Carik Kadri Senik Tokoh dalam Novel Sirah

4.1.6 Carik Kadri

Carik Kadri adalah kekasih Wijayani sewaktu SMA, selain itu ia juga merupakan ketua panitia pendaftaran lurah. Carik Kadri adalah sosok orang yang bijaksana, namun setelah kedatangan Wijayani di Jati Dhoyong Carik Kadri berubah menjadi seorang yang mudah terpengaruh dan suka berselingkuh. Sebagai penggambarannya: Krungu kandhane Wiwik kaya ngono mau Kadri kaget, mung wae dadakan lambene disamber dening lambene Wiwik. Kekarone dadi uleg. Wiwik krasa yen iki kalodhangan kanggo njiret Kadri. Mbaka siji benik rok diuculi, saka ndhuwur terus mengisor. Cengkir gadhing loro saiki ngegla, kuning mrusuh sajak nantang digrayang. Wijayani munggah kasur, Kadri digeret nganti nindhihi awake. Setan jejogedan ing atine wong loro. Sirah, 58 ’Mendengar perkataan Wiwik seperti itu Kadri terkejut. Hanya saja tiba-tiba bibirnya disambar oleh bibirnya Wiwik. Keduanya menjadi mesra. Wiwik merasa jika hal inilah yang ia gunakan untuk merayu Kadri. Satu demi satu kancing rok dilepas, dari atas terus ke bawah. Kedua payudara terbuka seperti nantang untuk diraba. Wijayani naik ke atas kasur, Kadri ditarik hingga menumpuki badannya. Setan menari-nari di hatinya kedua orang tadi.’ Kutipan di atas menunjukkan bahwa Carik Kadri dengan mudahnya dirayu oleh Wijayani. Carik Kadri dan Wijayani mengadakan perselingkuhan di Hotel Putih.

4.1.7 Senik

Senik adalah istri Joyo Dengkek. Ia adalah wanita yang sangat cantik, langsing dan sangat disenangi oleh banyak lelaki. Sebagai penggambarannya: ”Angger wong kandha nek aku iki ayu, awak singset sanajan wis anak telu”Sirah, 125 ’Setiap orang bilang jika saya ini cantik, badan langsing walaupun sudah anak tiga.’ Saat pemilihan lurah berlangsung kesetiaan Senik terhadap Joyo Dengkek hilang seketika, dengan mudahnya Senik dirayu oleh Widodo. Ck, ck,ck... sliramu ki kaya widadari lho, Dhik. Sirah, 210 ’Ck ..,ck,ck... dirimu seperti bidadari lho, Dhik.’ Kutipan di atas menunjukkan pada saat Widodo merayu Senik, agar Senik mau berkencan dengannya. Dulu sebelum Joyo Dengkek mencalonkan diri sebagai lurah Senik adalah wanita yang penurut dan selalu menerima apa adanya, namun kenyataan itu berubah saat Joyo Dengkek mencalonkan diri sebagai lurah. Senik menjadi wanita yang nakal, mudah terpengaruh oleh perkataan orang lain. Sebagai contohnya yaitu Senik dengan mudahnya dirayu oleh Widodo tangan kanan Fredy Kurniawan. Dengan cepatnya Senik terpengaruh oleh silaunya harta dan indahnya dunia. Nalika kekarone munggah kasur, swasana mula sepi. Sing keprungu mung panggresahe wong loro kang andhon yuda Sirah, 210 ’Seketika keduanya naik Fredy kasur, suasana menjadi sepi. Yang terdengar hanya resahan keduanya yang sedang berperang.’ Kutipan di atas menunjukkan saat kekhilafan Senik saat dimanja oleh Widodo. Dengan mudahnya Senik memberikan apa yang bukan hak Widodo. Teknik pelukisan tokoh di atas sesuai dengan teknik tingkah laku. Jadi, dapat disimpulkan tokoh utama dalam novel Sirah karya AY Suharyono adalah Joyo Dengkek karena dari sembilan penceritaan, Joyo Dengkek muncul delapan kali. Tokoh tambahannya adalah Fredy Kurniawan, Boiman, Wijayani, Senik, Carik Kadri, dan Mbah Kenci.

4.2 Penokohan Joyo Dengkek dalam Novel Sirah