Pengertian Tokoh Tokoh dan Penokohan

Dalam pembahasan ini akan dijelaskan mengenai psikologi kepribadian tokoh Joyo Dengkek, konflik-konflik yang dihadapi, serta sikap yang ia ambil dalam menyelesaikan konflik-konflik tersebut. Hal ini perlu untuk membatasi objek kajian dan sekaligus sebagai dasar pemahaman dalam novel Sirah.

2.2.1 Pengertian Tokoh

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa yang namanya tokoh dalam karya sastra adalah sosok yang benar-benar mengambil peran dalam cerita tersebut. Jika kita buat sebuah perbandingan, jika naskah tersebut akan dimainkan atau difilmkan, sosok tersebut membutuhkan aktor pemain. Peristiwa dalam karya fiksi seperti halnya peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, selalu diemban oleh tokoh atau pelaku-pelaku tertentu. Pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita disebut dengan tokoh Aminuddin 2002:79. Para tokoh yang terdapat dalam suatu cerita memiliki peranan yang berbeda-beda. Seorang tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita disebut dengan tokoh utama. Sedangkan tokoh yang memiliki peranan tidak penting karena pemunculan hanya melengkapi, melayani, mendukung pelaku utama disebut tokoh tambahan atau tokoh pembantu Aminuddin 2002:79-80. Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita Aminuddin 2002:79. Ragam tokoh atau pelaku di dalam karya sastra menurut Aminuddin 2002:79-80 dibedakan menjadi: A. Pelaku utama atau pelaku inti yaitu tokoh yang memiliki peranan penting dalam suatu cerita. B. Pelaku tambahan atau pelaku pembantu yaitu tokoh yang memiliki peranan tidak penting karena pemunculannya hanya melengkapi, melayani dan mendukung pelaku utama. C. Pelaku protagonis yaitu pelaku yang memiliki watak yang baik sehingga disenangi pembaca. D. Pelaku antagonis yaitu pelaku yang tidak disukai pembaca karena memiliki watak yang tidak sesuai dengan apa yang diidamkan oleh pembaca. E. Simple character yaitu pelaku yang tidak banyak menunjukkan adanya kompleksitas masalah, pemunculannya hanya dihadapkan pada suatu permasalahan tertentu yang tidak banyak menimbulkan adanya obsesi-obsesi batin yang kompleks. F. Complex character yaitu pelaku yang kemunculannya banyak dibebani permasalahan yang juga ditandai dengan munculnya pelaku yang memiliki obsesi- obsesi batin yang cukup kompleks. G. Pelaku dinamis yaitu pelaku yang memiliki perubahan dan perkembangan batin dalam keseluruhan penampilannya. H. Pelaku statis yaitu pelaku yang tidak menunjukkan adanya perubahan atau perkembangan sejak pelaku itu muncul sampai akhir cerita. Suatu cerita bukan merupakan urutan kejadian-kejadian saja. Kejadian- kejadian tersebut ada yang khusus bersangkutpaut dengan orang-orang tertentu atau pada kelompok orang. Pendeknya pada setiap cerita harus ada pelaku atau tokoh. Pada prinsipnya struktur suatu cerita bergantung pada penentuan tokoh utama. Tentu saja di samping tokoh utama diperlukan tokoh-tokoh tambahan lainnya sebagai pelengkap Tarigan 1984:138. Dalam menentukan siapa pelaku utama dan siapa pelaku tambahan dalam suatu cerita, pembaca dapat menentukannya dengan jalan melihat keseringan pemunculannya dalam suatu cerita. Pembaca juga dapat menentukannya melalui petunjuk yang diberikan oleh pengarangnya, pelaku utama umumnya merupakan tokoh yang sering diberikan komentar dan dibicarakan oleh pengarangnya, sedangkan pelaku tambahan hanya dibicarakan ala kadarnya. Selain itu, tokoh utama juga dapat ditentukan melalui judul ceritanya, misalnya jika terdapat cerita dengan judul Siti Nurbaya dan lain sebagainya Aminuddin 2002:79-83. Menurut tingkat perkembangan perwatakan tokoh cerita, tokoh dibedakan menjadi tokoh statis dan tokoh berkembang. Tokoh statis adalah tokoh cerita yang secara esensial tidak mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi. Tokoh ini sering terlibat dan tidak terpengaruh adanya perubahan-perubahan lingkungan. Tokoh ini memiliki sikap dan watak yang relatif tetap, tidak berkembang sejak awal hingga akhir cerita. Tokoh berkembang adalah tokoh cerita yang mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan sejalan dengan perkembangan peristiwa dan plot yang dipisahkan. Tokoh ini akan berkembang wataknya dan mengalami perubahan dari awal, tengah dan akhir cerita sesuai dengan tuntutan cerita Alterbernd dan lewis dalam Nurgiyantoro 2000:188. Dengan melihat definisi di atas, dapat dilihat bahwa tokoh dalam cerita memiliki variasi fungsi atau peran mulai dari peran utama, penting, agak penting, sampai sekedar penggembira saja. Perbedaan peran inilah yang menjadikan tokoh mendapat predikat sebagai tokoh utama sentral, tokoh protagonis, antagonis, peran pembantu utama tokoh andalan, tokoh tidak penting figuran, dan tokoh penggembira lataran. Tokoh pada dasarnya adalah analisis ciri-ciri tokoh sebagaimana terlihat oleh pemandang. Meskipun tokoh cerita bersifat fiktif, umumnya mereka digambarkan dengan ciri-ciri yang berhubungan dengan kepribadian keterangan psikologis dan sosial serta sikap tingkah laku mereka dalam tindakan. Ciri fisik, mental, dan sosial adalah ciri-ciri atau tanda yang khas yang ditampilkan pengarang. Oleh karena itu, kritikus harus mampu menemukan tanda-tanda semiotis tersebut untuk mengungkap tabir yang berhubungan dengan tokoh.

2.2.2 Penokohan