diterapkan mulai dari siswa Sekolah Dasar hingga mahasiswa Perguruan Tinggi Slavin, 2005.
Sintak pembelajaran metode koopeartif tipe STAD meliputi pembagian kelompok, presentasi kelas, belajar tim, kuis, dan rekognisi tim untuk mendapat
reward. Pembagian kelompok dilakukan secara heterogen, artinya setiap kelompok terdiri atas siswa dengan kemampuan akademik yang berbeda, jenis
kelamin yang berbeda, serta etnis atau ras yang berbeda pula. Presentasi kelas dilakukan oleh guru dengan cara lisan maupun tulisan. Presentasi kelas ini berupa
penyampaian yang dilakukan guru sebelum siswa bekerja dalam tim. Setelah itu, siswa dituntut untuk bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah atau soal
yang diberikan guru. Setiap siswa dalam kelompok memiliki tanggung jawab dalam membantu pemahaman konsep dan pemecahan masalah. Kemudian, para
siswa mengerjakan kuis secara individual. Pada saat mengerjakan kuis, siswa sudah tidak boleh bekerja dengan tim lagi. Pada akhir pembelajaran, guru
memberikan reward atas pencapaian siswa secara kelompok maupaun individu Slavin, 2005.
2.3 Aktivitas Belajar
Aktivitas siswa sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran akan lebih bermakna apabila siswa ikut aktif. Interaksi yang terjadi
tidak hanya satu arah antara guru dengan siswa, tetapi juga dapat lebih dari satu arah. Aktivitas siswa tidak hanya ditandai dengan memperhatikan penjelasan
guru. Menurut Diedrich, aktivitas belajar siswa diklasifikasikan menjadi delapan golongan Sardiman, 2000, yaitu:
1 Visual activities, seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi,
percobaan pekerjaan orang lain, dan sebagainya. 2
Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi, dan
sebagainya. 3
Listening activities, seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato, dan sebagainya.
4 Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket,
menyalin, dan sebagainya. 5
Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola, dan sebagainya.
6 Motor activities, seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, model,
mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya. 7
Mental activities, seperti menanggap, mengingat, memecahkan soal, meganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya.
8 Emosional activities, seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani,
tenang, gugup, dan sebagainya. Berdasarkan kedelapan aktivitas tersebut, aktivitas yang menjadi fokus
dalam penelitian ini yaitu visual activities, oral activities, motor activities, dan writing activities. Visual activities dan motor activities dinilai berdasarkan
kegiatan praktikum di laboratorium. Oral activities dinilai berdasarkan aktivitas di
kelas. Sedangkan writing activities dinilai berdasarkan laporan hasil praktikum dan esai mengenai peranan larutan penyangga dalam tubuh dan kehidupan sehari-
hari.
2.4 Ketuntasan Belajar