Fungsi konseling kelompok Konseling Kelompok 1. Pengertian konseling kelompok
dalam ketegasan dan kelembutan, jujur dan tidak berpura- pura, disiplin dan kerja keras.
Berdasarkan keterangan di atas karakteristik pemimpin
kelompok untuk menjalankan tugas dan kewajibannya pemimpin kelompok harus menjadi seseorang yang mampu
membentuk kelompok dan mengarahkan sehingga terjadi dinamika dalam suasana interaksi anggota kelompok yang
bebas, terbuka, demokratif, konstruktif, saling mendukung, meringankan beban, menjelaskan, memberikan pemecahan,
memberikan rasa
nyaman, menggembirakan.
Serta berwawasan
luas sehingga
mampu menjembatani,
meningkatkan, mensinergikan konten bahasan yang tumbuh dalam aktifitas kelompok, dan terakhir pemimpin kelompok
harus mempunyai kemampuan hubungan antar personal yang hangat dan nyaman, sabar, memiliki kesempatan, demokratis
dan kompromistik dalam mengambil keputusan. 2 Peran Pemimpin Kelompok
Dalam mengarahkan suasana kelompok melalui dinamika kelompok, Pemimpin kelompok berperan dalam :
Pembentukan kelompok dari sekumpulan calon peserta terdiri dari 8-10 orang, sehingga terpenuhi syarat-syarat
kelompok yang mampu secara aktif mengembangkan dinamika kelompok, yaitu:
a. Terjadinya hubungan antara anggota kelompok, menuju keakraban di antara mereka
b. Tumbuhnya tujuan bersama di antara anggota kelompok, dalam suasana kebersamaan
c. Berkembangnya itikad dan tujuan bersama uuntuk mencapai tujuan kelompok.
d. Terbinanya kemandirian pada diri setiap anggota kelompok, sehingga mereka masing-masing mampu
berbicara. e. Terbinanya kemandirian kelompok, sehingga kelompok
ini berusaha dan mampu tampil beda dari kelompok yang lain.
Berdasarkan keterangan di atas peran memimpin kelompok dalam mengarahkan suasana kelompok melalui dinamika
kelompok pemimpin kelompok dan anggota kelompok secara aktif mengembangkan dinamika kelompok yaitu terjadinya
hubungan keakraban dalam pelaksanaan layanan, tumbuhnya tujuan bersama, berkembangnya itikad bersama, terbinanya
kemandirian pada diri setiap anggota kelompok, sehingga masing-masing mampu berbicara.
3 Persrukturan, yaitu membahas bersama anggota kelompok apa, mengapa, dan bagaimana layanan konseling kelompok
dilaksanakan. 4 Pentahapan kegiatan konseling kelompok