Teori Perdagangan Internasional KERANGKA TEORITIS

III. KERANGKA TEORITIS

3.1. Teori Perdagangan Internasional

Pada Gambar 3.1 memperlihatkan perdagangan yang terjadi antara 2 negara, yaitu negara A dan negara B. Panel 1 menunjukkan kurva permintaan dan penawaran komoditi kertas negara A yang dilambangkan dengan Da dan Sa. Sedangkan pada panel 2 menunjukkan kurva permintaan dan penawaran komoditi kertas di negara B, yakni Db dan Sb. Sumbu vertikal mengukur tingkat harga yang berlaku di kedua negara dan sumbu horizontalnya mengukur kuantitas komoditi kertas. Tanpa perdagangan internasional, tingkat produksi dan harga ditentukan oleh perpotongan kurva demand dan supply, yakni OX2 dan P1 untuk negara A serta OX5 dan P3 untuk negara B. Setelah terjadinya perdagangan antara negara A dan B menyebabkan negara A yang memiliki tingkat harga lebih kecil mengekspor kelebihan produksinya ke negara B. Disisi lain negara B yang memiliki harga relatif yang lebih tinggi mendorong negara B untuk melakukan impor. Oleh karena terjadi perbedaan tingkat harga, negara A dan negara B dapat melakukan perdagangan sehingga meningkatkan harga di negara A dan menurunkan harga di negara B, yakni di P2. Pada tingkat harga tersebut negara A mengalami kelebihan penawaran sebesar X2-X5 unit dan negara B mengalami kelebihan permintaan sebesar X5-X8 unit. Apabila terjadi perubahan kurva permintaan disebabkan oleh harga barang itu sendiri maka akan menyebabkan pergerakan di sepanjang kurva permintaan, sedangkan apabila terjadi perubahan harga barang lain, selera, pendapatan, dan populasi maka kurva permintaan akan bergeser dari Db1 ke Db2. Rendahnya harga domestik di negara A menyebabkan permintaan impor negara B semakin tinggi dan apabila produsen domestik mampu merespon kondisi ini dengan baik tentu pangsa pasar akan meningkat. Perubahan tingkat harga ekspor menyebabkan pergerakan disepanjang kurva supply, jika tingkat harga ekspor yang ditetapkan oleh negara A tinggi maka ekspor negara A meningkat dan pangsa pasar meningkat. Jika nilai rupiah terhadap dollar meningkat terdepresiasi maka permintaan impor negara B akan meningkat dan pangsa pasar meningkat. Kenaikan pendapatan per kapita dan populasi di negara B menyebabkan pergeseran kurva demand di negara B sehingga permintaan impor meningkat menjadi X4-X7. Sb Sa1 Da P2 P3 P1 X2 X 0 X X X X Kertas Negara B : Importir X Db1 Db2 Negara A : Eksportir Sumber : Salvatore, 3.2.Kerangka Pemikiran Industri kertas merupakan salah satu komoditas yang memegang peranan penting terhadap Produk Domestik Bruto PDB Indonesia. Hal tersebut ditunjang dengan luas hutan, jumlah penduduk yang tinggi, dan iklim tropis menjadikan potensi dasar Indonesia memproduksi kertas secara efisien dengan memproduksi komoditi yang memiliki harga relatif lebih rendah. Adanya keunggulan komparatif tersebut dan didukung dengan perekonomian Indonesia yang terbuka mendorong Indonesia untuk Gambar 3.1 Perdangangan Internasional melakukan ekspor. Melalui pengglobalan ekonomi Indonesia diharapkan kinerja menjadi lebih baik karena semakin tinggi tingkat persaingan maka negara lebih termotivasi untuk meningkatkan inovasi agar tidak tertinggal dengan negara lainnya. Adanya persaingan pasar menyebabkan meningkatnya integrasi terhadap segenap perekonomian nasional ke dalam pasar-pasar global yang menjanjikan pembesaran dramatis atas volume dan karakter arus-arus sumber daya internasional. Besarnya pangsa pasar merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam memasarkan suatu produk, oleh karena itu setiap negara berusaha meningkatkan kemampuan bersaing untuk memperluas jangkauan pasarnya agar mampu meningkatkan cadangan devisa. Sejak dimulainya ekspor kertas pada tahun 1979, besarnya pangsa pasar industri kertas Indonesia mengalami fluktuasi dengan nilai yang relatif rendah. Untuk dapat mempertahankan atau bahkan meningkatkan pangsa pasar industri kertas Indonesia di pasar internasional maka diperlukan analisis terhadap berbagai faktor yang diduga mempengaruhi pangsa pasar ekspor kertas. Ada beberapa indikator yang diduga berpengaruh terhadap pangsa pasar yakni harga domestik Indonesia, harga ekspor, nilai tukar, pendapatan perkapita dan populasi negara pengimpor Amerika, serta dummy ekolabeling. Apabila suatu negara telah mampu mengontrol variabel-variabel tersebut, maka upaya memperbaiki memperluas pangsa pasar internasional dapat dilakukan dan Indonesia dapat menjadi produsen komoditi kertas terbesar di dunia. 3.3.Hipotesis Bedasarkan kerangka teoritis tersebut, maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga domestik mempengaruhi pangsa pasar secara negatif. Sedangkan harga ekspor, nilai tukar, pendapatan per kapita Amerika, dan populasi Amerika mempengaruhi pangsa pasar secara positif.

IV. METODA PENELITIAN