D. Kerangka Pikir
Percaya diri adalah modal yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pribadinya, kebutuhan aktualisasi sangat berpengaruh terhadap dirinya
dimana ia berusaha menemukan jati dirinya, Mampu memahami dan meyakini seluruh potensi dirinya. Perkembangan percaya diri sangat
dipengaruhi oleh keadaan keluarga, lingkungan sekolah.
Keadaan keluarga merupakan lingkungan hidup yang pertama dan utama dalam kehidupan setiap manusia, lingkungan sangat mempengaruhi
pembentukan awal rasa percaya diri pada seseorang. Rasa percaya diri merupakan suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang
ada pada dirinya dan diwujudkan dalam tingkah laku sehari-hari. Rasa percaya diri tumbuh dan berkembang baik sejak balita, jika seseorang berada
di dalam lingkungan keluarga yang baik, maka akan menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan pertama
dan utama yang sangat menentukan baik buruknya kepribadian seseorang.
Hakim 2002:121 menjelaskan bahwa pola pendidikan keluarga yang bisa diterapkan dalam membangun rasa percaya diri anak adalah diantaranya
sebagai berikut : 1. Menerapkan pola pendidikan yang demokratis
2. Melatih anak untuk berani berbicara tentang banyak hal 3. Menumbuhkan sikap mandiri pada anak
4. Tumbuhkan sikap bertanggung jawab pada anak 5. Berikan anak penghargaan jika berbuat baik
6. Kembangkan hoby yang positif 7. Berikan pendidikan agama sejak dini
Berdasarkan pendapat di atas pendidikan keluarga dapat menerapkan pola pendidikan yang demokratis, melatih anak untuk berani, menumbuhkan sikap
mandiri, tanggung jawab, memberi menghargaan, kembangkan hoby dan pendidikan agama sejak dini. Orangtua yang menunjukkan perhatian,
penerimaan, cinta dan kasih sayang serta kelekatan emosional yang tulus dengan anak akan membangkitkan rasa percaya diri pada anak tersebut.
Anak akan merasa bahwa dirinya berharga dan bernilai di mata orangtuanya. Dan, meskipun ia melakukan kesalahan, dari sikap orangtua, ia melihat
bahwa dirinya tetaplah dihargai dan dikasihi. Anak dicintai dan dihargai bukan bergantung pada prestasi atau perbuatan baiknya, namun karena
eksistensinya. Di kemudian hari, anak tersebut akan tumbuh menjadi individu yang mampu menilai positif dirinya dan mempunyai harapan yang realistik
terhadap diri seperti orangtuanya meletakkan harapan realistik terhadap dirinya.
Sekolah bisa dikatan sebagai lingkungan kedua bagi anak, dimana sekolah merupakan lingkungan yang paling berperan bagi anak setelah lingkungan
keluarga di rumah. Sekolah memberikan ruang pada anak untuk mengekpresikan rasa percaya dirinya terhadap teman-teman sebayanya.
Lingkungan sekolah didukung oleh banyak faktor diantaranya teman sebaya, kurikulum, prasarana serta guru. Oleh karena itu guru merupakan salah satu
faktor yang mendukung pembentukan kepercayaan diri siswa. Guru memiliki peranan yang tinggi dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa. Guru
merupakan pendidik yang utama bagi siswa di sekolah Banyak siswa yang