Salinitas Salinitas diukur dengan menggunakan refraktometer. Sebelum diukur Kedalaman Perairan Sedimen Kecerahan

dengan aquades dan contoh air. Contoh air diambil pada lapisan permukaan pada kedalaman 1 m – 2 m. Contoh air ditutup kemudian diberi label seterusnya dipreservasi dengan dimasukkan ke kotak pendingin dan dijaga agar tetap dalam suhu dibawah 10 o C selama transportasi ke laboratorium untuk dilakukan analisis lebih lanjut. Sedimen diambil dengan menggunakan pipa paralon yang ditancapkan pada substrat dan disimpan dalam plastik satu kilogram. Contoh sedimen ditutup rapat dan tidak dilakukan preservasi khusus karena pada penelitian ini hanya mengukur jenis sedimen berdasarkan ukurannya. 3.3.4. Pengukuran Parameter Fisika-Kimia Air 3.3.4.1. Suhu Suhu perairan permukaan diukur dengan menggunakan termometer air raksa dari atas perahu. Termometer dimasukkan ke dalam air selama kurang lebih 1 menit, pembacaan nilai suhu dilakukan sesaat setelah termometer diangkat ke permukaan agar menghindari perubahan nilai akibat pengaruh suhu permukaan udara. Pengukuran suhu dilakukan pada setiap sub-stasiun dengan tiga kali ulangan serta mencatat waktu pengukuran. Pada Stasiun I dan stasiun II suhu diukur pada pagi hari sedangkan pada Stasiun III suhu diukur pada siang hari.

3.3.4.2. Salinitas Salinitas diukur dengan menggunakan refraktometer. Sebelum diukur

terlebih dahulu refraktometer dibilas dengan aquades yang bertujuan untuk mensterilkan kaca objek dan sebagai kalibrasi. Setelah dikalibrasi dilap dengan tisue sampai bersih, lalu mulai dilakukan pengukuran dengan meletakkan air contoh pada kaca objek. Pengukuran dilakukan setiap substasiun dengan tiga kali ulangan.

3.3.4.3. Kedalaman Perairan

Kedalaman perairan diukur dengan menggunakan tongkat berskala. Tongkat berskala dimasukkan secara tegak lurus ke dalam perairan sampai mencapai dasar perairan. Kemudian diukur tinggi muka air pada skala dan juga waktu pengukuran.

3.3.4.4. Sedimen

Pemantauan jenis sedimen berdasarkan ukuran butir sedimen dilakukan di Laboratorium Produktivitas dan Lingkungan, FPIK – IPB pada tanggal 23 – 24 Agustus 2010. Sebelum mengambil contoh sedimen terlebiih dahulu dikeringkan dan ditimbang berat awalnya, sampel sedimen yang diukur sebanyak 100 gr. Pengayakan sedimen dilakukan dengan menggunakan ayakan dengan bukaan mesh 8 mm, 4 mm, 2 mm, 1 mm, 0,5 mm, 0,250 mm, 0,125 mm, dan 0,063 mm. Setelah disaring maka akan dikelompokkan menjadi 3 jenis berdasarkan ukurannya 2 mm – 0,05 mm untuk pasir, debu dengan ukuran 0,05 mm – 0,002 mm dan lempung dengan ukuran 0,002 mm. Sedimen yang telah diayak dan dikelompokkan dipindahkan ke kertas aluminium foil untuk dikeringkan, setelah dikeringkan selama 24 jam dilakukan pengukuran dengan menggunakan timbangan digital. Tujuan dari penimbangan adalah untuk mengetahui prosentase berat dan penamaan jenis dari sedimen dengan menggunakan segitiga Shepard. Persentase perhitungan ukuran sedimen didapatkan dari perbandingan antara bobot kering dengan bobot awal. ……………………… 1 …………………….. 2

3.3.4.5. Kecerahan

Alat yang digunakan untuk mengukur kecerahan adalah seichi disk. Seichi disk dibenamkan ke dalam air kemudian diamati saat seichi disk mulai tidak terlihat dan diukur sebagai kedalaman pertama L 1 . Seichi disk kemudian diangkat perlahan, sampai terlihat kembali dan diukur sebagai kedalaman kedua L 2 . Selain itu diukur pula kedalaman perairan Lo. Nilai kecerahan C didapatkan dari rumus :

3.3.4.5. Total Suspended Solid TSS