Angka Partisipasi Kasar APK SMA MA SMK Angka Partisipasi Murni APM SMA MA SMK Angka Putus Sekolah

LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 27 pendidikan khususnya untuk tingkat SD untuk mencapai standar pelayanan minimal pendidikan yakni 1 : 32. Selain hal itu persebaran siswa yang terfokus di kecamatan- kecamatan di tengah kota menyebabkan rasio siswa per ruang kelas juga cukup tinggi di kecamatan-kecamatan tersebut. Pada Jumlah ruang kelas tingkat SMP sederajat di Kota Dumai adalah 365 unit, sedangkan jumlah siswa sebanyak 15.128 orang. Dengan demikian rasio siswa per ruang kelas tingkat SMP sederajat adalah 1 : 41. Dari data di atas terlihat bahwa kita masih membutuhkan tambahan perluasan akses pendidikan khususnya untuk tingkat SMP untuk mencapai standar pelayanan minimal pendidikan yakni 1 : 36. Selain hal itu persebaran siswa yang terfokus di kecamatan- kecamatan di tengah kota menyebabkan rasio siswa per ruang kelas juga cukup tinggi di kecamatan-kecamatan tersebut. 3 Meningkatnya ketersediaan akses pendidikan menengah yang terjangkau, relevan, dan bermutu. Ketersediaan akses pendidikan menengah yang terjangkau, relevan, dan bermutu ditunjukkan melalui indikator sebagai berikut : Tabel 1.17. Capaian Kinerja SMAMASMK Sumber : Dinas Pendidikan Kota Dumai

a. Angka Partisipasi Kasar APK SMA MA SMK

Untuk tingkat sekolah menengah SMAMASMK APK pada tahun 2014 sebesar 81,88. Sedangkan pada tahun 2015 menjadi 100,66. Dengan demikian ada kenaikan sebanyak lebih dari 18,78 dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini didukung oleh beberapa program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2015 diantaranya pembangunan 4 ruang kelas yang bersumber dari dana APBD Kota Dumai dan dari APBD Provinsi Riau di SMA dan SMK di Kota Dumai. Indikator Kinerja Target Realisasi Angka Partisipasi Kasar APK SMAMASMK  Angka Partisipasi Murni APM SMAMASMK  Angka Putus Sekolah  Persentase ruang kelas kondisi baik  Rata-rata nilai ujian nasional SMASMK 95,00 90,00 0.05 92,00 7,60 100,66 85,85 0,00 97,20 6,24 105,96 95,39 0.00 105,65 82,11 LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 28 Dan yang lebih penting adalah bahwa sejak tahun 2013 mulai disosialisasikan gerakan wajib belajar pendidikan 12 tahun sampai SMA sederajat oleh Pemerintah Kota Dumai. Dari APK di atas secara teoritis hal ini dapat saja ditafsirkan bahwa seluruh penduduk usia sekolah 16-18 tahun sudah sekolah.

b. Angka Partisipasi Murni APM SMA MA SMK

Melihat data APM di atas sebenarnya berkaitan dengan data APK. Hanya saja pada APM kita membandingkan penduduk usia sekolah dengan siswa dengan usia sekolah yang sama. APM lebih rendah dibandingkan APK dikarenakan banyaknya penduduk yang seharusnya belum masuk di tingkat sekolah tertentu namun sudah sekolah, meskipun usianya belum cukup. Atau di sisi lain dapat melihat gejela kelebihan umur peserta didik pada jenjang pendidikan tertentu.

c. Angka Putus Sekolah

Pada tahun 2015 ini tidak ada anak putus sekolah di tingkat SMAMASMK. Hal ini dapat dikatakan sudah berhasil dimana Kota Dumai dapat menekan angka putus sekolah. Program-program yang selama ini mendukung adalah sebagiamana disebutkan di atas yakni bantuan pendidikan bagi siswa miskin yang bersumber dari APBD Kota Dumai yang difokuskan kepada sekolah swasta yang tidak mendapatkan bantuan operasional sekolah dari Pemerintah Kota Dumai dan Bantuan Operasional Mutu BOM dari pemerintah pusat. Bahkan di masa mendatang diharapkan akan semakin banyak lulusan sekolah menengah dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi dan dapat mengikuti berbagai pelatihan untuk dapat mengisi lapangan kerja dari berbagai investasi berbagai perusahaan di Kota Dumai atau membuka usaha sendiri yang juga sekaligus membuka lapangan kerja bagi orang lain.

d. Persentase Jumlah Kelas Dalam Kondisi Baik