tayangan yang telah dilihat, 4 guru bersama siswa melakukan tanya jawab tentang materi petunjuk, 5 siswa berkelompok secara heterogen yang terdiri atas
5-6 orang, 6 setiap kelompok memilih satu topik yang akan dibuat petunjuk tertulis, 7 siswa dipandu guru merencanakan kerja sama berdasarkan topik yang
telah dipilih, 8 siswa secara berkelompok bekerja sama melakukan investigasi terhadap suatu topik yang telah dipilih, 9 siswa bersama kelompoknya
mendiskusikan hasil investigasinya 10 siswa menulis petunjuk berdasarkan investigasi
yang telah
dilakukan, 11
perwakilan tiap
kelompok mempresentasikan hasil menulis petunjuk di depan kelas dan siswa lain
menanggapi presentasi kelompok yang maju, 13 guru bersama siswa membahas hasil presentasi kelompok, dan 14 guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran dan merefleksi kegiatan pembelajaran menulis petunjuk melakukan sesuatu.
2.3 Kerangka Berpikir
Metode investigasi kelompok, salah satu metode pembelajaran kooperatif, dan media video pembelajaran yang merupakan salah satu media audiovisual,
keduanya dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis petunjuk melakukan sesuatu. Hal ini terjadi karena melalui penerapan metode dan media ini
siswa akan mudah dalam menulis petunjuk. Keterampilan menulis petunjuk belum memuaskan. Faktor itu diantaranya
dari siswa itu sendiri maupun dari guru yang kurang tepat dalam meggunakan metode pembelajaran. Penggunaaan metode dan media adalah salah satu faktor
yang berpengaruh dalam keberhasilan suatu pembelajaran. Kurangnya penjelasan, latihan, bimbingan, dan tidak tepatnya penerapan sebuah metode dan media oleh
guru dalam pembelajaran mengakibatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran menulis petunjuk kurang maksimal.
Berdasarkan beberapa alasan tersebut, diadakan penelitian sebagai tindakan perbaikan pada pembelajaran sebelumnya. Penelitian dapat tercapai
dengan penggunaan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri atas dua siklus dan setiap siklusnya terdiri atas empat tahap. Tahap itu meliputi perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus I dimulai dengan tahap perencanaan berupa rencana kegiatan dan
menemukan langkah-langkah yang dilakukan peneliti untuk memecahkan masalah, serta mempersiapkan alat pengambil data berupa tes dan nontes. Pada
tahap tindakan, peneliti melakukan tindakan sesuai dengan rencana yang disusun yaitu mengadakan pembelajaran menulis petunjuk dengan metode investigasi
kelompok dan media video pembelajaran. Tahap observasi dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh dalam pembelajaran
kemudian direfleksi. Kekurangan pada siklus I diperbaiki pada siklus II dengan memperbaiki perencanaan pada siklus II.
Setelah perencanaan pada siklus II diperbaiki, tahap berikutnya yaitu tindakan dan observasi dilakukan sama seperti pada siklus I yang kemudian
hasilnya direfleksi. Hal itu berguna untuk menemukan adanya peningkatan yang telah dicapai selama proses pembelajaran dilaksanakan. Hasil tes siklus I dan
siklus II kemudian dibandingkan dalam hasil pencapaian nilai. Hasil pada siklus II
digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis petunjuk melakukan sesuatu dengan metode investigasi kelompok dan media video
pembelajaran. Proses
Input Masalah
Siswa belum mampu
menulis petunjuk
melakukan sesuatu dengan
urutan yang tepat dan
bahasa yang efektif
Metode investigasi kelompok dan media video pembelajaran
Output Tujuan akhir
Siswa mampu menulis petunjuk
melakukan sesuatu dengan
urutan yang tepat dan bahasa yang
efektif
Bagan 1
2.4 Hipotesis Tindakan