Perhubungan Udara Isu Strategis

56 Kalimantan Timur adalah merupakan wilayah yang memiliki potensi batu bara sehingga diperlukan sarana dan prasarana transportasi yang memadai untuk mengoptimalkan pasokan batubara untuk kepentingan kelistrikan. Hasil studi yang dilakukan tahun 2006 yaitu perencanaan Kalimantan Coal Tranpor Program oleh Nippon Koci telah menetapkan Kaltim sebagai outlet Pembangunan Kereta Api secara regional.

B. Isu Strategis

1. Terbatasnya prasarana dan sarana transportasi darat terminal penumpang dan fasilitas lalu lintas jalan. 2. Pelayanan jasa transportasi darat belum mampu menjangkau seluruh wilayah. 3. Beberapa wilayah sentra produksi belum dilayani oleh angkutan umum sehingga diperlukan angkutan perintis. 4. Masih tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh terbatasnya fasilitas keselamatan jalan. 5. Kelas jalan yang ada tidak sesuai dengan kriteria teknis jalan sehingga belum dapat mengimbangi pertumbuhan kendaraan. 6. Belum optimalnya pengendalian angkutan barang hal ini ditandai dengan hanya ada satu jembatan timbang. 7. Adanya tuntutan untuk mendapatkan pelayanan angkutan berupa keselamatan, kenyamanan, dan keamanan. 8. Provinsi Kalimantan Timur memiliki potensi tambang batu bara, Migasyang sangat besar serta pengembangan perkebunan, membutuhkan angkutan untuk mobilisasi dari kawasan ekplorasi tambang dan perkebunan menuju kawasan pemasaran dengan menggunakan moda transportasi kereta api. 9. Provinsi Kalimantan Timur telah direncanakan menjadi pusat energi terkemuka sehingga diperlukan kepastian dan kontiunitas pasokan sumber energi terutama batubara, untuk itu diperlukan moda transportasi kereta api yang memadai dengan biaya ongkos angkut yang murah dan waktu tempuh yang lebih cepat dibanding dengan moda transportasi lainnya.

12. Perhubungan Udara

A. Kondisi Saat Ini Moda transportasi udara memiliki peran yang sangat penting di Provinsi Kalimantan Timur, baik yang menghubungkan antarkotakabupaten, antarprovinsi, intraregional dan internasional. Pada Kawasan pedalaman dan perbatasan yang belum terjangkau oleh prasarana jalan dan sungai, transportasi udara memegang peranan penting untuk membuka isolasi terutama untuk menghubungkan pusat - pusat pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi. Sampai dengan tahun 2008 di provinsi Kalimantan Timur terdapat 11 sebelas bandara yang dioperasikan dibawah pembinaaan Departemen Perhubungan masing-masing 1 satu bandara dikelola oleh PT. Angkasa Pura dan 10 sepuluh bandara lainya dikelola oleh pemerintah. Klasifikasi bandara yang ada di provinsi Kalimantan Timur mulai dari Bandara nonkelas sampai dengan kelas satu dan ada yang terbuka untuk pelayanan internasional. Kemudian kapasitas bandara di provinsi Kalimantan Timur dapat didarati 57 oleh Pesawat Cassa 212 sampai dengan pesawat berbadan lebar jenis DC-10 dan MD- 11, seperti yang tertera pada tabel berikut. Tabel 33. Kondisi Bandar Udara di Kalimantan Timur NO . BANDARA PANJANG RUNWAY MAMPU DIDARATI PESAWAT JENIS PERMUKAAN ASPHALT KONDISI 1. Temindung 24 x 1.000 ATR-42 Terbatas Concrete Baik 2. Kalimarau 23 x 1.850 B 737-200 Concrete Baik 3. Juwata 30 x 2.250 B-737-400 Concrete Baik 4. Nunukan 23 x 1.100 ATR-42 Concrete Baik 5. Long Bawan 23 x 900 C-212 Kolakan Baik 6. Long Apung 23 x 750 C-212 Kolakan Baik 7. Data Dawai 23 x 750 C-212 Kolakan Baik 8. Tj. Harapan 23 x 1.200 ATR-42 Concrete Baik 9. Malinau 23 x 1.400 ATR-42 Concrete Baik 10. Sepinggan 45 x 2.500 DC-10 Terbatas Concrete Baik 11. Melalan Melak 23 x 900 C-212 Concrete Baik 12. 61 Bandara Perintis - - ClayGrass GravelCompact-ed Sand Kurang terpelihara Sedangkan data pertumbuhan angkutan udara adalah sebagai berikut. Tabel 34. Pertumbuhan Angkutan Udara di Kalimantan Timur Tahun 2003 - 2007 No. KEGIATAN TAHUN 2003 2004 2005 2006 2007 1. Pertumbuhan dan jumlah pesawat tibadatang di bandara – bandara Kaltim 37.183 36.698 38.578 37.083 26.352 2. Pertumbuhan dan juimlah pesawat berangkat di bandara-bandara Kaltim 37.349 36.282 38.430 36.956 26.352 3. Pertumbuhan dan jumlah penumpang yang tibadatang di bandara- bandara Kaltim 1.160.301 1.349.882 1.562.346 1.690.267 1.340.801 4. Pertumbuhan dan jumlah penumpang yang naikberangat dari bandara- bandara Kaltim 1.195.210 1.447.560 1.549.102 1.751.449 1.398.878 5. Pertumbuhan dan jumlah barang yang bongkar di bandara-bandara Kaltim 2.173.349 7.521.348 19.315.765 17.035.663 12.513.599 6. Pertumbuhan dan jumlah barang yang dimuat dari bandara-bandara Kaltim 7.822.968 6.860.348 15.333.974 12.071.272 11.304.746 7. Pertumbuhan jumlah penerbangan dan rute penerbangan dari Badara Juwata Tarakan 3.790 4.145 3.893 3.448 3.578 8. Pertumbuhan jumlah bagasi yang 8.155.036 9.920.220 20.701.940 16.001.368 13.623.790 58 dibongkar dari bandara-bandara Kaltim 9. Pertumbuhan jumlah bagasi yang muat dibandara-bandara Kaltim 7.913.544 10.150.864 17.517.932 15.811.746 12.299.775 10. Pertumbuhan dan jumlah pos yang dibongkar di bandara-bandara Kaltim 105.184 60.586 222.343 68.770 226.950 11. Pertumbuhan dan jumlah pos yang dimuat di bandara-bandara Kaltim 76.589 68.891 105.263 44.449 203.994 12. Pertumbuhan jumlah penerbangan dan rute penerbangan dari bandara Temindung Samarinda 2.968 3.454 2.910 2.315 1.189

B. Isu Strategis