Perkembangan Pangsa Pasar Industri Kertas Indonesia Perkembangan Harga Kertas Domestik

Gambar 5.1: Kapasitas Hutan Indonesia dalam Memproduksi Kertas Pada Gambar 5.1 dapat diketahui bahwa hutan yang digunakan dalam memproduksi kertas nasional hanya dengan menggunakan lahan hutan di Pulau Jawa dan Pulau Sumatra. Hutan yang ditersedia untuk memproduksi kertas pada tahun 2007 lebih rendah dibanding tahun 1999. Tahun 1999, kapasitas hutan mampu manghasilkan 13.093.200 TPA sedangkan pada tahun 2007 hanya berkapasitas 11.024.040 TPA. Penurunan luas hutan ini menandakan bahwa keadaan hutan Indonesia memang sangat memperihatinkan oleh karena itu upaya memperbaiki kondisi hutan harus ditingkatkan agar memiliki daya saing yang tinggi.

5.3. Perkembangan Pangsa Pasar Industri Kertas Indonesia

Pangsa pasar market share menunjukkan persentase penguasaan pasar oleh suatu negara terhadap negara lain yang menggunakan komoditas sama chandradhy,1978. Dalam persaingan, besarnya pangsa pasar merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam memasarkan suatu produk sehingga semakin tinggi persentase penguasaan pasar maka semakin tinggi pula pangsa pasar. Selama tahun 1996-2006, pangsa pasar Indonesia cenderung tidak tetap berfluktuatif, dapat dilihat pada tabel 5.2 dibawah ini. Pada tahun 1996-2000, pangsa pasar mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 1,29 persen menjadi 1,88 persen. Namun kondisi ini tidak dapat dipertahankan, pada tahun 2001 dan 2002-2003 pangsa pasar mengalami penurunan hingga 1,88 persen, 1,89 persen, dan 1,73 persen. Tahun 2002 pangsa pasar mengalami peningkatan menjadi 2,28 persen. Tahun 2004 dan 2005 pangsa pasar kembali mengalami peningkatan menjadi 2,01 persen dan 2,29 persen. Tahun Nilai ekspor kertas Indonesia US 000 Nilai ekspor kertas dunia US 000 Pangsa pasar 1996 878.211 68.254.692,94 1,29 1997 922.870 67.522.325,29 1,37 1998 1.443.981 69.505.816,85 2,08 1999 1.477.165 69.136.987,10 2,14 2000 1.713.097 73.338.351,62 2,34 2001 1.326.570 70.476.794,71 1,88 2002 1.722.280 75.645.834,00 2,28 2003 1.618.400 85.813.753,05 1,89 2004 1.678.970 96.985.675,42 1,73 2005 2.021.890 100.628.735,06 2,01 2006 2.488.500 108.222.898,61 2,29 Tabel 5.2 Pangsa Pasar Industri Kertas Indonesia di Pasar Internasional Sumber : APKI dan Comtrede, berbagai tahun

5.4. Perkembangan Harga Kertas Domestik

Tingkat harga mempengaruhi keputusan konsumen dalam mengkonsumsi suatu komoditi karena harga mencerminkan wiilingness to pay konsumen atas suatu barang yang dikonsumsi. Dari Gambar 5.2 dapat dilihat bahwa perkembangan harga kertas domestik selalu mengalami fluktuasi hampir di setiap tahunnya. Hal tersebut dikarenakan harga yang terjadi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh harga luar negeri sehingga belum mampu mengontrol tingkat harga yang terjadi di dunia. Pada tahun 1979 hingga tahun 1981 tingkat harga kertas domestik meningkat, namun hal ini tidak bertahan lama sehingga pada tahun 1981 tingkat harga kembali turun. Tingkat harga tertinggi terjadi pada tahun 1988 dan tahun 1989 yakni 4,420254 dan 4,42858. Dan pada tahun antara 1989-1991 harga turun dengan drastis. Fluktuasi harga terus berlanjut hingga tahun 2006. Sumber : BPS, berbagai tahun Gambar 5.2 Harga Kertas Domestik Indonesia

5.5. Perkembangan Harga Ekspor