Angka Partisipasi Kasar APK TK RA

LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 18 akhir 2015, maka eksport bersih Kota Dumai Nilai eksport dikurangi nilai Import rata - rata setiap tahunnya terjadi surplus, dan sebagai gambaran dapat dilihat Grafik 1. 10 berikut : Grafik 1. 12 Perbandingan Nilai Eksport dan Import Jutaan US Tahun 2011 – 2015 Kota Dumai Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Dumai 6. Bidang Pendidikan

I. Meningkatnya ketersediaan akses pendidikan pra sekolah

Ketersediaan akses pendidikan pra sekolah ditunjukkan melalui indikator sebagai berikut:

a. Angka Partisipasi Kasar APK TK RA

Tabel 1.10. Angka Partisipasi Kasar APK TKRA Indikator Kinerja Target Realisasi Angka Partisipasi Kasar APK tingkat TKRA 55 80,73 146,78 Perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini PAUD di Kota Dumai sebenarnya cukup cepat. Tahun 2014 tercatat ada 75 TKRA di Kota Dumai, dan pada tahun 2015 angka itu bertambah menjadi 128 TKRAPAUD sesuai dengan data DAPODIK-PUADNI Tahun 2015. Hal inilah yang dipandang sebagai salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan angka partisipasi peserta didik. LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 19 Pada tahun 2014 ini jumlah penduduk usia sekolah 4-6 tahun di Kota Dumai menjadi sebanyak 18.591 orang, sementara jumlah peserta didik yang tertampung di lembaga pendidikan pra sekolah berjumlah 6.048 orang. Dengan demikian Angka Partisipasi Kasar pendidikan pra sekolah Kota Dumai tahun 2013 adalah 78,60. Di tahun 2015 ini jumlah penduduk usia sekolah 4-6 tahun di Kota Dumai menjadi sebanyak 17.277 orang, sementara jumlah peserta didik yang tertampung di lembaga pendidikan pra sekolah berjumlah 13.947 orang. Dengan demikian Angka Partisipasi Kasar pendidikan pra sekolah Kota Dumai tahun 2015 adalah 80,73. Dari data tersebut dapat kita cermati bahwa terdapat penurunan jumlah penduduk usia sekolah 4-6 tahun sebanyak 1.314 orang, sedangkan dari jumlah tersebut yang masuk ke dalam lembaga pendidikan anak usia dini meningkat sebanyak 7.899 orang. Hal ini tentu menjadi pekerjaan di masa mendatang bagaimana anak usia sekolah 4-6 tahun semaksimal mungkin masuk ke dalam lembaga pendidikan mengingat pentingnya pendidikan pada masa usia emas bagi anak- anak. Selain itu saat ini di Kota Dumai lembaga pendidikan anak usia dini yang telah terdaftar pada Data Pokok Pendidikan Anak Usia Dini DAPODIK-PAUDNI terdapat 16 buah lembaga Pendidikan Anak Usia Dini PAUD, 38 kelompok bermain play groups, 6 buah tempat penitipan anak TPA, dan lebih dari 10 buah tempat pembelajaran Al-Qur’an. Keberadaan lembaga-lembaga ini cukup berkembang pesat dalam waktu 5 lima tahun terakhir. Sebagian peserta didik, meskipun sudah dibatasi perbedaan usianya, tersebar di dalam berbagai lembaga pendidikan pra sekolah ini. Sementara itu sejak tahun 2014 sampai 2015 ini Pemerintah Kota Dumai belum ada menambah unit sekolah baru TK. Jumlah TK Negeri di Kota Dumai saat ini sudah menjadi 4 empat unit yakni TKN Dumai Timur, TK Negeri Medang Kampai, TK Negeri Bukit Kapur 1 dan TK Negeri Bukit Kapur 2. Dalam tahun 2015 Dinas Pendidikan Kota Dumai belum menambah ruang kelas di TK tersebut. Dan jumlah peserta didik yang paling banyak tentu saja ada di sekolah swasta. Diharapkan di tahun mendatang, jika belum sanggup membangun unit sekolah baru di beberapa kecamatan lainnya, minimal harus dilaksanakan kegiatan penambahan ruang kelas di TK negeri tersebut. Namun dengan keterbatasan anggaran pendidikan Kota Dumai usaha perluasan LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 20 akses pendidikan pra sekolah ini khususnya di dalam membangun unit sekolah baru masih mengalami kendala. Oleh karena itu upaya tersebut harus dilakukan dengan mengusahakan dana dari pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. Inilah yang menjadi pekerjaan rumah selanjutnya di tahun-tahun mendatang. Tentu saja dengan gencarnya sosialisasi dan munculnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan anak usia dini seharusnya di setiap kecamatan minimal ada tersedia 1 satu TK Negeri yang berperan sebagai TK Pembina bagi TK swasta lainnya.

II. Meningkatnya ketersediaan akses pendidikan dasar yang bermutu.