40
dalam bahasa Prancis. N= Menggunakan norma
kesopanan dalam berbicara G= dialog
Keterangan : No. data : nomor urut data
Bentuk : Bentuk tuturan direktif 1
: Tuturan Langsung Literal
2 : Tuturan Tidak Langsung Literal
3 : Tuturan Langsung Tidak Literal
4
: Tuturan Tidak Langsung Tidak Literal
Fungsi : Fungsi tuturan direktif a
: Fungsi Requestive permohonan
b : Fungsi Question pertanyaan
c : Fungsi Requirement perintah
d : Fungsi Prohibitive larangan
e
: Fungsi Permissive pemberian izin
f
: Fungsi Advisory memberi nasehat
D. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri yang bertugas sebagai pengumpul data sekaligus penganalisis data yang terdapat di dalam komik
ATEM. Dalam penelitian kualitatif, manusia adalah instrumen utama karena ia
menjadi segala bagi keseluruhan proses penelitian. Ia sekaligus perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis data, analisis penafsiran dan pada akhirnya ia
menjadi pelopor hasil penelitiannya Moleong, 2012: 168.
E. Metode dan Teknik Analisis Data
Setelah data diperoleh, data dimasukkan ke dalam lembar analisis data. Metode yang digunakan untuk menganalisis bentuk tuturan direktif dalam komik
ATEM ini adalah metode agih. Metode agih adalah metode analisis bahasa yang
alat penentunya adalah bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri Sudaryanto, 1993: 15. Teknik yang digunakan adalah teknik dasar berupa teknik
BUL Bagi Unsur Langsung yaitu cara analisis data dengan membagi satuan lingual data menjadi beberapa bagian atau unsur Sudaryanto, 1993: 31. Setelah
itu dilanjutkan dengan teknik lanjutan berupa teknik Baca Markah yaitu teknik analisis dengan melihat langsung pemarkah yang ada dalam suatu konstruksi
Sudaryanto, 1993 : 95. Menurut Mastoyo 2007: 6, pemarkah yang dimaksud adalah imbuhan, kata penghubung, kata depan, dan artikel yang menyatakan
ketatabahasaan atau fungsi kata. Contoh analisis data dengan menggunakan teknik BUL dan teknik baca markah :
50 Tintin
: Regardez là-bas Hergé, 1954: 34 Lihatlah di sana
Pilot : melihat ke arah yang ditunjukkan oleh Tintin
Satuan lingual data di atas dapat dibagi menjadi dua unsur yaitu i Regardez dan ii là-bas. Setelah diketahui unsur pembentukan kalimat, maka
dilanjutkan dengan menggunakan teknik Baca Markah. Tuturan tersebut termasuk tipe kalimat imperatif yang ditandai dengan bentuk kalimat yang tidak
menggunakan subjek. Di dalam tuturan 50 terdapat kata “regardez” yang berasal
dari kata kerja regarder yang telah dikonjugasikan sesuai dengan subjek orang kedua jamak vous anda ya
ng berarti “lihat”. Selain itu, kalimat tersebut juga diakhiri dengan tanda seru .
Berdasarkan analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa tuturan 50 termasuk tuturan direktif langsung literal. Hal itu terlihat dari pemarkah yang
digunakan dan konteks dari tuturan tersebut. Tuturan diutarakan dengan tipe kalimat yang sesuai dengan maksud pengutaraannya, yaitu maksud memerintah
diutarakan dengan kalimat perintah. Tintin sebagai penutur menyuruh pengemudi pesawat yang bertindak sebagai mitra tutur untuk melihat sesuatu yang terjadi di
suatu tempat. Untuk menyuruh mitra tuturnya, penutur menggunakan kalimat perintah yaitu
“Regardez là-bas” Lihatlah di sana.
Untuk menganalisis fungsi tuturan direktif, digunakan metode padan. Metode padan adalah metode yang alat penentunya di luar, terlepas dan tidak
menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan Sudaryanto, 1993: 13. Metode padan yang digunakan adalah metode padan pragmatis dengan alat penentu mitra
tutur yaitu reaksi dan akibat yang terjadi pada mitra tutur saat tuturan diutarakan oleh penutur. Teknik yang digunakan adalah daya pilah sebagai pembeda reaksi
dan kadar kedengaran Sudaryanto, 1993: 25. Selain itu, digunakan juga
komponen SPEAKING sebagai alat analisis, contoh :
Konteks : Pada malam hari Tintin dan Milou, berada di atas kapal yang sedang berlayar menuju India.
51
Tintin : Tu viens, Milou?... Nous allons nous promener sur le
pont Kau ikut, Milou? Kita akan berjalan-jalan ke geladak
Milou : Ça-va. Je te rejoins toute de su ite… Hergé, 1958: 15
Baik. Aku segera menyusulmu … Tak berapa lama kemudian
berjalan di belakang Tintin
Setting adalah tempat dan waktu terjadinya pertuturan. Tuturan tersebut
terjadi pada malam hari di atas sebuah kapal yang sedang bergerak menuju India.
Participants menyangkut peserta tutur. Tuturan di atas disampaikan oleh Tintin sebagai penutur kepada Milou sebagai mitra tutur. Ends menunjuk pada tujuan
yang ingin dicapai dalam suatu situasi tutur, yaitu agar mitra tutur mengikuti saran yang disampaikan oleh penutur. Dalam tuturan di atas tujuan yang ingin dicapai
oleh penutur Tintin yaitu supaya mitra tutur Milou mengikuti ajakan Tintin untuk jalan-jalan ke geladak kapal.
Acts sequences menunjuk pada saluran tutur yang dapat merupakan lisan
maupun tulisan. Tuturan di atas menggunakan saluran tutur lisan dengan
menggunakan kata-kata yang lugas. Key, menunjukkan cara ataupun jiwa dari
pertuturan yang dilangsungkan. Tuturan di atas disampaikan dengan kondisi tenang dan santai.
Instrumentalities, menunjukkan penggunaan kaidah berbahasa dalam
pertuturan. Tuturan di atas menggunakan jalur lisan, ragam bahasa yang
digunakan adalah ragam bahasa sehari-hari dalam bahasa Prancis. Norms adalah
norma atau aturan dalam berinteraksi. Tuturan di atas menggunakan norma
kesopanan dalam berbicara. Genre adalah kategori tuturan yang dapat merupakan
puisi, surat, artikel dan lain sebaginya. Tuturan di atas merupakan bentuk dialog. Dari analisis data di atas dapat diketahui bahwa tuturan tersebut
merupakan tuturan direktif yang berupa tuturan tidak langsung literal dengan fungsi requestive. Hal itu terlihat dari tujuan yang ingin dicapai oleh penutur
yaitu agar mitra tutur merespon dengan mengikutinya ke geladak kapal. Reaksi yang ditunjukkan oleh mitra tutur adalah menyetujui ajakan penutur yaitu segera
menyusul dan berjalan di belakang penutur.
F. Uji Keabsahan Data
1. Validitas
Penelitian ini menggunakan validitas semantis yaitu data-data dimaknai setelah dikategorikan sesuai konteks tuturan. Menurut Zuchdi 1993: 75, validitas
semantik merupakan salah satu validitas yang mengukur tingkat kesensitifan suatu teknik terhadap makna-makna simbolik yang relevan dengan konteks tertentu.
Untuk menguji validitas data, alat ukur yang digunakan adalah komponen
SPEAKING, contoh: