43
dan muncul manifestasi klinis, disebut sebagai reaktivasi TB TB pasca primer. Hal ini seperti seperti digambarkan pada gambar 2.
4
Gambar 2. 2. Perjalanan Mycobacterium tuberculosis
12
2.4. Faktor Risiko
Terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya TB laten dan sakit TB pada anak.
3
Faktor-faktor risiko tersebut antara lain: 2.4.1 Faktor demografi
Kejadian TB laten tidak sama pada semua kelompok umur. Kemungkinan terjadinya TB laten lebih tinggi pada kelompok umur yang lebih muda, karena
kemampuan yang rendah melawan infeksi akibat sistem imun yang belum berkembang sempurna
immature.
13-15
Anak usia muda berada pada risiko tinggi mengalami TB laten. Penelitian menunjukkan risiko mengalami TB
laten pada anak kurang dari lima tahun sebesar 10 sampai 20.
16
Tuberkulosis laten akan berkembang menjadi sakit TB pada 50 bayi dalam 3 sampai 9 bulan setelah infeksi, 25 anak pada usia 1 sampai 5
tahun, dan 15 remaja dalam 1 sampai 2 tahun setelah infeksi.
4
Pasien TB
Universitas Sumatera Utara
43
anak jarang menularkan kuman pada anak lain atau orang dewasa di sekitarnya, dikarenakan kuman TB sangat jarang ditemukan di dalam sekret
endobronkial pasien anak. Hal ini disebabkan jumlah kuman pada TB anak biasanya sedikit
paucibacillary, tetapi karena imunitas anak masih lemah, jumlah yang tersebut sudah mampu menyebabkan sakit. Lokasi infeksi
primer biasanya terjadi di daerah parenkim yang jauh dari bronkus, sehingga tidak terjadi produksi sputum. Tidak adanyasedikitnya produksi sputum dan
tidak terdapatnya reseptor batuk di daerah parenkim menyebabkan jarangnya terdapat gejala batuk pada TB anak.
5
2.4.2 Faktor penjamu : Status imunologis Daya tahan anak mempengaruhi kejadian TB laten. Kondisi yang membuat
daya tahan anak turun meningkatkan kejadian TB laten anak. Adanya kejadian epidemik dari infeksi
Human Immunodeficiency Virus HIV saat ini, meningkatkan insidensi kejadian TB laten anak. Suatu penelitian di Kenya
melaporkan prevalensi TB meningkat 50 pada yang terinfeksi HIV.
14
2.4.3 Faktor lingkungan
Faktor risiko terjadinya TB laten pada anak antara lain anak yang terpajan dengan orang dewasa dengan TB aktif kontak BTA positif, tinggal di daerah
endemis, tempat penampungan umum panti asuhan, penjara, atau panti perawatan lain, lingkungan dengan kebersihan dan sanitasi yang tidak baik,
serta faktor kemiskinan. Tidak semua anak yang menderita TB laten akan mengalami sakit TB.
5
Universitas Sumatera Utara
43
Sumber infeksi pada TB laten anak yang terpenting adalah pajanan terhadap orang dewasa yang infeksius. Kemungkinan terjadinya TB laten
pada anak yang kontak dengan penderita TB dengan BTA positif lebih tinggi dibandingkan jika kontak dengan penderita TB dengan BTA negatif. Risiko
akan meningkat apabila kontak merupakan close contact yaitu tinggal
serumah dengan penderita TB. Risiko timbulnya transmisi kuman dari orang dewasa ke anak akan lebih tinggi jika pasien dewasa tersebut mempunyai
BTA positif, infiltrat luas atau kavitas pada lobus atas, produksi sputum banyak dan encer, batuk produktif dan kuat, serta terdapat faktor lingkungan
yang kurang sehat terutama sirkulasi ventilasi rumah yang kurang baik, kondisi rumah tempat tinggal yaitu ukuran rumah, kepadatan penghuni dan
status ekonomi.
15
Dilaporkan dalam sebuah penelitian bahwa anak dengan kontak BTA positif dewasa meningkat risiko menderita TB laten dengan OR 3.3, 95 IK :
1.4-7.7.
4
Kemungkinan TB laten dipengaruhi oleh kedekatan dan lama kontak dengan penderita TB dewasa. Anak dengan kontak serumah yang lama
dengan penderita TB dewasa sebanyak 60 sampai 80 akan menderita TB laten. Kontak dengan penderita TB dewasa yang BTA sudah negatif juga
merupakan risiko anak mengalami TB laten, tetapi lebih rendah, yaitu sebesar 30 sampai 40.
15
Universitas Sumatera Utara
43
2.5. Diagnosis