Hasil Analisis Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kreatif

Hasil analisis kemampuan berpikir kreatif dan karakter sebelum dan setelah diterapkan model BTL, menunjukkan adanya perkembangan gain. Setelah dilakukan evaluasi, desain perangkat BTL untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif dan karakter diuji cobakan dalam skala yang lebih besar yaitu pada 31 siswa.

4.2 Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif

4.2.1 Hasil Analisis Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kreatif

Kemampuan berpikir kreatif siswa yang meliputi berpikir lancar, berpikir luwes, berpikir orisinal, evaluasi dan kemampuan mengelaborasi diperoleh dari soal evaluasi bentuk uraian. Penilaian aspek tersebut dilakukan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif siswa selama pembelajaran. Setelah dilakukan penilaian, diperoleh nilai rata-rata pre-test adalah 45,56 dan nilai rata-rata post- test adalah 76,24. Berdasarkan hasil analisis lembar observasi pre-test dan post- test kemampuan berpikir kreatif siswa mengalami peningkatan. Hasil kemampuan berpikir kreatif disajikan pada Tabel 4.3. Perhitungan selengkapnya dimuat pada Lampiran 25. Tabel 4.3 Hasil Pre-test dan Post-Test Kemampuan Berpikir Kreatif No Komponen Rata-rata Nilai Pre-test Post-Test 1 Rata-rata 45,56 76,24 2 Nilai Tertinggi 80,00 100,00 3 Nilai Terendah 20,00 50,00 Nilai yang didapat dari pre-test dan post-test kemudian dianalisis dan dikelompokkan pada masing-masing kriteria kemampuan berpikir kreatif. Hasil analisis kemampuan berpikir kreatif siswa disajikan pada Tabel 4.4 dan Gambar 4.1. Perhitungan selengkapnya dimuat pada Lampiran 25. Tabel 4.4 Hasil Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Sub Pokok Bahasan Kategori Jumlah Siswa Pre-test Post-test Sangat Kreatif 1 11 Kalor Kreatif 11 15 Cukup Kreatif 14 5 Kurang Kreatif 5 - Dari Tabel 4.4 dapat disajikan dalam bentuk grafik diagram batang pada Gambar 4.1 Gambar 4.1 Kategori Kemampuan Berpikir Kreatif Hasil Pre-test dan Post-Test Tabel 4.4 dan Gambar 4.1 menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kreatif sebelum dan setelah dilakukan treatment. Berdasarkan nilai pre-test yang dilakukan sebelum dilakukan treatment, hanya ada 1 siswa yang sangat kretif dan masih terdapat 5 siswa yang kurang kreatif. Adanya 1 orang siswa yang tergolong sangat kreatif ini menunjukkan bahwa pada keadaan awal siswa sudah mempunyai bekal kemampuan berpikir kreatif. Berdasarkan nilai post-test yang dilakukan sesudah dilakukan treatment, tidak ada siswa yang tergolong kurang kreatif dan 12 siswa tergolong sangat kreatif.

4.2.2 Signifikansi Kemampuan Berpikir Kreatif