Latar Belakang Masalah BENTUK DAN FUNGSI TUTURAN DIREKTIF DALAM KOMIK LES AVENTURES DE TINTIN ET MILOU SERI L’ÉTOILE MYSTÉRIEUSE KARYA HERGÉ.

3 “Patron Une bouteille de whisky et trois verres” Hergé, 1974: 30 Pak Satu botol wiski dan tiga gelas kosong Tuturan di atas merupakan jenis tuturan direktif langsung dengan fungsi requirement perintah. Dalam requirement, maksud yang diekspresikan penutur adalah bahwa mitra tutur menyikapi ujaran penutur sebagai alasan untuk bertindak Abdul Syukur Ibrahim, 1993. Tuturan 3 dituturkan oleh teman lama Kapten Haddock yang bernama Chester. Dia menyuruh pelayan untuk mengantarkan sebotol wiski dan tiga gelas kosong ke meja mereka. Dalam menyampaikan maksud tuturaannya, penutur menggunakan kalimat perintah imperatif. Ketiga contoh di atas merupakan keunikan dari tuturan direktif. Jadi, untuk membuat mitra tutur melakukan sesuatu, penutur dapat menggunakan beberapa bentuk tuturan sesuai dengan konteks dan hasil yang diinginkan dari tuturan yang disampaikannya itu.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut. 1. Cara seseorang menyampaikan pesan kepada mitra tuturnya dapat disampaikan secara tersirat, sehingga dapat menimbulkan adanya salah paham karena tidak setiap orang dapat menangkap makna di balik tuturan yang diungkapkan oleh penutur. 2. Bentuk tuturan yang digunakan oleh seseorang dalam menyampaikan pesan terhadap mitra tutur dapat berupa tuturan langsung dan tuturan tidak langsung. Untuk meminta seseorang melakukan suatu tindakan, tidak dengan menggunakan kalimat perintah saja. Tetapi dapat menggunakan kalimat larangan, pertanyaan, nasehat, permohonan, dll. 3. Manusia dapat menyampaikan pesan secara lisan maupun tertulis melalui media massa, baik media cetak maupun elektronik. Salah satu media cetak yang mengandung banyak tuturan yang dapat dijadikan pembelajaran dalam berinteraksi dengan sesama adalah komik. 4. Tuturan direktif direpresentasikan dalam berbagai bentuk. 5. Fungsi tuturan direktif cukup beragam, antara lain: meminta atau memohon, bertanya, melarang, memerintah, memberi izin, memberi nasehat.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, permasalahan yang diteliti akan difokuskan pada : 1. Bentuk tuturan direktif dalam komik Les Aventures de Tintin seri L’Étoile Mystérieuse. 2. Fungsi tuturan direktif dalam komik Les Aventures de Tintin seri L’Étoile Mystérieuse.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk tuturan direktif yang terdapat dalam komik Les Aventures de Tintin seri L’Étoile Mystérieuse ? 2. Fungsi-fungsi tuturan direktif apakah yang terdapat dalam komik Les Aventures de Tintin seri L’Étoile Mystérieuse ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan bentuk tuturan direktif yang terdapat dalam komik Les Aventures de Tintin seri L’Étoile Mystérieuse. 2. Mendeskripsikan fungsi tuturan direktif yang terdapat dalam komik Les Aventures de Tintin seri L’Étoile Mystérieuse.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu bahasa dalam bidang pragmatik pada umumnya, khususnya kajian mengenai tindak tutur. 2. Manfaat praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang kajian pragmatik berupa tindak tutur direktif bagi para pembaca. 7 BAB II KAJIAN TEORI

A. Pragmatik

Pragmatik merupakan cabang linguistik yang mempelajari bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dalam situasi tertentu Nadar, 2009:2. Pragmatik adalah telaah mengenai hubungan antara bahasa dengan konteks yang tergramatisasikan atau disandikan dalam struktur suatu bahasa. Pragmatik adalah telaah mengenai segala aspek makna yang tidak tercakup dalam teori semantik, atau dengan kata lain, membahas segala aspek makna ucapan yang tidak dapat dijelaskan secara tuntas oleh referensi langsung pada kondisi-kondisi kebenaran kalimat yang diucapkan Tarigan, 2009: 30-31. Sedangkan menurut Sudaryat 2009: 121 pragmatik menelaah hubungan tindak bahasa dengan konteks waktu, tempat, keadaan pemakainya, dan hubungan makna dengan aneka situasi ujaran. Lebih lanjut dijelaskan oleh Wijana dan Rohmadi 2009:4 bahwa pragmatik adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal, yaitu bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan di dalam komunikasi. Untuk memahami definisi ini, perhatikan contoh dialog berikut: 4 Ayah : Bagaimana ujian matematikamu? Anton : Wah, hanya dapat 45, Pak. Ayah : Bagus, besok jangan belajar. Nonton terus saja. 5 Awas presidennya datang Wijana dan Rohmadi, 2009: 4 Kata “bagus” dalam dialog 4 tidak bermakna “baik” atau “tidak buruk”, tetapi sebaliknya. Sementara dialog 5 digunakan untuk menyindir. Kata