Pendapatan per Kapita Negara Pengimpor Amerika

Sumber : BI, berbagai tahun Gambar 5.4 Nilai Tukar RpUS

5.7. Pendapatan per Kapita Negara Pengimpor Amerika

Penggunaan negara Amerika dalam penelitian ini sebagai indikator permintaan dunia akan komoditas kertas Indonesia dikarenakan negara Amerika adalah negara konsumsi terbesar di dunia Ibnusantosa dalam Sipayung, et. all, 2000 dan Asosiasi Pulp and Paper Internasional, 2001. Selain itu negara Amerika salah satu negara yang menerapkan standarisasi yang tinggi terhadap komoditas yang berasal dari alam yang ditunjukkan dari penerapan label terhadap seluruh produk dari alam yang masuk ke negaranya. Oleh karena itu apabila Indonesia mampu menembus pasar Amerika berarti Indonesia telah menggunakan teknik produksi yang ramah terhadap lingkungan Indonesia dan juga dapat dikatakan Indonesia memiliki pangsa pasar yang besar di pasar internasional. Pada Tabel 5.3 memperlihatkan bahwa ekspor Indonesia-Amerika terhadap ekspor Indonesia ke dunia memiliki nilai yang cenderung rendah dibandingkan ekspor Indonesia ke Malaysia dan Cina. Hal tersebut dikarenakan negara Malaysia dan Cina memiliki perhatian yang rendah terhadap lingkungan daripada negara Amerika. Indonesia yang belum menggunakan standarisasi yang tinggi terhadap produk alam cenderung mengekspor kertas ke negara yang kurang memperhatikan standar terhadap produk alam. Padahal jika Indonesia mau berfikir lebih panjang, penggunaan lahan serta proses produksi yang baik akan berdampak positif terhadap ekspor Indonesia karena ketersediaan bahan baku lebih terjamin dan dampak negatif produksi terhadap lingkungan rendah. Selain itu, Amerika sebagai konsumen terbesar di dunia tentu akan membeli produk Indonesia lebih banyak apabila Indonesia telah menerepakan standar terhadap komoditasnya dibandingkan hanya menngekspor komoditas kertas ke negara Malaysia dan Cina bukan negara 10 negara konsumen terbesar. Apabila negara Indonesia telah mampu menembus pasar Amerika maka secara tidak langsung Indonesia telah meraih pangsa pasar yang tinggi di pasar internasional. Tabel 5.3 Persentase Ekspor Indonesia ke Malaysia, Cina, dan Amerika terhadap Dunia 000 US Tahun Ekspor kertas Indonesia ke Malaysia terhadap ekspor kertas Indonesia ke dunia Ekspor kertas Indonesia ke Cina terhadap ekspor kertas Indonesia ke dunia Ekspor kertas Indonesia ke Amerika terhadap ekspor kertas Indonesia ke dunia 1997 7,30 10,75 0,92 1998 4,66 14,50 4,78 1999 8,73 14,72 5,72 2000 8,73 14,72 5,72 2001 11,92 11,05 3,68 2002 7,79 11,33 2,14 2003 8,35 11,96 2,14 2004 10,22 12,76 2,61 2005 9,95 9,39 1,98 2006 9,95 8,57 7,06 Sumber : Comtrade dan APKI, berbagai Pendapatan per kapita negara pengimpor menentukan tingkat pangsa pasar domestik di pasar internasional. Hal tesebut dikarenakan pendapatan per kapita memiliki pengaruh yang positif dengan permintaan, yakni apabila pendapatan per kapita suatu negara naik maka permintaan di negara tersebut naik. Dengan semakin meningkatnya permintaan negara importir Amerika maka peluang produsen domestik menyalurkan komoditas di pasar internasional akan besar. Untuk melihat perkembangan pendapatan per kapita negara Amerika dapat dilihat pada Gambar 5.5 dibawah ini. Pendapatan per kapita 1979 hingga 1982 pendapatan per kapita Amerika menunujukkan nilai yang relatif menurun namun nilai ini terus beranjak hingga tahun 1999 mejadi 0,029. Periode 2000-2006, pendapatan per kapita Amerika menunjukkan nilai yang menurun hingga 0,027. Sumber : www.bea.id , imf statistics, berbagai Gambar 5.5 Pendapatan per Kapita Negara Importir Amerika

5.8. Populasi Negara Pengimpor Amerika