Sumber : BPS, berbagai tahun Gambar 5.2 Harga Kertas Domestik Indonesia
5.5. Perkembangan Harga Ekspor
Selain harga domestik, tingkat harga ekspor juga mempengaruhi konsumen internasional dalam mengambil keputusan. Misalkan ketika terjadi peningkatan harga
ekspor kertas pada satu tahun sebelumnya, maka negara importir cenderung mengurangi permintaannya dan mencari negara lain yang memiliki harga lebih rendah. Pangsa pasar
yang menurun menyebabkan perdagangan kertas Indonesia di pasar internasional menjadi menurun dan para konsumen menurunkan permintaannya.
Berdasarkan Gambar 5.3, perkembangan harga ekspor menunjukkan nilai yang sangat berfluktuatif dari tahun 1979 hingga 2006. Tahun 1979 hingga 1983, tingkat
harga kertas menurun yang menandakan bahwa Indonesia memiliki harga relatif yang rendah dan memiliki keunggulan komparatif mengekspor kertas. Pada tahun 1984 harga
ekspor meningkat dengan tajam menjadi 2,49, kondisi ini dapat dipatahkan sehingga mulai tahun 1985 hingga 2006 harga ekspor tidak memiliki nilai yang lebih tinggi dari
tahun 1984. Tingkat harga ekspor terendah terjadi pada tahun 2002 sebesar 0,502, nilai ini diharapkan dapat terus menerus dipertahankan agar berpeluang meraih pangsa pasar
yang tinggi.
Sumber : APKI, berbagai tahun Gambar 5.3 Perkembangan Harga Ekspor Kertas
5.6. Perkembangan Nilai Tukar Rupiah terhadap Pangsa Pasar
Nilai tukar mempengaruhi konsumen internasional dalam menentukan keputusannya. Nilai tukar rupiah terhadap dollar yang terdepresiasi menyebabkan
Indonesia mampu mengeskpor lebih banyak karena harga kertas di Indonesia Indonesia cenderung lebih murah, begitu juga dengan negara importir yang mengalami apresisasi
dollar tentu akan meningkatkan permintaan impornya. Indonesia adalah negara yang menganut nilai tukar yang flexibel, dimana nilai
tukar dapat berfluktuatif dalam batasan yang telah ditetapkan. Nilai tukar yang ditetapkan dalam suatu range tertentu terkadang tidak mampu dikendalikan dengan
baik. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.4 dibawah ini dimana nilai tukar rupiah terhadap dollar mengalami tidak berada dalam suatu kisaran yang pasti. Periode 1979-
1992 nilai tukar mengalami penurunan, sedangkan pada tahun 1984 dan tahun 1986 nilai tukar meningkat. Peningkatan nilai tukar yang tajam terjadi pada tahun 1997 yakni
11293,84 dimana pada tahun 1996 hanya sebesar 5246,525. Tahun 1997 hingga tahun 2006 nilai tukar berfluktuatif dan diakhir dengan nilai yang rendah yakni sebesar
2965,944.
Sumber : BI, berbagai tahun
Gambar 5.4 Nilai Tukar RpUS
5.7. Pendapatan per Kapita Negara Pengimpor Amerika