Angka Partisipasi Murni APM SMPMTsSMPLB Paket B Angka Putus Sekolah

LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 22 partisipasi murni, dimana indikator ini membandingkan siswa SD sederajat yang berumur 7-12 tahun bukan seluruh siswa SD sederajat dengan penduduk usia sekolah 7-12 tahun. Hal ini didukung oleh surat edaran dari Kementerian Pendidikan Nasional dan Dinas Pendidikan Provinsi Riau yang mengingatkan pentingnya mematuhi ketentuan umur calon peserta didik bagi sekolah pada saat penerimaan siswa baru. Dan diharapkan pada tahun-tahun mendatang hal ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan. Hal ini dipandang penting karena jika aturan umur tidak secara ketat dilakukan pada tingkat SD sederajat akan mempengaruhi APM di tingkat pendidikan selanjutnya.

b. Angka Partisipasi Murni APM SMPMTsSMPLB Paket B

Pada Pada tahun 2015, berdasarkan data Dinas Kependudukan Kota Dumai, jumlah penduduk usia sekolah 13-15 tahun di Kota Dumai sebanyak 15.134, sedangkan jumlah peserta didik yang berusia 13-15 tahun di tingkat pendidikan SMPMTsSMPLB Paket B adalah 13.058 orang. Dengan demikian APM SMPMTsSMPLB Paket B adalah 86,28. Jika dibandingkan dengan target kinerja tahun 2014 yakni APM SMPMTsSMPLB Paket B sebesar 72.80, maka tingkat pencapaian APM tersebut meningkat dari tahun sebelumnya. Sama seperti APM SDMISDLB Paket A, pencapaian target tersebut dapat berhasil dikarenakan pada tahun 2014 dan 2015 pemerintah semakin gencar melakukan sosialisasi dan pengetatan aturan usia masuk sekolah yang dimulai dari pendidikan anak usia dini. Hal ini tentu saja selain berpengaruh terhadap APM di tingkat pendidikan selanjutnya. Diharapkan di tahun mendatang target yang ditetapkan dievaluasi kembali agar lebih realistis dan dapat dicapai dengan program dan kegiatan yang efektif. Dan diharapkan upaya sosialisasi dan pengetatan usia sekolah ini dapat tetap dilanjutkan di tahun-tahun berikutnya.

c. Angka Putus Sekolah

Pada tahun 2015 ini melalui Data Pokok Pendidikan untuk tingkat SDMI dan SMPMTs tidak terdapat anak putus sekolah. Jumlah ini dapat dikatakan berhasil dimana Kota Dumai dapat menekan angka putus sekolah menjadi 0. Program-program yang selama ini mendukung adalah pembebasan biaya pendidikan khususnya di sekolah negeri untuk tingkat SD dan SMP sederajat. Hal ini dimungkinkan karena selain dana BOS Pusat, Pemerintah Kota Dumai LKPJ Walikota Dumai Akhir Tahun Anggaran 2015 I - 23 sejak tahun 2007 telah memberikan subsidi operasional sekolah untuk seluruh SD dan SMP negeri. Untuk sekolah swasta masih memungut uang pendidikan di luar dana BOS Pusat. Selain itu berbagai program bantuan beasiswa dari pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat telah mampu mendukung program penuntasan wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun di Kota Dumai. Diharapkan di tahun mendatang angka putus sekolah ini dapat semakin diperkecil sehingga dipastikan tidak ada lagi anak yang putus sekolah dengan alasan apapun baik alas an ekonomi ataupun faktor budaya. Sebab dengan berbagai program penyediaan bantuan operasional sekolah dan beasiswa bagi siswa miskin dipandang sudah sangat memadai bagi setiap keluarga untuk menyekolahkan anaknya sampai dengan tamat SMP sederajat.

d. Persentase Jumlah Kelas Dalam Kondisi Baik