Uji Normalitas Analisis Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif

Tabel 3.2 Klasifikasi Daya Beda Interval Daya Beda Kriteria 0,00 ≤ DP ≤ 0,20 Jelek 0,21 ≤ DP ≤ 0,40 Cukup 0,41 ≤ DP ≤ 0,70 Baik 0,71 ≤ DP ≥ 1,00 Baik sekali Arikunto, 2007:213 Hasil analisis soal uji coba menunjukkan bahwa soal nomor 5 dan 14 memiliki daya beda baik sekali, soal nomor 2, 12, 13, dan 15 memiliki daya beda baik. Soal nomor 1, 4, 7, dan 8 memiliki daya beda cukup. Soal nomor 3, 6, 9,10 dan 11 memiliki daya beda jelek. Data dan perhitungannya dimuat pada pada Lampiran 11 dan 15.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Tahap Awal

3.6.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak dan menentukkan uji selanjutnya. Hipotesis yang digunakan adalah: = data berdistribusi normal = data tidak berdistribusi normal Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-kuadrat dengan rumus sebagai berikut: = ……………… 3.4 Keterangan: = chi kuadrat = frekuensi pengamatan = frekuensi yang diharapkan k = banyaknya kelas Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 1 diterima jika dengan taraf signifikan 5, yang berarti bahwa data berdistribusi normal sehingga uji statistik yang dipakai selanjutnya adalah statistik parametrik. 2 diterima jika ≥ dengan taraf signifikan 5, yang berarti bahwa data tidak berdistribusi normal sehingga uji statistik yang dipakai selanjutnya adalah statistik non parametrik. Sudjana, 2002:273 3.6.2 Analisis Tahap Akhir 3.6.2.1 Analisis Pengembangan Nilai Karakter Lembar observasi digunakan untuk mengetahui pengembangan nilai karakter siswa. Lembar observasi dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut: = ......................... 3.5 Keterangan: = persentase skor n = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum Sudjana, 2009: 131 Adapun kriteria interpretasi skor pengembangan karakter adalah sebagai berikut: 80 ≤ 100 = membudaya 60 ≤ 80 = mulai berkembang 40 ≤ 60 = mulai terlihat 20 ≤ 40 = belum terlihat Kemendiknas, 2010: 53

3.6.2.2 Analisis Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif

Lembar observasi digunakan untuk mengetahui pengembangan kemampuan berpikir kreatif siswa. Lembar observasi dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut: = Keterangan: = persentase skor n = jumlah skor yang diperoleh N = jumlah skor maksimum Sudjana, 2009: 131 Kriteria kemampuan berpikir kreatif siswa setelah menggunakan pengembangan model BTL adalah sebagai berikut: 76 ≤ x ≤ 100 = sangat kreatif 51 ≤ x ≤ 75 = kreatif 26 ≤ x ≤ 50 = cukup kreatif 0 ≤ x ≤ 25 = kurang kreatif Kemendiknas, 2010: 53

3.6.2.3 Uji Gain