Validitas Alat Ukur Uji Daya Beda Aitem

E. UJI COBA ALAT UKUR

Menurut Azwar 2010 tujuan dilakukan uji coba alat ukur adalah untuk melihat seberapa jauh alat ukur dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan pengukuran. Pengujian alat ukur ini dilihat melalui tiga hal, yaitu validitas, daya beda aitem, dan reliabilitas.

1. Validitas Alat Ukur

Untuk mengetahui apakah alat ukur mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu pengujian validitas Azwar, 2010. Validitas alat ukur mempunyai arti sejauh mana tes itu mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur, sehingga validitas alat ukur ini mengarah kepada derajat kecermatan ukur suatu tes Suryabrata, 2010. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut Azwar, 2003. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi content validity. Validitas isi menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam tes dapat mencakup keseluruhan kawasan isi yang akan diukur oleh tes tersebut Azwar, 2003. Dalam hal ini, peneliti menyusun alat ukur berdasarkan tipe- tipe cyberloafing dan elemen-elemen kontrol diri. Teknik yang digunakan untuk menilai validitas isi alat ukur dalam penelitian ini adalah professional judgement. Penilaian profesional ini didapatkan melalui konsultasi dengan dosen pembimbing. Universitas Sumatera Utara

2. Uji Daya Beda Aitem

Uji daya beda aitem digunakan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur Azwar, 2010. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi skor skala itu sendiri. Komputasi ini menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dapat dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Moment. Menurut Azwar 2010, semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 maka daya pembedanya dianggap memuaskan. Sedangkan apabila aitem yang memiliki koefisien korelasi aitem kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah Azwar, 2010. Pengujian daya beda aitem ini menggunakan program SPSS for Windows 17.0 version.

3. Reliabilitas Alat Ukur