t=1
4.4. Pemilihan Model Peramalan Terbaik
Proses selanjutnya dari penelitian ini adalah membandingkan beberapa model peramalan yang telah diterapkan agar dapat menentukan suatu model
yang paling baik untuk meramal harga CPO. Pertimbangan yang dipakai untuk memilih model peramalan yang terbaik adalah seberapa besar model yang akan
dipilih mampu mengeksplorasi pola data yang ada, kemudahan dalam pengaplikasian model, kemampuan model dalam meramalkan suatu variabel
dependen dan jangka waktu peramalan. Untuk mendapatkan suatu model peramalan terbaik, maka dilakukan pengukuran komponen error galatresidual.
Alat ukur statistik yang digunakan untuk mengukur error dalam penelitian ini adalah Mean Absolute Prosentase Error MAPE, MAPE menghitung error
peramalan dalam bentuk prosentase, MAPE dihitung dengan mencari jumlah nilai absolut error setiap periode, kemudian membaginya dengan pengamatan
aktual dan kemudian absolut error persentase. MAPE memberikan indikasi seberapa besar error ramalan dibandingkan dengan nilai aktual deret.
Persamaan MAPE adalah sebagai berikut Hanke et al., 2003 : MAPE = ? Y
t
-
t
x 100 Y
t
Dimana
t
: ramalan harga CPO periode ke t + 1 Y
t
: harga CPO periode ke-t n
: jumlah pengamatan aktual Sebagai keputusan untuk menggunakan suatu model peramalan tertentu,
maka dapat dilihat dari nilai error yang dihasilkan oleh suatu model peramalan. Model peramalan yang akan dipilih sebagai model peramalan yang terbaik dan
terakurat apabila menghasilkan nilai error ramalan yang relatif kecil secara konsisten, atau dengan kata lain nilai MAPE yang semakin kecil.
n
4.5. Definisi Operasional
Beberapa variabel yang perlu didefinisikan secara operasional dalam penelitian ini antara lain:
• CPO Crude Palm Oil, adalah hasil olahan pertama yang berasal dari
daging buah sawit berbentuk minyak •
Harga CPO Rotterdam, merupakan harga nominal CPO yang berlaku di pasar berjangka Rotterdam satuannya USton
• Harga CPO Malaysia, merupakan harga nominal CPO yang berlaku di
pasar berjangka Malaysia satuannya USton •
Harga CPO Medan, merupakan harga nominal CPO yang berlaku di pasar fisik Medan satuannya Rpkg
• Harga mingguan CPO, diperoleh dari merata-ratakan harga CPO harian
disetiap pasar CPO •
Harga bulanan CPO, diperoleh dari merata-ratakan harga CPO mingguan disetiap pasar CPO
• Harga harian CPO, harga harian CPO di pasar fisik Medan dan pasar
berjangka Rotterdam diperoleh dari BAPEBBTI, sedangkan harga harian CPO Malaysia diperoleh dari internet.
V. PERAMALAN HARGA CPO DI PASAR BERJANGKA DAN PASAR FISIK
5.1. Harga CPO di Pasar Berjangka Rotterdam 5.1.1. Analisis Pola Data Harga CPO
Data yang diperoleh dari BAPPEBTI berupa data harian dalam bentuk harga nominal CPO yang ada di pasar berjangka Rotterdam, dalam satuan
USton selama kurun waktu dua tahun mulai dari Januari 2004 sampai dengan Desember 2005, untuk memudahkan proses pengolahan data dan melakukan
proses peramalan, maka data harian yang ada diubah dalam bentuk mingguan rataan dari data harian dan rataan dalam bulan.
Berdasarkan hasil analisis dengan model time series trend linier Lampiran 1, bahwa harga CPO di pasar Rotterdam dalam rataan minggu
selama dua tahun, menunjukan adanya trend penurunan harga CPO, penurunan yang terjadi disetiap kali penambahan minggu adalah sebanyak US 1,16ton.
Berdasarkan hasil perhitungan rataan unsur musiman season dari hasil analisis trend dalam satuan minggu, menunjukan bahwa minggu pertama dan minggu
keempat harga CPO di pasar Rotterdam cenderung meningkat. Hasil perhitungan rataan unsur musiman dapat dilihat pada Lampiran 2
. Hasil
perhitungan rataan unsur musiman season dari hasil analisis trend dalam satuan bulan, menunjukan bahwa unsur musiman bulanan dalam periode waktu
dua tahun sulit untuk diidentifikasi, pada tahun 2004 harga CPO cenderung meningkat pada bulan Februari sampai dengan bulan Mei, sedangkan pada
tahun 2005 harga CPO cenderung meningkat pada bulan September sampai dengan Desember, hasil perhitungan rataan unsur musiman season dari hasil
analisis trend dalam satuan bulan dapat dilihat pada Lampiran 3.