55 9.
Pusat-pusat kegiatan strategis nasional dikawasan perbatasan belum dapat terhubungkan dengan prasarana jalan dan hanya tergantung pada moda
transportasi udara yang pelayanannya masih terbatas.
10. Adanya tuntutan masyarakat berupa pelayanan prasarana jalan yang aman,
nyaman, dan memenuhi unsur keselamatan. 11.
Daya saing daerah rendah akibat dari minimnya kondisi prasarana infrastruktur sehingga berakibat tidak efisiennya pelayanan jasa distribusi sehingga menjadi
ekonomi biaya mahal.
12. Adanya tuntutan untuk mendukung pusat kegiatan nasional dengan prasarana
sesuai dengan standar sehingga diharapkan meningkatkan efisiensi pelayanan jasa distribusi untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi.
11. Perhubungan Darat
A.
Kondisi Saat Ini
Keberadaan jaringan jalan di Kalimantan Timur sangat berpengaruh terhadap penggunaan moda transportasi lainnya. Jaringan jalan di Provinsi Kalimantan Timur
khususnya jaringan jalan nasional dan propinsi telah dapat menjangkau Ibu kota kabupatenkota serta hampir seluruh kecamatan. Hal ini ditandai dengan semakin
meningkatnya pertumbuhan kendaraan bermotor di Provinsi Kalimantan Timur. Sementara itu dukungan pelengkap jalan belum terpenuhi. Saat ini terdapat 1 satu
Jembatan Timbang Karang Joang Balikpapan yang berfungsi untuk melakukan pengendalian angkutan muatan barang.
Saat ini juga belum ada Terminal Type A yang melayani antar Kota dan antar Provinsi AKAP. Pelayanan AKAP hanya memanfaatkan Terminal yang tidak
memenuhi persyaratan sebagai Terminal Type A yaitu di Kota Samarinda dan Balikpapan,
Fasilitas lalu lintas jalan berupa rambu lalu lintas, pagar pengaman, dan marka jalan hanya terpasang dibeberapa ruas jalan saja, seperti rincian berikut
a. Rambu jalan sebanyak 7.955 buah.
b. RPPJ sebanyak 124 buah.
c. Guadrail sepanjang 10.260 meter.
d. Marka jalan sepanjang 93.993 meter.
e. Delineator sebanyak 650 buah.
Kalimantan Timur adalah merupakan wilayah yang memiliki potensi Sumber Daya Alam yang besar, dimana Angkutan barang terutama hasil pertambangan dan
perkebunan memanfaatkan moda transportasi sungai dan jalan. Hal ini mengakibatkan semakin padatnya transportasi sungai dan menggangu keselamatan dan kenyamanan
transportasi sungai dan jalan. Selain itu penggunaan transportasi sungai membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal. Pemanfaatan Transportasi jalan
mengakibatkan banyak ruas-ruas jalan yang mengalami kerusakan. Untuk itu maka perlu dikembangkan moda transportasi kereta api yang dapat mengangkut barang
dalam jumlah besar, waktu relatif tidak lama dan biaya murah. Pemerintah Pusat telah melakukan beberapa kajian rencana pembangunan rel kereta api di Provinsi Kalimantan
timur diantaranya dilakukan oleh Departemen Perhubungan dan Bappenas.
56 Kalimantan Timur adalah merupakan wilayah yang memiliki potensi batu bara
sehingga diperlukan sarana dan prasarana transportasi yang memadai untuk mengoptimalkan pasokan batubara untuk kepentingan kelistrikan. Hasil studi yang
dilakukan tahun 2006 yaitu perencanaan Kalimantan Coal Tranpor Program oleh Nippon Koci telah menetapkan Kaltim sebagai outlet Pembangunan Kereta Api secara regional.
B. Isu Strategis