karyawan yang didasarkan pada pemakaian alat pelindung diri APD pendengaran yaitu 36 orang
60,00 memakai APD dan 24 orang 40,00 tidak memakai APD.
4.2 Hasil Analisis Bivariat