3. Hasil Tambahan Penelitian
Selain hasil utama penelitian, ada beberapa hasil tambahan penelitian yang diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian. Hasil tambahan tersebut antara
lain menguji perbedaan kontrol diri dan perilaku cyberloafing ditinjau dari jenis kelamin, usia, pendidikan, dan masa kerja.
a. Jenis Kelamin
Analisa statistik yang digunakan adalah uji independent t-test, karena peneliti membandingkan rata-rata dari dua kelompok. Berdasarkan hasil
pengolahan data, didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 21. Perbandingan Mean Berdasarkan Jenis Kelamin
Cyberloafing Jenis Kelamin
N Mean
t-test Sig 2-tailed
Perempuan 60
38,78 0,124
0,902 Laki-laki
30 38,53
Dari tabel 21 di atas, dapat dilihat bahwa mean cyberloafing pada subjek perempuan hanya berbeda sedikit dengan mean cyberloafing pada subjek laki-
laki. Akan tetapi, tidak ada perbedaan perilaku cyberloafing yang signifikan berdasarkan jenis kelamin, p = 0,902 0,05.
b. Usia
Analisa statistik yang digunakan adalah uji independent t-test, karena peneliti membandingkan rata-rata dari dua kelompok. Berdasarkan hasil
pengolahan data, didapatkan hasil sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 22. Perbandingan Mean Berdasarkan Usia
Cyberloafing Usia
N Mean
t-test Sig 2-tailed
20-40 tahun 59
40,34 2,456
0,016 40-60 tahun
31 35,58
Berdasarkan tabel 22 di atas, dapat dilihat bahwa mean cyberloafing pada subjek berusia 20-40 tahun lebih tinggi daripada mean cyberloafing pada
subjek yang berusia 40-60 tahun. Terdapat perbedaan perilaku cyberloafing yang signifikan berdasarkan usia dengan p = 0,016 0,05.
c. Tingkat Pendidikan
Analisa statistik yang digunakan adalah uji oneway anova, karena peneliti membandingkan rata-rata lebih dari dua kelompok. Berdasarkan hasil
pengolahan data, didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 23. Perbandingan Mean Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Cyberloafing Pendidikan
N Mean
F Signifikansi
SMAsederajat 18
33.94 2,822
0,044 D3
18 38.89
S1 52
39.94 S2
2 47.50
Dari tabel 23 di atas, dapat dilihat bahwa subjek penelitian dengan tingkat pendidikan S2 memiliki mean cyberloafing paling tinggi, diikuti
dengan subjek penelitian dengan tingkat pendidikan S1, D3, dan
Universitas Sumatera Utara
SMAsederajat. Berdasarkan p sign = 0,044 0,05 didapatkan bahwa ada perbedaan perilaku cyberloafing yang signifikan berdasarkan tingkat
pendidikan.
d. Masa Kerja