Jigsaw, Team Accelerated Instruction TAI, Group Investigation GI, dan Think- Pair-Share TPS.
2.2 Student Teams Achievement Division STAD
Karakteristik pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD yaitu para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas 4
– 6 orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan akademik, jenis kelamin, dan latar belakang
etniknya. Guru menyampaikan materi, lalu siswa bekerja dalam timnya masing- masing dan memastikan bahwa semua anggota kelompoknya sudah memahami
materi yang disampaikan guru. Kemudian, siswa mengerjakan kuis secara individual sesuai dengan materi yang diberikan guru dan sudah didiskusikan oleh
tim Slavin, 2005. Pembelajaran menggunakan metode kooperatif tipe STAD dapat
memotivasi siswa supaya dapat mendukung dan membantu satu sama lain dalam menguasai dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Selain memotivasi
siswa, metode ini juga dapat meningkatkan kepedulian sesama siswa karena pada metode ini didesain secara berkelompok heterogen Wirasanti et al., 2012. Siswa
dalam kelompok saling membantu memahami materi yang disampaikan oleh guru. Apabila ada siswa dalam kelompoknya yang belum memahami, anggota
kelompok yang lain berkewajiban membantu siswa tersebut supaya paham. Diskusi kelompok akan terus berlanjut sampai semua anggota kelompok benar-
benar memahami apa yang disampaikan oleh guru. Saat diskusi kelompok, setiap anggota kelompok boleh bekerja sama, bertukar pikiran, dan saling membantu
supaya mereka bisa mengerjakan kuis yang diadakan di akhir pembelajaran. Namun, pada saat kuis berlangsung setiap siswa bekerja secara individu dan tidak
diperbolehkan bekerja sama Slavin, 2005. Student Teams Achievement Division STAD dikembangkan oleh Robert
Slavin dan teman-temannya di Universitas Johns Hopkins dan merupakan metode kooperatif paling sederhana Hamdani, 2011. Guru yang menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan informasi akademis baik presentasi maupun tidak. Siswa di kelas dibagi menjadi kelompok-kelompok
dengan ketentuan tertentu. Setiap kelompok harus bersifat heterogen, artinya terdiri atas kemampuan akademis, gender, dan suku yang berbeda. Hal tersebut
bertujun untuk saling membantu setiap anggota kelompok. Setiap kelompok menggunakan LKS atau alat belajar lain untuk menguasai berbagai materi
akademis dan kemudian saling membantu untuk mengajarkan materi kepada anggotanya sehingga pembelajaran juga bersifat tutor sebaya. Di akhir
pembelajaran, siswa diberi kuis atas pembelajaran kelompoknya. Pemberian kuis ini bersifat individu, bukan kelompok, sehingga setiap siswa tidak bisa saling
membantu. Setelah diadakan kuis, akan ada reward untuk siswa atas hasil yang dicapainya Arends, 2007.
Salah satu pembelajaran kooperartif yang paling tua dan banyak diteliti adalah metode kooperatir tipe STAD. Metode ini merupakan metode kooperatif
paling sederhana dan cocok digunakan guru yang baru menggunakan metode kooperatif. STAD telah diterapkan dalam berbagai mata pelajaran, seperti
matematika, bahasa, seni, ilmu sosial, sampai ilmu alam. STAD juga sudah
diterapkan mulai dari siswa Sekolah Dasar hingga mahasiswa Perguruan Tinggi Slavin, 2005.
Sintak pembelajaran metode koopeartif tipe STAD meliputi pembagian kelompok, presentasi kelas, belajar tim, kuis, dan rekognisi tim untuk mendapat
reward. Pembagian kelompok dilakukan secara heterogen, artinya setiap kelompok terdiri atas siswa dengan kemampuan akademik yang berbeda, jenis
kelamin yang berbeda, serta etnis atau ras yang berbeda pula. Presentasi kelas dilakukan oleh guru dengan cara lisan maupun tulisan. Presentasi kelas ini berupa
penyampaian yang dilakukan guru sebelum siswa bekerja dalam tim. Setelah itu, siswa dituntut untuk bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah atau soal
yang diberikan guru. Setiap siswa dalam kelompok memiliki tanggung jawab dalam membantu pemahaman konsep dan pemecahan masalah. Kemudian, para
siswa mengerjakan kuis secara individual. Pada saat mengerjakan kuis, siswa sudah tidak boleh bekerja dengan tim lagi. Pada akhir pembelajaran, guru
memberikan reward atas pencapaian siswa secara kelompok maupaun individu Slavin, 2005.
2.3 Aktivitas Belajar