Atribut Toko LANDASAN TEORI

20 1. Atmosfer adalah suasana dalam supermarket yang menciptakan perasaan tertentu dalam pelanggan yang ditimbulkan dari penggunaan unsur “desain interior, pengaturan cahaya, tata suara sistem pengaturan udara dan pelayanan”. Atmosfer supermarket adalah salah satu elemen penting dari retailing mix yang mampu mempengaruhi konsumen untuk berbelanja, Karena dalam keputusan pembelian konsumen tidak hanya member respon terhadap barang dan jasa yang ditawarkan oleh supermarket, tetapi juga memberikan respon terhadap lingkungan pembelian yang diciptakan oleh sebuah supermarket. 2. Lokasi Lokasi place, dapat juga berarti saluran saluran pemasaran. Namun dalam hal bisnis ritel, place lebih mengarah pada lokasi pembangunan usaha ritel. Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam retail mix retail marketing mix. Pada lokasi yang tepat, sebuah gerai akan lebih sukses dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis, meskipun keduanya menjual produk yang sama, oleh pramuniaga yang sama banyak dan terampil, dan sama-sama punya setting atau ambience yang bagus. Penentuan letak usaha yang strategis dilakukan untuk mempermudah akses transportasi, lalu lintas pejalan kaki, serta kedekatannya dengan konsumen atau para konsumen. 3. Fasilitas Yaitu berkaitan erat dengan kemampuan supermarket untuk menyediakan fasilitas yang digunakan untuk meningkatkan 21 produktivitas dan citra supermarket. Fasilitas-fasilitas yang disediakan juga sangat menentukan pilihan konsumen akan ritel seperti memiliki tempat parkir yang baik, hal ini menjadi sangat penting karena apabila konsumen kesulitan mencari parkir pada suatu ritel maka mereka akan mencari supermarket lain yang memiliki fasilitas parkir yang lebih baik. 4. Layanan Layanan dapat memberikan nilai tambah yang positif bagi pelanggan sehingga keberadaannya sangat diperlukan untuk menunjang kebutuhan pokok pelanggan. Kenyamanan pelayanan ditambah dengan adanya berbagai fasilitas penunjang servis dapat meningkatkan ketertarikan konsumen akan suatu ritel, seperti kemudahan pembayaran dengan menggunakan kartu debit dan kredit, karena tidak semua orang mau membayar dengan uang tunai dengan alasan keamanan, selain itu dengan menawarkan pengiriman barang sesuai dengan waktu yang diinginkan yang disertai pembayaran dengan kartu kredit. 5. Merchandise produk yang ditawarkan Kemungkinan kinerja bauran pemasaran yang paling utama yang ditawarkan pedagang eceran untuk konsumennya adalah menyediakan ketersediaan produk yang ditawarkan. Oleh karena kedekatan pedagang eceran dengan konsumennya, mereka dapat menyediakan ketersediaan produk yang banyak produsen sulit untuk dilakukan. 22

2.5. Motif

Ahmadi 2002:108 mengemukakan motif adalah ciri psikologis yang mendorong suatu organisme untuk bertindak menuju tujuan yang diinginkan, kontrol, dan memelihara perilaku tujuan tertentu. Sebagai contoh: Seorang individu tidak makan, dia merasa lapar, dan sebagai respon dia makan dan mengurangi rasa lapar. Ada banyak pendekatan untuk motif: fisiologis, perilaku, kognitif, dan sosial. Motif mungkin berakar dalam kebutuhan dasar untuk meminimalkan rasa sakit fisik dan memaksimalkan kesenangan, atau mungkin termasuk kebutuhan spesifik seperti makan dan beristirahat, atau untuk mendapatkan objek yang diinginkan. Secara konseptual, motif berkaitan dengan, tetapi berbeda dari, emosi.Motif dapat dibagi menjadi dua jenis: eksternal dan internal. Motif internal dianggap sebagai kebutuhan yang dialami setiap manusia, sedangkan eksternal menunjukkan adanya situasi tertentu di mana kebutuhan ini muncul. Motif internal mengacu pada motivasi yang didorong oleh minat atau kesenangan dalam tugas itu sendiri, dan ada sendiri dalam diri individu daripada mengandalkan pada setiap tekanan eksternal. Motif internal didasarkan pada mengambil kesenangan dalam suatu kegiatan daripada bekerja menuju penerimaan eksternal. Motif internal telah dipelajari sejak awal 1970-an. Siswa yang secara intrinsik termotivasi lebih mungkin untuk terlibat dalam tugas sukarela serta bekerja dalam meningkatkan keterampilan mereka, yang akan meningkatkan kemampuan mereka.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PINT OF PURCHASE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi pada konsumen chandra superstore Tanjung Karang Bandar Lampung)

0 4 2

PENGARUH ATRIBUT SUPERMARKET, MOTIF BELANJA HEDONIK, DAN MOTIF BELANJA UTILITARIAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi Pada Chandra Supermarket Tanjung Karang)

12 40 72

PENGARUH ATRIBUT RESTORAN, MOTIF BELANJA HEDONIK DAN MOTIF BALANJA UTILITARIAN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi pada Konsumen McDonald’s)

10 33 95

PENGARUH ATRIBUT INDOMARET DI GEMOLONG, SRAGEN TERHADAP MOTIF BELANJA HEDONIK DAN UTILITARIAN Pengaruh Atribut Indomaret di Gemolong, Sragen Terhadap Minat Beli Hedonik dan Utilitarian.

0 2 19

PENGARUH ATRIBUT INDOMARET DI GEMOLONG, SRAGEN TERHADAP MOTIF BELANJA HEDONIK DAN UTILITARIAN Pengaruh Atribut Indomaret di Gemolong, Sragen Terhadap Minat Beli Hedonik dan Utilitarian.

0 1 15

Pengaruh Atribut Supermarket terhadap Motif Belanja Hedonik (Studi pada Pelanggan Supermarket "X" di Bandung).

1 6 17

PENGARUH ATRIBUT SUPERMARKET DAN MOTIF BELANJA HEDONIK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI CARREFOUR RUNGKUT SURABAYA.

0 0 159

Pengaruh Atribut Cafe Terhadap Motif Belanja Hedonik Motif Belanja Utilitarian dan Loyalitas Pelanggan Starbucks Coffee di The Square Apartment Surabaya | Leha | Jurnal Strategi Pemasaran 1390 2553 1 SM

0 2 12

PENGARUH MOTIF RASIONAL DAN MOTIF EMOSIONAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PONSEL Blackberry DI BANDAR LAMPUNG

0 0 15

PENGARUH ATRIBUT SUPERMARKET DAN MOTIF BELANJA HEDONIK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI CARREFOUR RUNGKUT SURABAYA

0 0 19