Profesor Calculus, Peramal Philippulus, Monsieur Bohlwinkel, Kapten Chester, dll.
Komik-komik karya Hergé ini sangat legendaris dan digemari banyak orang dari berbagai kalangan. Gaya khas komik Hergé yang bersih dan rapi
dengan cerita petualangan wartawan muda yang sebelumnya dibuat secara mendalam oleh penciptanya berhasil mencuri hati jutaan pembaca. Dengan cerdas
Hergé mencampuraduk petualangan dengan misteri, fantasi, komedi, politik hingga fiksi ilmiah. Tintin berpetualang ke seluruh penjuru bumi, mulai dari
Eropa, Asia, Tibet hingga Amerika bahkan suatu ketika juga pernah berpetualang di bulan. Kisah aksi-komedi yang lintas usia dengan humor-humor slapstick dan
intrik yang ringan membuat kisah petualangan Tintin nyaman dibaca tanpa harus terpengaruh pada situasi dan kondisi. Begitu hebatnya komik Tintin, bahkan Dalai
Lama sekalipun pernah memberikan penghargaan untuk cerita Tintin di Tibet. Selain format komik, Tintin pernah muncul melalui game, radio, teater,
film seri kartun hingga film layar lebar dan media lain. Begitu terkenalnya Tintin hingga dua sutradara legendaris Steven Spielberg dan Peter Jackson telah
berkolaborasi untuk membuat film animasi 3D Tintin yang dirilis pada tahun 2011 dengan mengambil alur cerita kisah ‘Harta Karun Rackham Merah’.
http:reverendum.blogspot.com2011027-komik-eropa-yang-sempat-berjaya- di.html, diunduh pada tanggal 3 april 2013 pukul 14:46
G. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitan yang dilakukan oleh Reny Puji Astuti yang mengkaji tuturan direktif dalam komik
Docteur Schtroumpf karya Peyo. Reny adalah mahasiswa Pendidikan Bahasa Prancis, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2006.
Hasil dari penelitian Reny adalah tuturan direktif dalam komik Docteur Schtroumpf memiliki dua bentuk, yaitu tuturan langsung dengan fungsi
requestive, question, requirement, prohibitive, permissive, dan advisory dan tuturan tidak langsung yang berfungsi requirement dan prohibitive. Bentuk
tuturan yang dominan dalam penelitian yang dilakukan oleh Reny adalah tuturan langsung dengan fungsi requirement.
Penelitian yang akan peneliti lakukan mengkaji masalah yang sama yaitu tuturan direktif. Akan tetapi peneliti menggunakan sumber data yang berbeda
dengan sumber data peneliti sebelumnya yaitu komik L’Étoile Mystérieuse karya
Hergé. Selain itu, perbedaan juga terletak pada bentuk tuturan direktif. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Reny, bentuk tuturan direktif yang
dikaji hanya dua macam, yaitu tuturan langsung dan tuturan tidak langsung. Sedangkan penelitian ini akan mengkaji empat macam bentuk tuturan direktif,
yaitu tuturan langsung literal, tuturan tidak langsung literal, tuturan langsung tidak literal, dan tuturan tidak langsung tidak literal.
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini berupa tuturan yang mengandung tuturan direktif. Data diambil dari sumber data yaitu komik ATEM yang terdiri dari 62
halaman.
B. Subjek dan Objek Data
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh tuturan yang ada di dalam komik ATEM, sedangkan objek penelitiannya berupa tuturan direktif dalam
komik ATEM.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode simak. Metode simak dilakukan dengan menyimak yaitu
membaca dan mencermati penggunaan bahasa khususnya tuturan-tuturan yang mengandung tuturan direktif dalam komik ATEM. Teknik yang digunakan dalam
pengumpulan data menggunakan teknik Simak Bebas Libat Cakap SBLC yaitu peneliti tidak terlibat di dalam proses penuturan Sudaryanto 1993:134. Pada
tahap pengumpulan data ini, peneliti membaca dan mencermati semua tuturan yang terdapat di dalam sumber data yang telah ditentukan, yaitu komik ATEM.
Setelah membaca dengan teliti, langkah selanjutnya adalah menelaah tuturan mana saja yang termasuk dalam tuturan direktif.